Wednesday, June 11, 2008

Enaknya Ruang Tamu Terbuka

Bila akan membangun sebuah rumah, alangkah baiknya bila ditentukan terlebih dulu kebutuhan dasar ruangannya. Setelah itu baru ditentukan peletakan ruangnya.

Inilah yang dilakukan Abud Budiman, yang membutuhkan satu ruang yang berfungsi untuk menampung teman-temannya yang datang berkunjung ke rumahnya. Berangkat dari ide seperti ini kemudian Abud membangun rumah di atas tanah kavling yang dibelinya sekitar tahun 2004. Abud merancang rumahnya sendiri dengan mengutamakan ruang tamu yang terbuka dan seolah-olah menyatu dengan ruang luar.

Ruang tamu ini dibuat tanpa ada bukaan berupa pintu dan minimnya penyekat antara ruang tamu dengan bagian luar rumah. Penyekat antara ruang tamu dengan ruangan luar rumah hanya terbuat dari dinding setinggi lebih kurang 3 m. Bagian atas dinding tidak menyatu dengan plafon rumah, sehingga seolah-olah dinding ini merupakan partisi ruangan.

Ide dasar mengapa ruangan tamu dibuat seperti ini adalah Abud hanya menginginkan ruang tamu ini tampak lega saja. Dengan lahan yang terbatas, Abud berusaha membuat ruang tamu tidak sempit. Tidak adanya pintu, menurut Abud, lantaran dia tidak mau repot harus membuka pintu terlebih dulu ketika ada tamu yang datang.

Perbedaan Level
Untuk menambah kesan rumah ini tidak sempit, Abud juga meninggikan level permukaan tanah sehingga ada perbedaan dengan level permukaan jalan. Hal ini mengingat lebar tanah bagian depan hanya 6 m2.

Perbedaan level ini juga membuat Abud mudah menata taman yang ada di depan rumahnya. Tanaman yang ada ditata untuk membuat teduh bagian depan rumah sehingga tanaman ini bisa menjadi penangkis sinar matahari ketika sore hari.