Tuesday, July 15, 2008

Atraktif dengan Batu Alam

Pagar merupakan bagian terluar dari rumah. Posisinya yang mengelilingi rumah sangat memengaruhi tampilan fasad. Mencoba sesuatu yang baru akan membuat tampilan pagar dan fasad tidak lagi monoton.

Pagar terdiri dari enam dinding, yang memiliki ukuran tinggi berbeda. Keenam dinding menggunakan material pelapis batu alam dengan ukuran berbeda. Penutup dinding samping berupa batu alam abstrak, berukuran 5 cm x 10 cm. Bagian atas menggunakan batu berbentuk bujur sangkar berukuran 10 cm x 10 cm. Meski memiliki ukuran tinggi dan lebar berbeda, namun ketebalannya sama, yaitu 20 cm. Setiap bagian dinding pagar terpisahkan oleh celah berjarak 20 cm. Celah ini dibuat dengan maksud memberi kesan transparan. Selain itu, juga untuk memperkecil biaya pembuatan.

Pemasangan lapisan batu alam dibuat seperti susunan batu pecah. Pola pemasangan yang sedikit tidak beraturan menguatkan kesan alami yang muncul. Keindahan pagar batu alam semakin lengkap dengan adanya beberapa tanaman perdu. Memperindah pagar ini mudah karena tampilan batu alam mudah dipadukan dengan berbagai jenis tanaman. Untuk penerangan taman pada malam hari, di setiap celah pagar dipasang lampu sorot. Lampu sengaja diletakkan sedikit ke bagian dalam rumah sehingga cahayanya mengarah ke tampilan bagian depan rumah.

6 Langkah Renovasi Murah

Pasangan Alfred dan Ina membagi pengalaman mereka dalam memangkas biaya dan mendapatkan tambahan ruang yang sehat. Inilah enam langkah renovasi murah itu:

1. Kamar tidur anak digeser ke bagian belakang. Kamar anak akan menempati sebagian lahan terbuka di halaman belakang. Proses ini menghasilkan satu kamar anak yang lebih besar, berukuran 3mx3m.
2. Untuk membuat kamar anak, mereka hanya membuat atap dan membangun sebuah dinding baru di belakang. Tiga bidang dinding lainnya merupakan dinding lama. Dengan begitu, biaya yang dikeluarkan lebih hemat.
3. Penggeseran letak kamar anak menyisakan ruang baru pada area "bekas" kamar anak tadi. Area ini dimanfaatkan sebagai ruang keluarga.
4. Penggeseran ruang ke bagian belakang membuat space di bagian tengah cenderung menjadi lebih gelap. Untuk itu dibuat skylight. Hal yang sama (dengan ukuran 80cmx100cm) juga dipasang di ruang keluarga. Skylight terbuat dari akrilik 3mm (sebagai plafon) dan geteng kaca pada atap. Agar sinar matahari tidak terlalu berpendar, lubang skylight diberi pembatas seperti cerobong asap dari tripleks. (Foto: 02)
5. Kamar tidur dan kamar mandi pembantu dibuat di belakang kamar mandi utama. Penempatan kamar mandi pembantu berdampingan dengan kamar mandi utama, membuat mereka tak perlu perlu lagi membuat saluran pembuangan limbah yang baru. Saluran limbah kamar mandi baru bisa mendompleng saluran limbah kamar mandi utama.
6. Langkah akhir adalah memperbaiki elemen bangunan yang rusak. Plafon yang rusak dibuat baru. Keseluruhan lantai keramik pun diganti.

Monday, July 14, 2008

Cermin Untuk Memperluas Ruang

"Sana sini mentok". Istilah itu sangat tepat untuk menggambarkan sebuah apartemen, yang umumnya memiliki area terbatas. Ditambah dengan ketiadaan halaman, ruang dalam apartemen seolah-olah terasa lebih “menekan”. Karena itu, interior sebuah apartemen harus dirancang agar terlihat lebih luas, dan tentunya lebih nyaman.

Cermin Sebagai Dinding
Cara yang banyak dilakukan desainer interior untuk memperluas ruang adalah dengan menggunakan cermin. Ilusi yang tampak di cermin bisa membuat ruang tampak 2 kali lebih besar. Batas pandangan yang tadinya terbentur tembok, seakan-akan diperluas ke dalam cermin.

Cara inilah yang diterapkan pada apartemen mungil ini. Secara ekstrim, di sini cermin dipasang “penuh” pada dinding yang berbatasan dengan ruang tidur. Dinding antara pintu kamar anak dengan ruang tidur utama pun tak luput dari cermin.

Memasang cermin berukuran raksasa memang cukup efektif. Namun yang jadi masalah adalah keterbatasan ukuran cermin yang ada di pasaran. Anda memang bisa memesan cermin berukuran sangat besar, tapi pastinya harganya menjadi sangat mahal. Belum lagi kesulitan saat memasukkan cermin ke dalam rumah dan memasangnya. Bayangkan pula bila pecah, Anda harus mengganti seluruhnya. Agar lebih praktis, di sini digunakan cermin dalam bentuk panel-panel berukuran 130 cm x 80 cm, yang “disatukan” dengan penyangga dari aluminium (ada namanya???).

Karena dinding dipenuhi cermin, peralatan listrik seperti stop kontak dan sakelar sebaiknya telah ditentukan posisinya sebelum cermin dipasang. Pertama-tama, cermin dilubangi seukuran stop kontak atau sakelar, kemudian dipasang di dinding. Baru setelah itu rumah sakelar dipasang.

Selain memperluas pandangan, penggunaan cermin di seluruh dinding ternyata bisa mengurangi biaya pengecatan. Dinding tak perlu dicat, bahkan tak perlu diaci lagi. Selain itu, kalau kotor gampang membersihkannya.

Sunday, July 13, 2008

Ayo Berkreasi dengan Furnitur Bongkar Pasang

Membeli furnitur siap pakai sering kali bermasalah dengan bentuk dan ukurannya. Desainnya sudah sesuai selera, ternyata ukurannya tidak pas dengan ruangan. Atau sebaliknya, ukuran pas, tetapi desainnya tidak sesuai keinginan. Dengan furnitur "bongkar pasang" semua masalah tersebut bisa diatasi.

Furnitur terdiri dari beberapa komponen, seperti tiang besi (metal frame) dan besi silang (cross stretcher) yang berfungsi sebagai rangka. Dilengkapi dengan lemari (wardrobe), laci, kotak kayu, dan meja televisi. Seluruhnya terbuat dari kayu partikel dengan finishing melamik. Selain itu masih ada pelengkap tambahan, yaitu pintu kabinet. Ada dua pilihan pintu, yang berbahan kayu partikel atau yang berbahan kaca (tempered glass).

Setiap rangka dan badan kayu memiliki ukuran besar dan tinggi yang berbeda. Bagian-bagian tersebut dapat dibangun sesuai kebutuhan dan keinginan pemakai. Sifatnya semi customize sehingga bentuk dan ukurannya bisa disesuaikan dengan ukuran ruangan. Furnitur ini juga cocok dipadu dengan berbagai gaya atau desain ruangan karena bentuk dan warnanya sederhana.

Memasang dan melepaskan bagian-bagiannya tidak sulit. Setiap lemari, meja, kotak kayu, atau laci, dilengkapi pengait di bagian samping. Pengait tersebut berfungsi menyatukan antara badan kayu dan rangka. Jika ingin melepaskannya tinggal melepas pengaitnya. Strukturnya pun ringan sehingga mudah dipindahkan.

Sayang, furnitur ini tidak mampu menahan beban terlalu berat karena memang hanya didesain sebagai rak buku, rak pajangan, lemari pakaian, atau kabinet televisi.

Saturday, July 12, 2008

Rahasia Menata Karpet

Menata karpet memang mudah, tetapi ada sejumlah hal yang perlu Anda perhatikan agar lebih menarik dan tepat sasaran.

1. Tema dan ukuran. Ini sangat penting diperhatikan. Tema ruang berkaitan dengan pilihan bentuk, warna, dan motif karpet. Misalnya, jika Anda menginginkan penataan bergaya klasik, sebaiknya pilih karpet bertema klasik.

2. Ukuran dan fungsi ruang. Ukuran ruang berpengaruh terhadap ukuran karpet. Perbandingan ukuran yang terlalu jauh --ruang terlalu besar-karpet terlalu kecil, atau sebaliknya-- dapat memberi kesan njomplang alias tak seimbang.

Jadi, seandainya Anda memiliki ruang keluarga berukuran 4mx5m, Anda dapat menggunakan karpet dengan ukuran 160cmx240cm. Jika ukuran ruang lebih kecil, gunakan karpet ukuran 140cmx200cm. Fungsi karpet tak boleh dilupakan. Untuk menutup keseluruhan lantai, pilih karpet polos atau karpet yang memiliki sedikit motif. Jika karpet diharapkan menjadi aksen, pilih karpet yang sesuai fungsi ruang. Karpet pada ruang tidur, misalnya, biasanya karpet ditempatkan di sisi ranjang. Pilih yang berukuran 80cmx150cm.

3. Furnitur. Pengisi ruang ini memiliki ukuran dan warna, yang berpengaruh terhadap ukuran dan warna karpet. Misalnya, untuk ruang keluarga dengan sofa tiga dudukan, gunakan karpet dengan ukuran 170cmx230cm. Untuk ukuran furnitur lebih kecil, pilih yang berukuran 120cmx170cm. Soal warna, pilih yang selaras dengan warna furitur atau sengaja "ditrabrakkan" untuk memberi kesan kontras. Jadi, pilihan warna yang tepat tergantung dari konsep penataan ruang.

Friday, July 11, 2008

Apartemen 58 Lantai di Jantung Kota Jakarta, Berminat?

Kempinski Private Residences Jakarta-Indonesia merupakan apartemen mewah pertama dari grup Kempinski di Asia Tenggara. Lokasinya di jantung Ibu Kota dan view-nya langsung ke Bundaran Hotel Indonesia.

General Manager Hotel Indonesia Kempinski Gerhard E Mitrovits kepada pers, Rabu (18/6), bangga telah memilih Jakarta sebagai lokasi pertama Kempinski Private Residence di Asia Tenggara. Apertemen mewah ini termasuk dalam pengelolaannya, selain Hotel Indonesia Kempinski, Grand Ballroom, dan 10 Food and Beverage.

"Jakarta merupakan kota internasional yang kompetitif. Saya yakin akan makin banyak kalangan jetset kelas dunia yang menghargai standar tertinggi gaya hidup terbaik di Kempinski Private Residences, yang memanfaatkan salah satu service apartment kami untuk masa tinggal jangka panjang," kata Gerhard E Mitrovits.

Director Public Relations Hotel Indonesia Kempinski Hanny Wahyuni menambahkan, apartemen ini didesain sesuai gaya hidup dinamis dan modern Kota Jakarta dengan konsep ruang gerak yang luas. Desain apartemen ini terinspirasi oleh seni dan gaya kontemporer Indonesia, yang menggunakan perabotan mewah dan dilengkapi teknologi tinggi. Setiap detail dan aspek hunian privat di apartemen ini menggunakan kualitas terbaik.

Berlantai 58

Kempinski Private Residences ini berlantai 58, memiliki unit hunian dalam tiga ukuran, yaitu Penthouse seluas 690 m2-750 m2, unit 3 kamar tidur seluas 261 m2 dan unit 2 kamar tidur seluas 162 m2. Di apartemen ini seluruhnya terdapat 260 unit residence dan tiga unit penthouse.

Manager Kempinski Private Residences Nyoman Punia mengatakan, 140 unit sudah terjual dan dibeli warga negara Indonesia dan warga negara asing. Fasilitas apartemen mewah ini adalah kolam renang di atas atap yang dikelilingi kebun tanaman, spa mewah kelas dunia yang dilengkapi ruang pribadi dan ruang pasangan dengan pijat aromaterapi dan pijat batu panas, fitness center dengan pemandangan kota tanpa batas, tiga ruang meeting dan satu business center, koneksi internet berkecepatan tinggi termasuk akses wifi di lobi, sky lobby bar, lift pribadi, layanan concierge, laundry, dry cleaning, layanan kamar 24 jam, dan kesehatan.

Thursday, July 10, 2008

Cara Mudah Bersihkan Karpet

Bulu-bulu karpet dapat menjadi tempat persembunyian debu dan kutu. Agar itu tak terjadi, rajin-rajinlah membersihkan karpet.

Minimal lakukan perawatan ringan seminggu sekali. Jika lingkungan banyak debu, maka pembersihan dilakukan minimal seminggu dua kali. Perawatan berat dapat dilakukan enam bulan sekali.

Perawatan ringan:
- Bersihkan karpet menggunakan vacuum cleaner. Isap debu pada seluruh permukaan dan dasar karpet.
- Untuk membantu mengeluarkan debu yang tersembunyi, sambil menyedot debu, pukul-pukul permukaan karpet dengan sapu lidi.
- Jika ada noda kotoran atau makanan menempel, bersihkan menggunakan sabun/deterjen dan spons lembap. Setelah itu keringkan.

Perawatan berat:
- Angkat karpet dan gantung di tempat jemuran. Pukul-pukul karpet dengan sapu lidi untuk merontokkan debu. Lakukan pengisapan debu dengan vacuum cleaner.
- Angkat karpet dan lakukan proses pengeringan (dry clean). Gunakan sabun khusus karpet, kemudian sikat seluruh permukaan karpet hingga kotoran di dasar terangkat ke permukaan.
- Tunggu atau jemur hingga kering. Setelah itu, lakukan pengisapan debu dengan vacuum cleaner.
- Jemur lagi karpet sebelum menyimpan atau menatanya kembali.

Wednesday, July 9, 2008

Membagi Ruang dengan Sekat Kayu

Masalah terbesar rumah mungil adalah bagaimana menyediakan ruang yang lengkap, dan di mana menempatkan ruang-ruang itu, agar rumah tidak terkesan sesak. Kemudian masalah selanjutnya adalah, bagaimana membuat rumah itu terlihat indah.

Ruang Utama
Sekalipun luasnya cuma 60 m2, rumah bergaya Jawa ini sanggup menyediakan ruang-ruang utama, yaitu ruang makan, 1 ruang tidur, ruang keluarga/ruang tamu, dapur, dan 1 kamar mandi (di dalam ruang tidur).

Ruang tidur dan kamar mandi berada dalam satu ruang tertutup. Sementara ruang makan, ruang keluarga, dan dapur berada dalam satu ruang yang “menerus”. Untuk mendapatkan privasi, semua ruang ini tersembunyi di balik sekat/dinding kayu yang ada di dekat pintu utama (lihat Denah).

Sekat Kayu
Yang unik di rumah ini adalah: pembatas ruangnya banyak menggunakan sekat kayu, bukan dinding bata. Bata hanya digunakan pada dinding yang berbatasan dengan ruang luar dan kamar mandi.

Kayu ini lebih tipis dibandingkan bata (dinding bata tebalnya 15 cm, sedangkan panel kayu sekitar 5 cm). Dengan demikian sekat ini tidak “memakan” ruang terlalu banyak, dan sekaligus membuat ruang terlihat lebih indah dengan ukir-ukirannya.

Tembus Pandang
Siasat lain yang dilakukan dalam penataan rumah ini adalah membuat lubang di semua sekat. Lubang ini sebetulnya adalah jendela, yang dibeli sekalian dengan teralisnya yang menyerupai jeruji penjara.

Dengan jendela berteralis ini, berdiri di manapun kita bisa melihat ke ruang lain. Dari foyer bisa melihat sampai ke ruang tidur, dari dapur bisa melihat sampai ke foyer. Rumah pun jadi tidak terlihat sesak.

Tuesday, July 8, 2008

Ruang Tamu Suasana Taman Kerikil

Menjamu tamu dengan suasana outdoor bisa menjadi inspirasi kreatif. Bukan hanya membawa unsur-unsur luar ke dalam ruangan, melainkan juga sudah seperti membawa replika taman kerikil ke dalam ruangan.

Tidak disangkal bahwa material kayu mampu memberikan kesan alami pada ruangan. Namun, bukan berarti hanya furnitur kayu yang dapat dipilih. Selain kayu, sebetulnya kita juga bisa menggunakan furnitur dari bahan sistetis. Misalnya, furnitur dari rotan sintetis (polyethilene). Furnitur ini juga tampil alami dan relatif lebih ringan. Kerangkanya terbuat dari aluminium. Selain itu, perawatannya lebih mudah dibandingkan dengan kayu. Cukup dilap dengan kain untuk membersihkannya dari debu.

Pada ruang ini sentuhan kayu tetap ada antara lain pada buffet dan coffee table. Keduanya sama-sama terbuat dari kayu jati. Bedanya, pada coffee table yang digunakan adalah kayu jati recycle. Agar tampilannya lebih alami dan unik, furnitur kayu sengaja tidak di-finishing.

Layaknya taman, cahaya matahari leluasa masuk ruang tamu. Cahaya masuk melalui dinding-dinding kaca sehingga ruang tamu terang dan hangat oleh sinar matahari yang berlimpah pada siang hari. Dinding kaca juga memperlihatkan pemandangan taman di samping rumah. Pemandangan ini semakin menguatkan suasana "taman" dalam ruangan.

Proses "membawa" taman ke dalam ruang tamu semakin lengkap. Dengan menambahkan beberapa pohon. Pepohonan bisa menggunakan yang asli. Tetapi, menggunakan yang artifisial pun tak masalah. Yang penting memberikan nuansa hijau.

Tidak lupa, kerikil-kerikil koral disebarkan di permukaan lantai. Penyebarannya harus diatur agar dapat menutupi seluruh permukaan lantai. Bisa gunakan warna kerikil yang berbeda-beda dalam satu ruangan. Tergantung selera. Yang penting penataannya harus sesuai dengan gaya dan penataan ruangan. Supaya ruangan semakin "hidup", tambahkan aksesori berupa bantal warna-warni.

Monday, July 7, 2008

Duduk Hangat dengan Cokelat

Sisa lahan seluas 1,5mx1,2m dimanfaatkan sebagai ruang duduk. Meski berada di area sempit, penataannya tetap diperhatikan. Agar nyaman dan terasa hangat, warna cokelat diaplikasikan.

Untuk membuat sebuah ruang duduk, tidak banyak furnitur. Di sini cukup diletakkan sebuah single sofa, dan sebuah meja aksen. Agar lebih nyaman, lengkapi sofa dengan penopang kaki. Agar sembari duduk, Anda bisa meluruskan kaki. Ada sofa yang sudah dilengkapi dengan penopang kaki. Tetapi Anda juga bisa memanfaatkan puff berbentuk kotak atau bulat. Pilih yang berwarna dan motif senada dengan sofa.

Aplikasi kombinasi tema warna cokelat diterapkan pada sofa. Warna cokelat muda dipilih untuk sofa. Sedangkan puff kotak berwarna cokelat tua, dan bermotif bunga. Sama seperti warna dan motif bantal.

Tidak banyak aksesoris di sudut ini. Untuk mempermanis tampilan ruang, ditempatkan sebuah vas bunga. Lengkap dengan bunga artifisial berwarna merah muda. Warna bunga sekaligus memberi kesan lebih ceria pada ruangan.

Anda bisa memanfaatkan ruang duduk yang mungil ini untuk beberapa saat menikmati kesendirian. Bersantai sejenak, membaca majalah, atau mendengarkan musik.

Saturday, July 5, 2008

Tiruan yang Tak Kalah Antik

Furnitur antik hasil ulang atau repro banyak ditemui di Jakarta dan kota-kota besar lain. Keberadaannya berawal dari permintaan masyarakat yang tinggi pada furnitur antik. Karena kursi, lemari, meja, dan furnitur antik lain semakin sulit didapat. muncullah permintan furnitur antik repro.

Harga furnitur antik memang selangit. Sebuah lemari antik yang asli itu ada yang sampai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Bandingkan dengan yang repro, hanya sekitar Rp10juta - Rp15juta, atau yang ukuran kecil lebih murah lagi, Rp1juta - Rp2jutaan. Tentu tergantung ukuran dan model.

Kini furnitur antik repro makin banyak dilirik konsumen. Pertama, karena harganya yang miring. Kedua, kualitas dan tampilannya tidak kalah menawan dibanding yang asli. Walau begitu, Anda harus jeli memilih. Tak jarang penjual furnitur repro meyakinkan Anda bahwa barang itu antik asli. Padahal kan sebaliknya.

Bagi kalangan yang mengidamkan furnitur berdesain antik, kehadiran furnitur repro tidak terlalu dipersoalkan. Yang penting adalah tampilan yang mendekati aslinya. Persoalannya adalah bagaimana memilihnya agar tidak terkecoh.

Sebenarnya, yang asli dan yang repro dapat dibedakan dari berbagai segi. "Dari segi harga, furnitur repro mempunyai standar rentang harga tertentu, sedangkan yang antik mengikuti selera dan kelangkaan barang," jelas Suryadarma, pembuat sekaligus pedagang furnitur repro di Tirta Kencana Art Shop Ciputat, Jakarta Selatan.

Yang agak sulit adalah membedakan tampilan fisiknya. Ketika menyambangi toko furnitur antik, umumnya kita terkecoh dengan tampilan furnitur repro. Memang hal ini bisa terjadi karena sebagian besar material furnitur repro berasal dari kayu-kayu tua. Dengan sedikit sentuhan, material-material digabungkan menjadi sebuah lemari atau kursi bergaya antik.

Jika tak ingin terkecoh, Anda harus betul-betul mengenal bentuk furnitur antik yang asli. Namun jika Anda menyukai furnitur repro, tak masalah dengan keberadaannya itu, bukan? Hanya pastikan Anda pintar menawar.

Friday, July 4, 2008

Rak Kayu Bernuansa Tradisional

Rak di dapur harus fungsional. Membuat rak seperti ini tak suilt sebetulnya. Yang penting sesuaikan material dan tampilannya dengan konsep desain dapur secara keseluruhan. Yang sederhana bisa menggugah selera.

Kayu menjadi elemen penting dalam menghadirkan dapur alami yang bernuansa tradisional. Warna kayu yang kecoklatan umumnya dipertahankan untuk memberikan kedua kesan itu.

Lemari dapur di samping ini terbuat dari kayu yang warnanya kecoklatan. Warna ini diaplikasikan untuk memberikan kombinasi warna yang cantik antara warna hijau pupus yang juga ada pada dapur ini.

Tanpa pintu, lemari atau yang bisa juga disebut rak ini memiliki empat sekat horizontal yang memiliki ketinggian berbeda. Ini menjadikan rak lebih dinamis dan dapat dipergunakan untuk menyimpan makanan dalam kardus, botol minuman atau bumbu, yang memiliki bentuk dan ukuran berbeda.

Misalnya, sekat bawah difungsikan sebagai tempat bumbu dapur, saus, ataupun wadah penyimpan yang rendah. Sekat tengah merupakan sekat yang paling tinggi. Cocok untuk meletakkan kemasan besar juga tinggi, seperti botol kecap (besar), ataupun hiasan. Sisi teratas cocok untuk meletakkan kemasan karton, bukan kaca. Ini mengingat resiko jika kita mengambil benda ataupun perabot di posisi tinggi.

Thursday, July 3, 2008

Hangatnya Tempat Tidur Etnik

Apa yang diperlukan kamar tidur bukanlah sekadar ranjang dan lampu temaram. Itu jika kita hendak membuat kamar tidur sebagai ruang istirahat, yang bukan sekadar tempat tidur. Kamar tidur dapat dibangun dalam suasana yang dekat dengan kesukaan dan kecintaan pemiliknya. Dengan begitu, setiap kali ke kamar ada perasaan "pulang" kembali ke peraduan.

Tampaknya hal itulah yang diniatkan benar oleh pemilik kamar tidur ini. Aksen etnik plus antik hadir dengan apik karena kedua unsur itu adalah kecintaan pasangan suami-isteri sejak lama.

Ranjang tua dari kayu jati buatan tangan-tangan terampil seolah menyapa dengan hangat berkat sentuhan bed sheet yang serasi. Jendela terbuka di sisi kiri ranjang menerbangkan bau harum dedaunan dari taman samping rumah.

Kamar tidur ini memilih organisasi ruang yang linear. Pintu dua daun menjadi akses ke ruang tidur yang terdiri atas tiga area. Ketiganya adalah area tidur, area mandi dan berdandan, serta area kerja (kini difungsikan sebagai tempat ganti pakaian dan kamar tidur tambahan).

Masing-masing area mempunyai bukaan jendela yang cukup sehingga lumayan terang tanpa bantuan lampu sekalipun. Hanya bagian lorong yang agak temaram. Hal ini teratasi oleh penggunaan penerangan buatan.

Tentu saja tidak seluruh ruang tidur harus berlanggam etnik dan antik. Kamar mandi tetap menggunakan material modern, misalnya shower dan bath up. Demikian pula dengan lantai yang menggunakan marmer coklat muda. Finishing seluruh furnitur yang menggunakan warna pelitur natural menambah kesan hangat pada ruangan.

Wednesday, July 2, 2008

Indahnya Puzzle dari Batu Bali

Menyusun puzzle menjadi satu kesatuan utuh sangat menarik. Apalagi setelah susunan kepingan-kepingan itu tampil menghias dinding rumah. Puas rasanya!


Konsep yang sama bisa kita lakukan pada bagian luar dinding rumah. Ya, mungkin bedanya, kita tak menyusun puzzle dari kertas karton, tapi dari batu bali. Tengok dinding luar rumah ini. Sebagian dinding dilapisi batu Bali, yang disusun ibarat puzzle tadi.

Batu-batu tersebut memiliki bentuk dan ukuran berbeda-beda. Susunannya agak berantakan namun memberi kesan indah. Batu dengan bentuk yang berbeda memunculkan tekstur. Ketidakteraturannya memberi efek dinding yang natural dan dinamis. Sedangkan warna batu yang tidak sama memperlihatkan irama permainan warna. Bongkahan-bongkahan batu Bali akan lebih timbul dan "berwarna" jika mendapat sorotan lampu. Susunannya yang tidak rapi malahan mengesankan permainan irama yang menarik. Tidak kaku dan tidak monoton! Keren, ya.

Bagaimana Membuat
1. Persiapkan dinding. Dinding merupakan bata pasangan 1/2 atau 1 bata polos tanpa plester semen. Bersihkan dinding. Semprot dengan air agar sedikit lembap.
2. Persiapkan batu Bali. Bentuklah batu sesuai dengan ukuran yang diinginkan Gunakan palu atau kampak untuk membentuk sudut. Jika ingin pekerjaan sedikit lebih ringan, pesanlah batu sesuai ukuran dan bentuk yang diinginkan.
3. Siapkan adukan semen-pasir. Dalam adukan itu, perbanyak jumlah semen agar adukan dapat menahan berat batu yang menempel ke dinding nantinya.
4. Tempelkan batu pada dinding. Susun batu satu per satu dan lekatkan menggunakan adukan semen. Lakukan penempelan mulai dari dinding bagian bawah secara horizontal, menerus ke bagian atas.
5. Lakukan finishing. Setelah pemasangan selesai dan semen mengering, bersihkan permukaan batu dari debu dan kotoran semen. Jika ingin, Anda dapat menambahkan coating pada permukaan batu. Proses ini untuk mencegah batu berlumut.

Rombak Rumah agar Anak Bebas Bermain

Rumah mungil akan terasa cukup nyaman bila Anda hanya seorang diri atau berdua menempati rumah tersebut. Namun rumah mungil akan mulai terasa sumpek saat anak-anak Anda mulai tumbuh dan memerlukan tempat yang cukup luas untuknya beraktivitas.

Inilah yang dirasakan pasangan Jhony Heryanto dan Maria Fransisca. Mereka merasa harus memperluas rumahnya karena anak pertamanya sudah mulai bisa berjalan dan memerlukan tempat bermain yang lebih luas dari biasanya. Rumah yang luas asalnya 36 m2 ini akhirnya dikembangkan sehingga menjadi 150 m2 demi sang anak. Selain karena anaknya sudah mulai tumbuh, Maria juga senang membeli barang dari berbagai tempat, dan perlu dibuatkan ruangan yang lebih luas dari yang sudah ada.

Renovasi untuk Anak
“Tujuan utama kami merenovasi adalah untuk anak, karena saat dia bermain mentok ke sana-sini. Kami kasihan melihatnya, makanya kami putuskan untuk merenovasi rumah kami,” kata Maria ketika ditanya tujuan utama perombakan rumah mereka itu. Ya, memang anak adalah segalanya, sehingga apapun itu, bila menyangkut kebutuhan sang anak sebisa mungkin dipenuhi.

Rumah mereka yang terletak di Perumahan Jatijajar Estate, Simpang Depok ini, memang berukuran mungil. Namun mereka beruntung mendapatkan tanah dengan luas yang jauh lebih besar dibandingkan luas rumahnya, yaitu 180 m2. Karena itu, mereka pun cukup leluasa saat mendesain rumahnya. Tanah yang memanjang ke belakang oleh mereka ditambahkan beberapa ruangan yang dirasa perlu, seperti ruang keluarga, kamar tidur tambahan, ruang makan, dan dapur. Di belakang rumah tetap disisakan sebagian kecil tanah, untuk dibuat menjadi taman. Di bagian samping rumah pun dibuat sebuah taman kecil yang diisi kolam. Taman ini juga berfungsi untuk memasukkan sinar matahari dan udara ke dalam rumah.

Renovasi yang dimulai bulan Januari 2006 lalu, selesai cukup cepat, yaitu bulan Maret 2006. Selama rumah mereka direnovasi, keluarga muda ini terpaksa mengungsi ke rumah orang tua di daerah Taman Mini. Dengan perluasan ruang yang cukup banyak tersebut, otomatis sang anak bisa mendapat sebuah kamar tidur sendiri yang terletak di sebelah ruang tamu, juga ruang bermain sang anak bisa lebih banyak lagi.

Tak Puas dengan Pilihan Kontraktor
Awalnya, pasangan ini ingin menggunakan jasa kontraktor yang ditawarkan pada mereka lewat temannya. Namun mereka tak puas dengan kotraktor tersebut. Pasalnya, harga yang ditawarkan jauh melebihi dana renovasi mereka. Selain itu, material bangunan yang dipilih oleh sang kontraktor pun tidak sesuai dengan keinginan mereka. Mereka pun hanya menggunakan jasa sang kontraktor untuk membuat sebuah gambar kerja dari gambaran kasar yang dibuat oleh Jhony. Untuk pembangunan, mereka menyerahkannya pada tukang.

Maria dan Jhony berburu sendiri ke toko-toko bangunan untuk membeli material yang sesuai dengan keinginan mereka, baik dari segi kualitas maupun model dan warna. Alhasil, biaya renovasi dapat ditekan hingga menjadi kurang lebih Rp 100 juta. Dengan biaya sejumlah itu, pasangan ini sudah mendapatkan material yang berkualitas bagus dan juga jasa tukang, yang berjumlah 8 orang.

Ganti Tahun, Ganti Warna
Dinding depan rumah mereka yang sebelumnya berwarna hijau tua, diubah menjadi warna terakota. Perubahan warna ini berdasarkan keinginan sang ibu rumah tangga, yang merasa bosan dengan warna rumah mereka. “Sekalian renovasi, maka saya sekaligus mengubah warna tampak depan bangunan. Lagi pula, kan ganti tahun, ganti warna juga, dong,” ujar Maria. “Namun sebenarnya saya ingin yang lebih ke warna bata, tapi hasil dari cat yang saya beli jadinya lebih ke warna coklat,” tambah Maria dengan nada agak kecewa.

Untuk interior rumah, Maria memutuskan untuk menggunakan warna kuning, sesuai dengan sofa yang sudah dimiliki olehnya. Selain itu, warna ini dipilih juga agar sesuai dengan pernak-pernik bunga matahari yang merupakan kegemarannya.

Panduan Pilih Furnitur Repro

Memilih furnitur repro gampang-gampang susah. Panduan ini mungkin bisa membantu Anda.

1. Kenali motif-motif asli furnitur. Cari furnitur yang memiliki motif mirip aslinya. Modifikasi motif biasanya terlihat pada ornamen dekoratif dan bentuknya.
2. Amati mutu kayu. Pilih yang menggunakan bahan kayu keras, seperti kayu jati.
3. Perhatikan engsel dan kunci pintu. Pastikan kondisinya masih baik dan mirip aslinya.
4. Lihat kualitas finishing. Kesempurnaan finishing akan terlihat dari penampilan fisik furnitur.

Kesan Luas Warna Abu-abu

Dapur mungil yang didesain dengan model U ini terletak di antara ruang garasi dan area servis. Dapur tanpa sekat terhadap ruang makan. Hasilnya, ruang optimal sekaligus tetap enak dilihat.

Fokus utama adalah area mencuci. Kabinet berpintu kaca buram berada tepat di tengah kitchen set. Berfungsi sebagai rak pengering piring, area ini dilengkapi dengan sink satu lubang. Selain hemat ruang, lubang bassin berukuran 60 cm x 70 cm itu cukup praktis dipasang di area terbatas.

Kitchen set dipilih dalam dominasi warna abu-abu muda dengan lis kabinet berwarna gelap. Gradasi warna kelabu dikombinasikan dengan warna granit hitam pada permukaan meja kerja. Tampak serasi.

Area memasak diposisikan menghadap ke luar rumah. Sebuah jendela yang menghadap ke garasi terpaksa ditutup sebagian dengan kabinet gantung. Maksimalisasi ruang ini tidak mengganggu fungsi jendela sebagai jalur sirkulasi udara.

Kabinet yang terletak di sudut ruang kadang sukar difungsikan. Oleh sang desainer, kabinet itu lalu dibuat berpintu lipat agar fungsinya maksimal.

Dapur dengan ruang terbuka ini memungkinkan perolehan pencahayaan tambahan dari ruang-ruang di sekitarnya. Hanya dengan satu titik lampu membuat dapur cukup terang.

Begitu pula dengan sirkulasi. Cookerhood dan sepasang pintu yang saling berhadapan di area dapur membuat udara tidak pengap dan senantiasa selalu kering.

Tuesday, July 1, 2008

Ke Mana Membuang Limbah Detergen dan Limbah Mandi?

Pada tahun 1977, saat Jakarta dipimpin Ali Sadikin, pabrik-pabrik detergen gulung tikar dan mengalihkan dagangannya ke luar Jakarta. Ini karena ada surat keputusan gubernur yang melarang penggunaan detergen keras, yakni detergen yang mengandung fosfat dengan kadar tinggi.

Aturan ini diberlakukan karena pada masa itu mulai banyak rumah tangga yang membuang sisa limbahnya ke sungai. Akibatnya, sungai banyak mengandung fosfat yang dapat membuat fitoplankton dan mikroorganisme tumbuh subur di air. Banyaknya kedua makhluk tersebut membuat kandungan oksigen di dalam air sungai berkurang. Pada akhirnya, makhluk hidup air seperti ikan tidak akan bisa bertahan hidup.

"Greywater" dan "Blackwater"
Selain sisa detergen, rumah tangga juga mengasilkan limbah dari dapur dan limbah bekas mandi. Ketiga limbah ini dikenal dengan nama greywater atau limbah nonkakus. Rumah tangga juga menghasilkan limbah kotoran manusia, yang dikenal dengan blackwater. Beberapa ahli sanitasi menambahkan satu kategori lagi untuk limbah tetesan AC dan kulkas sebagai clearwater. Dalam kehidupan sehari-hari, clearwater umumnya tidak berjumlah banyak, terutama dari kulkas, sehingga sulit diolah untuk dimanfaatkan kembali. Tetesan AC jumlahnya sedikit lebih banyak dan bila ditampung dalam wadah dapat langsung digunakan untuk keperluan bersih-bersih, misalnya cuci piring atau pakaian.

Umumnya, orang membuang limbah greywater langsung ke selokan yang ada di depan rumah, tanpa diolah terlebih dahulu. Akibatnya, sungai—yang menjadi tempat bermuaranya selokan—tercemar; warnanya menjadi coklat dan mengeluarkan bau busuk. Selain bisa menyebabkan ikan-ikan mati, zat-zat polutan yang terkandung di dalam limbah juga bisa menjadi sumber penyakit, seperti kolera, disentri, dan berbagai penyakit lain. Coba tengok pengalaman di kota London tahun 1848 dan 1853. Kala itu terjadi wabah kolera yang menewaskan 10.000 penduduk di sekitar Sungai Themes. Usut punya usut, ternyata wabah itu disebabkan Sungai Themes tercemar limbah rumah tangga.

Mesti diolah
Berbeda dengan blackwater, greywater tidak dapat dibuang ke septic tank karena kandungan detergen dapat membunuh bakteri pengurai yang dibutuhkan septic tank. Karena itu, diperlukan pengolahan khusus yang dapat menetralisasi kandungan detergen dan juga menangkap lemak.

Cara yang paling sederhana mengatasi pencemaran greywater adalah dengan menanami selokan dengan tanaman air yang bisa menyerap zat pencemar. Tanaman yang bisa digunakan, antara lain jaringao, Pontederia cordata (bunga ungu), lidi air, futoy ruas, Thypa angustifolia (bunga coklat), melati air, dan lili air. Cara ini sangat mudah, tapi hanya bisa menyerap sedikit zat pencemar dan tak bisa menyaring lemak dan sampah hasil dapur yang ikut terbuang ke selokan.

Cara yang lebih efektif adalah membuat instalasi pengolahan yang sering disebut dengan sistem pengolahan air limbah (SPAL). Caranya gampang; bahan yang dibutuhkan adalah bahan yang murah meriah sehingga rasanya tak sulit diterapkan di rumah Anda.

Instalasi SPAL terdiri dari dua bagian, yaitu bak pengumpul dan tangki resapan. Di dalam bak pengumpul terdapat ruang untuk menangkap sampah yang dilengkapi dengan kasa 1 cm persegi, ruang untuk penangkap lemak, dan ruang untuk menangkap pasir.

Tangki resapan dibuat lebih rendah dari bak pengumpul agar air dapat mengalir lancar. Di dalam tangki resapan ini terdapat arang dan batu koral yang berfungsi untuk menyaring zat-zat pencemar yang ada dalam greywater.

Cara kerja
Air bekas cucian atau bekas mandi dialirkan ke ruang penangkap sampah yang telah dilengkapi dengan saringan di bagian dasarnya. Sampah akan tersaring dan air akan mengalir masuk ke ruang di bawahnya. Jika air mengandung pasir, pasir akan mengendap di dasar ruang ini, sedangkan lapisan minyak—karena berat jenisnya lebih ringan—akan mengambang di ruang penangkap lemak.

Air yang telah bebas dari pasir, sampah, dan lemak akan mengalir ke pipa yang berada di tengah-tengah tangki resapan. Bagian bawah pipa tersebut diberi lubang sehingga air akan keluar dari bagian bawah. Sebelum air menuju ke saluran pembuangan, air akan melewati penyaring berupa batu koral dan batok kelapa.

Beberapa kompleks perumahan—seperti Lippo Karawaci—dan hampir semua apartemen telah memiliki instalasi pengolah limbah greywater yang canggih dan modern. Greywater yang telah diolah akan digunakan lagi untuk menyiram tanaman, mengguyur kloset, dan untuk mencuci mobil. Di Singapura dan negara-negara maju, greywater bahkan diolah lagi menjadi air minum.

Monday, June 30, 2008

Berburu Properti Cirebon

Seorang pekerja tampak sibuk menyelesaikan pembangunan sebuah rumah tipe 72 di kawasan Tuparev, perbatasan Kota dan Kabupaten Cirebon. Pembangunan rumah tersebut sudah 70 persen dengan menyisakan pengerjaan bagian langit-langit, pengecatan, dan penyambungan aliran listrik.

Pembangunan perumahan di Kota dan Kabupaten Cirebon makin menggeliat. Hal itu terlihat mulai dari pusat kota yang memanfaatkan lahan sempit dengan sistem pembangunan kluster dan embel-embel regency atau residence hingga kawasan bukit dan persawahan yang menjanjikan panorama alam nan asri dan sejuk.

Tipenya pun beragam, mulai dari rumah mewah dua lantai berdesain mediterania dalam satu kompleks kecil berisi 10-20 unit sampai rumah tipe 21 dan 36 bergaya minimalis yang berderet di pinggiran kota. Harga yang ditawarkan bervariasi, yakni Rp 50 juta-Rp 80 juta untuk rumah sederhana serta Rp 200 juta-Rp 400 juta untuk rumah dengan luas tanah di atas 150 meter persegi.

"Mau dibuat apa saja modelnya bisa, terserah pembeli. Harga bangun rumahnya Rp 2 juta per meter persegi, sedangkan harga tanahnya Rp 600.000 per meter persegi," ujar Arief, salah seorang pengembang yang sedang membangun rumah di daerah Tuparev, Kamis (17/4).

Sudah menjadi rahasia umum, lokasi rumah adalah penentu segalanya. Menurut Kepala Ray White Kota Cirebon Didi B Suhardi, harga rumah di lokasi strategis atau dekat pusat kota lebih mahal. Contohnya adalah daerah di Jalan dr Cipto serta perbatasan kota dan kabupaten ke arah Bandung, seperti Tuparev dan Plered. Lokasi di Ciperna, perbatasan Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan, pun termasuk diincar konsumen.

Ratih Puspita Dewi, Marketing Pengembang Ciremai Estate dari PT Grage Abadi, menuturkan, harga adalah hal pertama yang dilihat pembeli. Makin murah harga, peminatnya akan mengantre. Namun, rumah seharga di atas Rp 100 juta tetap diminati. Pembeli umumnya ingin berinvestasi atau memiliki rumah untuk menikmati liburan.

Oleh karena itu, rumah yang dibangun harus memberikan fasilitas dan kenyamanan lebih bagi penghuninya. Ciremai Estate, misalnya, menawarkan lanskap Gunung Ciremai, kesejukan udara yang jauh dari polusi udara dan kebisingan kota, serta keamanan dengan sistem jalan keluar satu pintu. Lebih-lebih, lokasinya dekat dengan sejumlah obyek wisata di Kuningan.

"Yang kami tawarkan adalah tempat tinggal yang berkonsep resor sehingga 90 persen rumah dibeli untuk investasi dan liburan. Hanya 10 persen untuk tempat tinggal," kata Ratih.

Daya beli
Menurut Surya Wijaya, Direktur Utama PT Indojaya Pan Pratama, kendala penjualan properti di Cirebon adalah daya beli masyarakat setempat yang cenderung lemah. Apalagi, harga rumah selalu naik 10-30 persen per tahun. Sebaliknya, kenaikan upah pekerja hanya sekitar 10 persen per tahun. Belum lagi, harga tanah dan bahan bangunan seperti besi baja, kayu, dan semen selalu meningkat. "Daya beli masyarakat Cirebon ini masih lemah karena faktor penghasilan yang kecil," kata Surya.

Dedi Osilajaya dari Bagian General Affair PT Griya Permata Indah juga mengeluhkan hal serupa. Pengembang dari Taman Kalijaga Permai ini mengakui, harga bahan bangunan menjadi faktor utama dalam membangun rumah murah. "Harga semen Rp 40.000 per zak dan tulangan besi berkisar Rp 30.000-Rp 40.000 untuk ukuran 8 milimeter membuat kami harus benar-benar berhitung dalam membangun rumah dengan harga terjangkau," ujar Dedi.

Meskipun demikian, Dedi menyatakan harga pasaran perumahannya tergolong murah karena masih mendapatkan subsidi dari pemerintah. Dengan harga Rp 62,5 juta dan Rp 70,25 juta per unit, konsumen masih bisa memperoleh rumah tipe 30 dan luas tanah 70 meter persegi atau 84 meter persegi di tengah perumahan yang sudah jadi di Kota Cirebon.

Kemudahan lain ialah pinjaman uang muka dari PT Jamsostek bagi karyawan swasta atau Bapertarum bagi pegawai negeri sipil. Namun, sebagai kota niaga terbesar di Jawa Barat, Cirebon tetap menjanjikan bagi bisnis properti. Banyak perusahaan membuka kantor cabang di wilayah ini sehingga membutuhkan kantor untuk kegiatan operasional dan rumah bagi pegawainya.

Pertumbuhan pendatang yang masuk dan bekerja di Cirebon merupakan peluang pasar properti. "Porsinya, 40 persen konsumen properti di Cirebon adalah orang-orang luar Cirebon. Sisanya adalah konsumen lokal yang membutuhkan rumah baru," papar Dedi.

Biaya tinggi
Sejumlah konsumen mengatakan, untuk membeli rumah di Cirebon tersedia banyak pilihan yang disesuaikan dengan dana. Akan tetapi, ada biaya tidak terduga dengan jumlah begitu besar yang memberatkan pembeli. Jatmiko, karyawan perusahaan asing, mengeluhkan tingginya biaya notaris dan KPR yang dibebankan kepada konsumen.

Untuk membeli rumah pertamanya bertipe 60 dengan luas tanah 135 meter persegi, ia harus menambah Rp 24 juta. Padahal, dirinya masih harus membayar uang muka. "Kami ingin membeli rumah dengan mencicil karena tak ada biaya, tetapi justru dibebani biaya tinggi yang harus dibayar lunas saat akad kredit," katanya. Ginawati, pengajar di perguruan tinggi negeri di Cirebon, juga kaget dengan beban biaya pembelian rumah yang begitu besar. Dia berharap ada solusi sehingga bisnis properti tetap menggeliat.

Sunday, June 29, 2008

Meninggikan Atap Agar Tak Bocor Lagi

Hal ini dialami oleh pasangan Bambang Cahyanto dan Diana Sri Utari. Rumah yang berdiri di atas lahan seluas 128 m2 ini mempunyai ruang jemur di lantai 2, yang letaknya ada di bagian belakang rumah. Dak lantai itu berhimpitan dengan atap rumah sehingga aliran air hujan dari atap pasti akan tertampung dulu di dak lantai, baru kemudian masuk ke dalam saluran pembuangan.

Agaknya tidak semua air hujan masuk ke saluran pembuangan, tetapi ada yang merembes ke dalam pori dak lantai. Alhasil, air hujan masuk ke dalam rumah dan meninggalkan bekas noda pada dinding.

Karena tidak tahan dengan kondisi seperti ini, Bambang yang rumahnya pernah diliput oleh Tabloid RUMAH di edisi 15-I kemudian berencana merenovasi rumahnya. Ia tidak ingin memperbaiki kondisi dinding dan dak lantainya saja tetapi juga ingin merombak sebagian rumahnya agar terbebas dari bocor dan rumah menjadi lega.

Ruang Jemur Jadi Kamar
Bentuk renovasi yang dilakukan oleh Bambang adalah dengan membongkar atap rumahnya, kecuali atap di atas kamar tidur. Atap yang baru kemudian dibuat lebih tinggi dari atap semula dengan ketinggian 5 m dari plafon lama. Atap dibuat sedemikian rupa sehingga atap yang baru bisa menaungi ruang jemur di belakang rumah. Dengan demikian ruang jemur yang menjadi penyebab utama kebocoran tertutup oleh atap rumah.

Karena tertutup oleh atap, dak lantai tersebut diubah fungsinya oleh Bambang menjadi kamar tidur. Sedangkan ruang jemur dipindah ke dekat ruang tangga. Yang menarik, salah satu jendela kamar tidur ini dibuat dengan membuat lubang berukuran 1 m x 0,2 m sebanyak empat buah. Bila melongok ke arah luar jendela, terlihat ruang yang ada di bawah seperti ruang keluarga, ruang tamu, dan dapur.

Sedangkan jendela lain di kamar tidur ini menghadap ke ruang tangga, hanya saja jendela ini bisa dibuka-tutup. Karena jarak antara jendela dan ruang tangga sempit maka Bambang membuat jendela dengan engsel di bagian bawah.

Alasan lain kenapa atap yang baru dibuat lebih tinggi, tidak lain agar ruangan tidak terasa panas. “Dengan kondisi daerah Bekasi yang panas, sebisa mungkin kita harus mengakali supaya rumah tidak terasa panas. Atap dan plafon yang tinggi akan memudahkan sirkulasi udara keluar masuk,” ujar Bambang yang gemar memburu furnitur bekas ini.

Sempat Terkena Banjir
Umumnya, pemilik rumah yang melakukan renovasi—terutama renovasi atap—akan meninggalkan rumahnya dan menyewa rumah sementara agar pelaksanaan renovasi tidak terganggu. Namun tidak demikian dengan Bambang. Selama pelaksanaan renovasi, ia bersama istri dan kedua anaknya tetap tinggal di rumah itu.

Menurut Bambang perlu metode pembongkaran atap yang tepat agar ia dan keluarganya tidak terganggu. Metode yang dilakukan Bambang adalah dengan membuat atap yang baru terlebih dulu sebelum atap yang lama dibongkar. Selain itu ia menyiapkan terpal plastik untuk mengantisipasi hujan yang datang di saat musim kemarau.

“Meski sudah menyiapkan terpal plastik dan waktu pelaksanaan renovasi dilakukan pada saat musim kemarau, tetap saja kami pernah merasakan banjir di dalam rumah lantaran hujan lebat mengguyur kota Bekasi,” terang Bambang yang melakukan renovasi dari bulan Februari 2006 hingga April 2006.

Kini setelah empat bulan menghuni rumah barunya ini, Bambang dan keluarga merasa nyaman karena rumah terasa lega dan bocor dari dak lantai tidak terjadi lagi.

Saturday, June 28, 2008

Harga Tanah Tinggi, Pengembang Memilih Daerah Pinggiran

Tingginya akumulasi kekurangan rumah di Jawa Barat yang mencapai 1,36 juta merupakan celah bisnis properti menjanjikan para pengembang. Namun, tingginya harga tanah di daerah perkotaan mendorong sejumlah pengembang untuk membangun rumah sederhana sehat (RSH) di luar Kota Bandung.

Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Seluruh Indonesia (Appersi) Jawa Barat Ferry Sandiyana mengatakan, penentuan harga perumahan ditentukan pada dua hal, yaitu harga tanah dan bangunan.

Harga tanah di perkotaan tinggi, padahal harga maksimal tiap RSH telah dipatok maksimal Rp 55 juta. Jika tetap di daerah kota, maka masyarakat ekonomi menengah ke bawah tidak akan mampu meraihnya, kata Ferry, Selasa (15/4) di Bandung. Menurut Ferry, harga tanah di kota Bandung saat ini mencapai sekitar Rp 75.000 atau naik sekitar Rp 25.000 dari harga tanah tahun lalu.

Sejak bulan Januari, Appersi telah membangun sekitar 8.700 unit RSH di Kabupaten Bandung. Dengan target pembangunan RSH tahun 2008 sebesar 12.000 unit, Appersi juga akan membangun RSH di Purwakarta, Kuningan, Cirebon, Sumedang, dan Bogor.

Gubernur Jawa Barat Danny Setyawan beberapa waktu lalu mengakui, pembangunan RSH di perkotaan selalu terbentur pada minimnya lahan. Karena itu, pembangunan rumah susun sederhana milik yang diharapkan menghemat lahan belum dapat terealisasi.

Subsidi pemerintah

Selain tingginya harga tanah, pengembang juga dibebani dengan naiknya harga bahan bangun an seperti besi, semen, dan batu bata juga naik. Mahalnya harga tanah memaksa pengembang untuk membangun RSH di daerah pinggiran.

Ferry menjelaskan, harga besi ukuran delapan inchi naik dari Rp 33.000 menjadi Rp 53.000 per batang, harga semen naik dari Rp 40.500 menjadi Rp 44.000 tiap zak, serta harga batu bata naik dari Rp 200 hingga Rp 330 per biji.

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah memberikan kebijakan dengan menaikkan harga RSH dari Rp 49 juta menjadi Rp 55 juta. "Kenaikan harga ini mengurangi beban para pengembang, karena kami harus menghadapi naiknya harga pada semua segi, " ujar Ferry.

Ferry menambahkan, selain menaikkan harga perumahan, pemerintah juga memberikan subsidi bagi para pengembang maupun pembeli. Subsidi yang diberikan pada pengembang b erupa pembangunan prasarana umum, sedangkan subsidi kepada masyarakat atau pembeli diwujudkan dengan bantuan pinjaman uang muka dan penurunan suku bunga kredit.

Ferry menjelaskan, pemberian bantuan subsidi pemerintah dilaksanakan oleh dua institusi, yaitu Departemen Pekerjaan Umum dan Kementrian Negara Perumahan Rakyat.

Bantuan dari Departemen Pekerjaan Umum diberikan dalam bentuk pembangunan sarana fisik akses jalan ke lokasi perumahan dan bantuan dari Kementrian Negara Perumahan Rakyat berupa pembangunan jalan di dalam komplek perumahan serta drainase, kata Ferry. Dengan bantuan prasarana umum dari pemerintah, menurut Ferry, harga tiap unit RSH dapat ditekan sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.

Ketua Asosiasi Marketers Developer Bandung Yuyun Yudhiana mengatakan, subsidi berupa pinjaman uang muka kepada masyarakat disalurkan tiga institusi, yaitu Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (BAPERTARUM-PNS), Asabri, dan Jamsostek

Pinjaman uang muka berkisar antara Rp 7 juta sampai Rp 10 juta. Bahkan BAPERTARUM-PNS berencana akan menaikkan besara pinjaman uang muka menjadi lebih dari Rp 10 juta, tambah Yuyun.

Kebutuhan perumahan masyarakat ekonomi menengah ke bawah sangat dirasakan pula di kalangan para buruh. Menurut Ferry, pembangunan RSH khusus buruh seringkali terhambat oleh sulitnya perijinan dari pemerintah daerah. Karena itu, pemerintah perlu memberikan kemudahan perijinan di sejumlah kantong-kantong buruh, seperti di Rancaekek, Leuwigajah, dan Padalarang.

Friday, June 27, 2008

Mengakali Ruang Sempit

Di rumah ini, ruang tamu—yang ukurannya kecil—digabungkan dengan ruang makan dan dapur. Tujuannya agar ruangan tampak lebih luas karena pandangan terbuka ke semua ruang-ruang ini.

Tapi kemudian timbul masalah. Dinding yang berbatasan dengan tetangga menjadi dinding yang panjang dan membosankan. Ruangannya pun hanya kotak datar saja, tanpa adanya permainan tinggi rendah lantai. Untuk mengatasinya, dinding panjang itu diberi warna kuning kunyit, yang jauh lebih tua daripada warna dinding lainnya. Hasilnya, dinding rumah yang tadinya kosong jadi lebih segar dan berisi.

Sofa Berseberangan Warna
Di ruang tamu ini juga dapat dilihat permainan warna pada sofa. Dua buah sofa yang berbeda warna (merah dan putih) diletakkan di sana. Untuk menyatukan keduanya, di atas sofa putih diletakkan bantal berwarna merah.

Selain itu, furnitur yang ada di rumah ini terasa menyatu dengan dinding. Contohnya di ruang tidur; rak TV—yang terletak di seberang tempat tidur—dibuat menyatu dengan meja rias. Di samping tempat tidur juga bisa ditemui nakas kantilever yang dibuat bertingkat. Untuk “menyatukan” nakas dengan tempat tidur, digunakan semacam kayu lapis.

Rak-rak pajang diberi latar belakang sehingga tampak beda. Hal seperti ini diterapkan di seluruh rak pajang yang berada di rumah, mulai dari ruang tamu, kamar tidur utama sampai ke kamar tidur anak.

Kamar Anak Luas
Kamar anak dirancang dengan sangat baik. Karena ingin si anak dapat melakukan segala aktivitas di dalamnya, kamar dibuat cukup luas. Untuk mendapatkan tempat tidur yang luas di lahan yang terbatas, mau tak mau rumah harus dibuat bertingkat. Dan di lantai bawah hanya dibuat satu kamar.

Furniturnya juga dibuat tak biasa; mulai dari lemari, rak pajang, dan tempat tidur. Bahkan, di dinding samping tempat tidur diberi bantalan sehingga anak bisa bersandar di sana ketika membaca atau bermain. Anak pun akan betah di rumah.

Thursday, June 26, 2008

Penjualan RSH di Sumsel Menurun

Penjualan Rumah Sederhana Sehat (RSH) di Sumsel diperkirakan akan menurun sekitar 10 persen akibat kenaikan harga RSH dari Rp 49 juta menjadi Rp 55 juta per unit. Kenaikan harga RSH mulai diberlakukan sejak 1 April.

Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Sumsel Wirawan Jatmiko, Senin (7/4) mengatakan penurunan penjualan RSH akan terjadi selama 2-3 bulan. Namun, Wirawan Jatmiko opitimistis penjualan RSH akan normal kembali karena kebutuhan perumahan tinggi.

"Tahun 2008 kami ditargetkan membangun 15.000 unit RSH. Sejak Januari sampai April sudah terbangun 5.000 unit RSH, jadi penurunan penjualan 10 persen itu sekitar 500 unit saja," kata Wirawan.

Menurut Wirawan, harga RSH yang mencapai Rp 55 juta hanya terjadi di Palembang, sedangkan di luar Palembang kenaikan harga RSH tidak sebesar di Palembang.

Wednesday, June 25, 2008

Rumah Nyaman untuk Penghuni Usia Lanjut

Ibarat bagian akhir lagu yang semakin pelan, irama hidup seseorang juga semakin melambat. Tak heran bila orang-orang lanjut usia lebih menyukai kesederhanaan dan rasa nyaman. Ekspresi ini biasanya tercermin dalam cara mereka menata rumahnya.

Mustafa Alatas (56) dan Lulu Mustafa (55), sudah lama tinggal di rumahnya di daerah Pondok Labu, Jakarta Selatan ini. Setelah ketiga anaknya menikah, sebagian tanahnya dijual dan tahun 2004 mereka membangun rumah sendiri tapi masih di pekarangan yang sama.

Rumah yang ditempati pasangan yang sudah usia lanjut ini cukup unik bila dilihat dari segi posisinya. Letaknya tersembunyi, yaitu berada di belakang bangunan lama (bangunan lamanya sekarang ditempati oleh salah satu anaknya).

Kamar Tidur Luas
Hal pertama yang langsung terlontar dari Lulu ketika ditanya apa yang diutamakan ketika membangun rumah ini adalah kamar tidurnya harus luas. “Dulu, living room yang harus luas. Sekarang sudah tua, senangnya di kamar, jadi kamar tidurnya yang harus luas,” jelas Lulu yang tampaknya senang menata interior rumah.

Kamar tidur di rumah ini memang cukup luas. Di dalamnya tertampung tempat tidur, lemari sepanjang dinding, kulkas, meja kerja berisi mesin fax dan perangkat audio, lalu ada TV, dan ada juga lemari berisi perlengkapan kosmetik. Di luar barang-barang tersebut, masih tersisa ruang luas yang dihampari karpet, yang disediakan untuk menonton TV. Karpet ini dipenuhi bantal-bantal kursi yang terlihat sangat hangat dan nyaman. Cucu-cucu pun sering berkumpul di ruang ini.

Simpel Tapi Menarik
Bentuk rumah ini sangat simpel, terdiri dari 1 ruang yang luas (memuat ruang keluarga, ruang makan, dapur), lalu ada 1 kamar tidur dan 1 ruang kerja. Ruang kerja yang sering digunakan oleh Mustafa ini berisi perangkat komputer, koleksi buku, koleksi CD, dan satu sofa tunggal untuk tempat membaca.

Sekalipun sangat simpel, ada beberapa hal menarik di rumah ini. Misalnya saja, kursi makannya berupa bangku tanpa senderan (seperti bangku warung tapi lebih pendek) yang terbuat dari kayu bergaya rastik (berpermukaan kasar). Bangku yang dibeli di daerah Kemang ini menurut Lulu, mirip bangku di kantor Mustafa dulu (Mustafa dulunya bekerja di bidang advertising).

Selain itu, di rumah ini ada banyak sekali pernak-pernik yang ditata dengan sangat apik. Di dekat pintu masuk, misalnya, terlihat botol warna-warni macam-macam bentuk yang diletakkan di atas meja konsol dan bangku kayu. Lalu di ruang keluarga juga ada satu lemari/rak antik berisi macam-macam pernak-pernik yang sebagian besar dibeli Mustafa dan Lulu di London.

Tempat Gantung Kain
Ada hal lain lagi yang menarik di sini. Kamar mandi di rumah ini posisinya berada di ruang keluarga, dengan pintu menghadap sofa. Karena kurang enak bila dari sofa mendapat “pemandangan” kamar mandi, di depan pintu kamar mandi ini diletakkan semacam sekat. Sekat ini dulunya adalah tempat menggantung kain untuk display di toko kain yang dimiliki Lulu. Karena toko kainnya sudah tidak ada, rak display ini hijrah ke rumah. Bila disampirkan kain, rak ini bisa menjalankan fungsi sebagai devider antara ruang keluarga dengan kamar mandi. Devider yang tidak terlalu menyita ruangan ini jadi terlihat unik dan “lain”.

Ruang Setengah Lingkaran
Tepat di sebelah rumah Mustafa, dibangun sebuah rumah dua lantai. Lantai 2 bangunan ini menerus ke lantai 2 rumah Mustafa, tapi tidak punya akses ke rumah Mustafa (lantai 1).

Rumah yang sedikit “aneh” karena berbentuk setengah lingkaran ini, sedianya ditempati salah seorang anak Mustafa dan Lulu. Tapi karena si anak berada di luar negeri, jadilah bangunan tersebut digunakan oleh pasangan lanjut usia ini. Lantai 1 digunakan untuk ruang terima tamu (walaupun pasangan ini jarang menerima tamu) dan lantai 2 digunakan untuk usaha Lulu yaitu berjualan pakaian batik khas Pekalongan.

Di rumah berukuran mungil inilah Mustafa dan Lulu banyak menghabiskan waktunya. Pada siang hari—seperti ketika pemotretan berlangsung—cucu-cucunya bermain-main bersama Lulu di ruang keluarga, sambil sesekali “mengganggu” Mustafa yang sedang asik berkomputer di ruang kerja. Inilah gambaran rumah para orangtua yang lebih menyukai kesederhanaan dan kenyamanan.

Tuesday, June 24, 2008

Rumah Bandar, Tinggal Nyaman di Tengah Kota

Sadarkah bahwa sebagian besar waktu Anda dalam sehari habis di jalan? Seandainya waktu tempuh dari rumah ke kantor bisa dipersingkat, akan ada waktu dan tenaga lebih untuk beraktivitas di rumah.

Menjadi pekerja eight to five (bekerja di kantor dari pukul 8 hingga pukul 5) memang tak mudah. Masalah yang timbul biasanya berkenaan dengan pengaturan waktu yang ujung-ujungnya berpengaruh pada kualitas hidup. Setelah bekerja seharian, pekerja eight to five umumnya masih harus menempuh perjalanan panjang untuk mencapai rumah yang terletak di pinggir kota. Rutinitas ini jelas melelahkan dan hanya menyisakan sedikit waktu dan tenaga untuk beraktivitas di rumah, misalnya seperti bermain dengan anak, berberes rumah, menyiapkan makan malam, atau menyalurkan hobi. Padahal, aktivitas-aktivitas di rumah ini sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Sempitnya waktu dan sedikitnya sisa tenaga untuk menyiapkan makan malam, bisa memicu pola makan tak sehat karena mengandalkan makanan sepat saji yang biasanya tinggi lemak dan rendah asupan serat. Minimnya waktu untuk bercengkrama dengan anak juga mempengaruhi pola asuh yang bisa menyebabkan buruknya hubungan orangtua dan anak. Selain itu, kesempatan untuk berolahraga atau menyalurkan hobi juga tak ada, di mana hal ini bisa memicu timbulnya stress dan penyakit degeneratif. Dilihat dari sisi manapun kondisi ini jelas tidak ideal.

Pokok dari permasalahan ini adalah waktu yang habis di perjalanan. Seandainya waktu tempuh dari rumah ke kantor bisa dipersingkat, akan ada waktu dan tenaga lebih untuk beraktivitas di rumah. Solusinya adalah mencari hunian yang lebih dekat/berada di tengah kota. Namun solusi ini tidak mudah dilakukan. Penyebabnya adalah mahalnya harga rumah yang terletak strategis di dalam kota. Atau jika rumah berharga murah, lingkungan sekitarnya kurang begitu nyaman.

Para pengembang bukannya tidak menyadari kondisi ini. Mereka bahkan mengerti, bahwa ini adalah celah untuk menciptakan pasar properti. Karenanya mulai banyak apartemen, rumah susun, atau rumah bandar alias town house di tengah kota yang ditawarkan kepada masyarakat.Opsi yang terakhir disebut, saat ini sedang naik daun dan sangat digemari oleh konsumen properti. Terbukti dengan makin banyaknya rumah bandar yang ditawarkan oleh pengembang di Jakarta plus respon yang baik dari masyarakat. Kompas bulan Mei 2006 menyebutkan, bahwa angka penjualan dan penyewaan rumah bandar rata-rata di atas 80%.

Solusi dan Investasi
Maraknya pembelian rumah bandar ternyata dilatarbelakangi oleh dua hal. Yang pertama adalah keinginan untuk “kembali berumah di dalam kota”. Alasannya jelas kepraktisan dan penghematan waktu. Selain itu, rumah bandar bisa memenuhi keinginan konsumen untuk hidup di lingkungan yang aman, tenang, eksklusif, dengan tingkat privasi yang tinggi. Lebih lagi, rumah bandar yang umumnya hanya memiliki maksimal 30 unit menawarkan fasilitas bersama yang lengkap, seperti kolam renang, pusat kebugaran, jalur untuk berlari/berjalan kaki, dan taman bermain.

Latar belakang yang kedua adalah tujuan berinvestasi. Rumah bandar yang dibeli tidak dihuni oleh pemiliknya melainkan disewakan kepada orang lain, yang umumnya adalah ekspatriat. Beberapa pengembang menuturkan, para ekspatriat menyukai rumah bandar karena relatif jauh dari hiruk-pikuk lalu lintas, keamanan terjamin, dan akses ke pusat kota cukup mudah. Alasan lain, rumah bandar selalu berada dalam lingkup yang kecil sehingga memberikan lingkungan yang eksklusif.

Menjamur di Jakarta Selatan
Menjamurnya rumah bandar terutama terjadi di daerah Jakarta Selatan. Jika berkendara ke daerah Pondok Labu, Cirendeu, atau Lebak Bulus, maka di sepanjang jalan akan terlihat banyak papan iklan yang memasarkan town house.

Menurut Tulus Santoso (Ketua Real Estat Indonesia/REI Cabang DKI), ini adalah mekanisme logis demand dan supply. Sejak jaman Belanda, Jakarta Selatan dikenal sebagai kawasan ideal untuk pemukiman. Karenanya sampai sekarang permintaan akan hunian di wilayah ini masih tinggi. Namun hal ini tidak diimbangi ketersediaan lahan. Akibatnya harga jual tanah (diikuti harga jual rumah) meningkat tajam. Banyak pengembang hanya mampu membebaskan tanah di daerah Jakarta Selatan dengan luasan kecil. Untuk memasarkan tanah dengan luasan terbatas ini dalam bentuk perumahan, diusunglah istilah “town house” sebagai label. Dari sinilah model rumah bandar mulai berkembang.

Hal senada juga diungkapkan Heru Wicaksono (Arsitek). Banyak pengembang memilih model rumah bandar untuk memasarkan tanah dengan luasan terbatas yang dimilikinya. Dengan membangun 6—10 unit rumah plus menyediakan fasilitas dan keamanan yang cukup, maka kompleks tersebut sudah bisa disebut town house. Lagipula karena kesan eksklusif yang dibawanya, perumahan dengan label town house bisa dibandrol dengan harga jual tinggi.

Pangsa Pasar Terbatas
Harga jual rumah bandar yang tinggi ini memiliki dua sisi yang bisa dicermati. Sebagian konsumen properti suka membeli rumah mahal karena ada asumsi bahwa rumah mahal pasti berkualitas bagus. Selain itu, makin mahal sebuah rumah, makin elit rumah tersebut, makin tinggi prestise yang digenggam pemiliknya.

Di sisi lain, tingginya harga jual membuat pangsa pasar rumah bandar menjadi terbatas, hanya menyasar kelompok ekonomi atas. Sementara kebutuhan akan hunian paling besar berasal dari kalangan menengah. Ini menjadi kritik bagi pihak pengembang, karena saat dicermati lebih lanjut, tidak semua rumah bandar di Jakarta terletak di kawasan yang lalu lintasnya lancar atau berada di kawasan elit.

Monday, June 23, 2008

Rotan Sebagai Elemen Interior

Sampai saat ini, tak ada yang mampu menggoyahkan kualitas kayu jati sebagai furnitur yang kokoh, dan berkelas. Ada rupa ada harga. Hal itulah yang terjadi pada furnitur berbahan dasar kayu jati. Namun, harganya yang mahal sering kali membuat kita harus berpikir ulang untuk menjadikannya sebagai elemen interior di rumah.

Untungnya, kini ada banyak jenis kayu lain yang bisa dijadikan alternatif. Masih ada kamper, jati Belanda (kayu bekas peti kemas), atau bahkan MDF (medium density fiberboard), plywood dan particle board.

Bagi Anda yang tinggal di daerah banjir, keingininan menjadikan jenis kayu macam MDF, plywood atau particle board sebagai ornamen di rumah sebaiknya dilupakan saja karena jenis seperti itu tidak tahan akan hantaman air banjir. Lazimnya jenis kayu ini bila terkena hantaman banjir akan mengembang dan kemudian rusak tak berbentuk.

Namun jangan kecewa karena Anda masih bisa memanfaatkan rotan sebagai elemen furnitur yang cantik dan menarik. Desainnya pun tak kalah bersaing dengan furnitur dari kayu jati. Bahkan ada beberapa hotel dan restoran ternama yang menggunakan rotan sebagai elemen interior.

Sekitar 20-30 tahun yang lalu, produksi rotan terlihat dominan pada pembuatan kursi malas. Alasannya lebih karena rotan cenderung lentur, sehingga rotan terasa sangat cocok digunakan sebagai kursi malas.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, produksi rotan mulai berkembang ke jenis-jernis yang lainnya, antara lain kursi tamu, kursi dan meja makan, kursi teras, bahkan kini sudah banyak partisi cantik yang terbuat dari rotan dengan warna-warna yang cantik. Tidak sedikit pula yang mengkombinasikan rotan dengan enceng gondok, sehingga tampilan furnitur rotan tidak monoton.

Supaya lebih empuk dan nyaman, banyak juga yang menambahkan bantalan pada kursi tamu atau kursi makan dari busa yang terbungkus bahan blacu berwarna broken white atau kain sutera ATBM yang berwarna-warni. Hasilnya tentu lebih unik dan etnik.

Properti di Cirebon Terkendala Daya Beli

Pertumbuhan rumah tinggal di wilayah Cirebon dan sekitarnya sangat rendah, hanya berkisar 1.000 unit rumah per tahun. Selain tidak sebanding dengan ibu kota Jakarta, daya beli masyarakatnya juga terbilang rendah. Direktur Utama PT Indojaya Pan Pratama Surya Wijaya mengatakan, Rabu (12/3), daya beli masyarakat Cirebon sangat lemah jika dibandingkan dengan masyarakat di Bandung dan Bekasi. Itu terlihat dari pertumbuhan pembangunan rumah (rumah sederhana sehat) hanya sekitar 900-1.000 unit rumah per tahunnya.

"Rendahnya upah atau gaji yang diperoleh sebagian besar masyarakat Cirebon, tidak sebanding dengan kenaikan harga rumah dan tanah yang mencapai 30 persen. Meski ada subsidi (dari pemerintah), masih belum menutupi kekurangannya," ujar Surya.

Saat ini, upah minimum kota/kabupaten Cirebon masih di bawah Rp 700.000 per bulan, dengan upah pegawai (pemula) tertinggi hanya Rp 1,5 juta. Kenaikan upah rata-rata hanya 10 persen per tahun, sedangkan kenaikan harga rumah tinggal berkisar 10-20 persen per tahun. Rendahnya daya beli juga disebabkan banyaknya masyarakat yang lulus perguruan tinggi melanjutkan kerja di kota-kota besar, seperti Bandung dan Jakarta. Akibatnya, pasar properti untuk rumah tinggal banyak berkurang. Ditambah lagi, kata Surya, kenaikan harga bahan baku bangunan dan permasalahan klasik properti menyebabkan pasarnya tidak semeriah di Bandung dan Bekasi.

Akan tetapi, kata Kepala RayWhite Kota Cirebon Didi B Suhardi, minat properti rumah tinggal dan rumah toko untuk disewakan masih menjanjikan. Sebab, sebagai salah satu kota niaga di Jawa Barat, relatif banyak perusahaan dari Jakarta dan kota lainnya membuka cabang di Cirebon, sehingga butuh kantor operasional. Belum lagi, pertumbuhan penduduk dan masuknya pendatang ke Cirebon yang memerlukan tempat tinggal, merupakan peluang bagi pasar properti. "Porsinya, 40 persen konsumen properti di Cirebon adalah orang-orang luar Cirebon. Sisanya adalah konsumen lokal yang membutuhkan rumah baru," kata Didi.

Sunday, June 22, 2008

Townhouse: Lain di Manca, Lain di Sini

Apa definisi town house atau “Rumah Bandar”? Masyarakat umumnya memahami rumah bandar sebagai komplek perumahan kecil yang eksklusif dan berharga mahal. Benarkah demikian? Dari survey Tabloid RUMAH, kebanyakan rumah bandar yang ditawarkan di Jakarta dan sekitarnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

- Lokasinya di dalam kota.
- Dalam satu komplek jumlah total unitnya hanya 10—30, dengan luas area umumnya di bawah 5000 m2.
- Bentuk rumah bertingkat (biasanya 2 atau 3 lantai).
- Struktur rumah biasanya berdiri sendiri, bukan kopel.
- Tersedia fasilitas sosial dan fasilitas umum untuk digunakan bersama.
- Sebagian besar dipasarkan dengan sistem penjualan, bukan sewa.

Ciri-ciri inilah yang membangun definisi rumah bandar di Indonesia. Definisi ini sedikit berbeda dengan pengertian town house di luar negeri. Di Eropa dan Amerika, town house didefinisikan sebagai rumah tinggal yang dibangun berderet di mana dindingnya saling menempel antar unit rumahnya (kopel). Lokasi town house umumnya di tengah kota dan si pemilik juga memiliki tanah di mana unit town house-nya berdiri. Jika status hunian dari bangunan seperti ini adalah sewa, maka namanya bukan lagi town house melainkan kondominium. Masih di luar negeri, town house adalah alternatif rumah tinggal yang murah di tengah kota, jauh dari citra ekslusif, kecuali di beberapa tempat seperti New York dan Boston yang harga tanah di perkotaannya memang sangat tinggi. Jadi bisa disimpulkan bahwa istilah town house yang dipakai di Indonesia sudah mengalami pergeseran dari makna aslinya.

Sejarah rumah bandar atau town house di Indonesia dimulai sejak era 80-an. Menurut Wijoyo Hendromartono (Arsitek), town house pertama dibangun di daerah Prapanca, Jakarta Selatan. Rumah bandar ini ditujukan bagi kalangan ekspatriat yang kebetulan memang banyak bermukim di wilayah Jakarta Selatan. Sementara menurut Tulus Santoso (Ketua REI DKI) istilah town house mulai diperkenalkan kepada masyarakat Jakarta sekitar tahun 80-an, lewat tipe rumah yang ditawarkan oleh sejumlah pengembang real estat saat itu.

Saturday, June 21, 2008

Cara Mudah Membersihkan Alat Makan Plastik

Bagi Anda yang memiliki anak kecil, menggunakan alat makan dari plastik sepertinya menjadi satu keharusan. Namun, dibalik keunggulannya yang anti pecah, alat makan plastik memiliki kekurangan yaitu sulit untuk dibersihkan. Tapi jangan khawatir, untuk membersihkannya Anda cukup gunakan baking soda yang biasa dipakai untuk membuat kue. Caranya, campurkan sedikit baking soda dengan air, lalu rendam alat plastik tersebut di dalam larutan tadi. Setelah 10 menit, bilas dan cuci lagi dengan sabun seperti biasa.

Friday, June 20, 2008

Membuat Cermin Berkilau Lagi

Cermin adalah salah satu elemen yang sering ditemui dalam penataan interior rumah. Cermin memang mampu membuat ruang tampil lebih elegan, selain membuat ruang terlihat lebih luas. Lalu, bagaimana jika kilau cermin Anda memudar? Ada cara yang murah sekaligus mudah. Olesi permukaan kaca dengan pasta gigi hingga merata dan diamkan 15 menit. Setelah itu bersihkan kaca cermin tersebut dengan kain flanel setengah basah, atau jenis kain lain yang lembut dan tidak berserabut. Lap sampai bersih, dan bersihkan sisa-sisa pasta gigi yang masih menempel dengan kain flanel kering. Cermin Anda akan berkilau lagi, hanya dalam waktu sekejap.

Thursday, June 19, 2008

Benarkah Jam Dinding Datangkan Rejeki?

Sebagian orang percaya untuk memasang jam dinding di balik pintu utama, dengan asumsi bahwa putaran atau detak jam bisa menarik Qi atau hawa rezeki untuk mengalir ke rumah. Kepercayaan seperti ini memang sulit dijelaskan. Asal mula konsep ini berasal dari penjabaran Feng Shui Simbolis, yang menggunakan detak jam sebagai lambang adanya suatu kehidupan yang berkesinambungan di dalam rumah tersebut.

Rumah yang sering kosong atau penghuninya sering pergi, dikhawatirkan menjadi sunyi dan mati, dan akan meningkatkan kualitas Yin/energi negatif. Sebab itu, rumah harus diisi oleh suatu bentuk kehidupan, dan jam dinding merupakan salah satu lambang yang sering digunakan dalam Feng Shui. Jenis jam dinding yang sering digunakan adalah yang bingkainya lingkaran atau segi delapan (sebagai perwujudan Ba Gua).

Wednesday, June 18, 2008

Rahasia Memperbanyak Bunga

Tanaman yang berbunga pasti indah dilihat mata. Tapi, adakalanya tanaman enggan berbunga. Jika hal itu terjadi, Anda dapat mencoba tip ini. Ambil cangkang/kulit telur ayam, tumbuk sampai halus. Taburkan butiran cangkang tadi di sekitar tanaman bunga Anda. Selamat mencoba!

Tuesday, June 17, 2008

Empat Cara Mudah Hijaukan Interior

Interior hijau adalah salah satu ide penataan ruang untuk mendapatkan suasana yang tenang. Caranya adalah dengan memasukkan suasana taman—seperti pohon, daun, bunga-bunga, kolam, air terjun, dan air mancur—ke dalam rumah. Tabloid RUMAH akan memberikan 4 cara yang bisa Anda terapkan di rumah.

Memasukkan Tanaman ke Dalam Rumah
Angkatlah pot tanaman dari luar ke dalam rumah. Karena akan diletakkan di dalam rumah, sebaiknya pilih tanaman yang tidak membutuhkan cahaya terlalu banyak. Perhatikan juga potnya; jika kotor bersihkan terlebih dahulu. Jika potnya kurang menarik, letakkan pot di dalam pot lain yang lebih bagus/bersih. Selain tanaman dalam pot, Anda juga bisa menyegarkan ruang dengan memasang rangkaian bunga potong. Kedua cara ini adalah langkah yang paling sederhana dan cepat untuk menciptakan suasana segar pada interior rumah.

Memasang Bukaan yang Lebar
Bukaan berupa jendela kaca yang lebar bisa membantu menciptakan kesegaran di dalam rumah. Melalui jendela kaca, suasana hijaunya taman di luar bisa terlihat dari dalam. Cara kedua ini hanya bisa dinikmati secara visual karena secara fisik terbatasi oleh kaca. Kelebihannya terletak pada kemudahan perawatan karena objeknya hanya satu, yakni taman. Namun, dari satu taman ini Anda bisa mendapatkan 2 tampilan berbeda, yaitu taman yang bisa dinikmati dari luar dan dalam rumah.

Membuat Taman Interior
Pada ukuran rumah yang terbatas, biasanya sudah tidak ada sisa lahan yang terbuka selain di depan teras rumah. Rumah seperti ini memiliki kendala dalam pengudaraan, yakni suhu di dalam menjadi panas. Untuk mengatasi ini, banyak arsitek yang membuat void di bagian tengah/belakang rumah agar udara bisa mengalir. Nah, ruang terbuka inilah yang biasa dimanfaatkan untuk taman interior. Agar tak sulit perawatannya, taman interior umumnya berupa taman kering—didominasi oleh batu-batu dan tanaman yang tidak membutuhkan banyak air.

Membuat Air Terjun
Air yang mengalir disertai suara gemercik air di dalam rumah tidak kalah nikmatnya dengan tanaman hijau atau bunga yang berwarna-warni. Aliran air yang jatuh ke kolam punya karakter bunyi yang khas sehingga menimbulkan suasana yang berbeda dan berpotensi untuk menenangkan pikiran.

Desain kolamnya bisa bermacam-macam tergantung gaya rumah dan selera Anda. Yang perlu diperhatikan adalah instalasi saluran air, listrik, dan pompa. Pemasangannya harus benar sehingga tidak terjadi rembes atau timbul masalah lain. Tambahkan tanaman hias dan lampu-lampu untuk mempercantik tampilannya.

Cara Mudah Hilangkan Noda Bak Mandi Plastik

Demi alasan kepraktisan, kini banyak orang yang menggunakan bak mandi yang terbuat dari plastik atau PVC. Bak mandi jenis ini jika tidak rutin dibersihkan, maka akan timbul noda berwarna kekuningan yang sulit dihilangkan.

Belimbing wuluh, yang biasa digunakan untuk sayur, ternyata bisa membersihkan bak mandi plastik. Caranya adalah ambil belimbing wuluh secukupnya, iris menjadi dua. Gosokkan belimbing ke area yang bernoda. Diamkan beberapa menit, lalu bilas dengan air bersih. Jika masih ada noda, gosokkan kembali belimbing wuluh tersebut. Setelah noda benar-benar hilang, cuci bak dengan sabun dan bilas dengan air bersih.

Monday, June 16, 2008

Bermain Gaya Jadul di Rumah Mungil

Punya perabotan warisan nenek tercinta? Jangan buru-buru antipati dan menyingkirkannya dengan alasan: “Sudah jadul, nggak modern, ah!”, karena gaya vintage pun bisa tampil modern.

Meja dan kursi rotan, sarung bantal sofa motif bunga-bunga, dan lemari ala rumah pecinan tempo doeloe, adalah ikon-ikon dari interior jadul (jaman dulu). Benda-benda tersebut kini banyak digunakan kembali dan dilabel dengan julukan interior vintage. Perabot-perabot ini memang tidak memberi kesan praktis, apalagi simpel dan bersih. Terutama untuk lemari ala rumah pecinan tempo doeleoe yang berat (karena biasanya berukuran besar dan terbuat dari kayu solid) dan berwarna gelap. Perabot rotan pun sering dianggap kurang praktis mengingat proses pembersihannya yang cukup ribet. Sama sekali tidak menampilkan gaya hidup modern yang praktis dan simpel.

Jika dipikir-pikir sepertinya interior vintage ini sangat bertentangan dengan rumah masa kini yang cenderung terbatas luasannya dan gaya hidup modern yang menuntut kepraktisan. Benarkah demikian? Ternyata tidak juga. Buktinya adalah rumah yang satu ini. Penataan rumah ini banyak memanfaatkan barang-barang gaya kuno, namun secara keseluruhan, rumah masih memancarkan kesan lega dan modern.

Apa triknya? Triknya adalah memadukan perabot jadul dengan furnitur lain yang bergaya modern atau menerapkan warna-warna cerah untuk mendampingi perabot jadul tadi. Dengan paduan semacam ini kesan kuno dan berat bisa dihalau. Detailnya silakan lihat pada foto.

Cara Gampang Hemat Air

Di Kamar Mandi
- Matikan keran saat sedang menggosok gigi. Membiarkan keran terbuka 1 menit sama saja dengan membiarkan 9 liter air terbuang percuma.
- Jika mungkin, mandilah dengan menggunakan shower. Mandi dengan gayung menghabiskan 3 kali air lebih banyak daripada mandi dengan shower.
- Segera perbaiki keran yang bocor. Keran bocor bisa membuang air bersih hingga 13 liter air per hari.

Di Dalam Rumah
- Gunakan kloset yang mengunakan dua sistem pembilasan air. Setiap sistem pembilasan bekerja sesuai dengan volume air yang dikeluarkan. Bila kloset hanya digunakan untuk buang air kecil, gunakan pembilasan dengan volume kecil.
- Pilihlah mesin cuci yang hanya membutuhkan sedikit air.

Di Taman dan Luar Rumah
- Gunakan air bekas cucian sayuran dan buah untuk menyiram tanaman. Selain menghemat, air bekas cucian sayur, buah dan daging ternyata bisa menyuburkan tanaman.
- Jika mungkin, hindari penggunaan selang. Gunakan kaleng penyiram tanaman atau ember untuk mencuci mobil.
Siramlah tanaman di sore atau pagi hari agar air mudah meresap ke dalam akar. Penyiraman pada siang hari hanya membuat air menguap percuma.

Kompor Jangan Terlihat dari Pintu Masuk

Memang benar, ada aturan di dalam Feng Shui bahwa kompor jangan sampai terlihat dari pintu masuk. Penjelasan yang lebih rinci lagi yaitu, kompor—baik yang ada di dapur maupun yang diletakkan di ruang makan—sebaiknya jangan terlihat dari ruang tamu. Jadi yang dijadikan perhitungan adalah bukan kompor yang letaknya sebaris dengan pintu masuk, tetapi pandangan yang dihasilkan dari ruang tamu, khususnya pada bagian pintu masuk.

Komposisi ini memang memiliki nilai yang buruk dalam Feng Shui, sebab dapat menimbulkan beberapa dampak berikut ini.
- Kemerosotan rezeki.
- Rasa iri yang besar dari pihak luar.
- Amarah yang mengakibatkan hubungan suami istri tidak harmonis.
- Berbagai godaan atau penyelewengan.

Pembawa Api
Kompor merupakan elemen Api yang diartikan sebagai bentuk semangat dari kehidupan penghuni. Sementara ruang dapur identik dengan bagian perut dari tubuh manusia, yang letaknya harus tersembunyi agar tidak menimbulkan problem, baik dari dalam maupun luar rumah.

Demikian pula dengan perapian yang diletakkan di ruang tamu, yang biasanya ada di rumah-rumah daerah Barat yang mengalami empat musim. Menurut Feng Shui tidak baik kalau perapian diletakkan di ruang tamu dan langsung terlihat dari pintu masuk. Ini karena perapian identik dengan kompor yang menyalakan api.

Rumah tropis sebaiknya tidak membuat perapian di ruang tamu, karena akan menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan, biarpun perapian yang dimaksud hanya sebagai dekorasi saja. Sebab, bentuk ini sudah mewakili “kompor yang terlihat dari pintu masuk”.

Jadi, kalau mendesain interior dapur, pantry (dapur kering), maupun perapian di ruang keluarga, sebaiknya tidak terlihat dari pintu masuk. Dengan demikian pengaruh buruk bisa dihindarkan.

Cara Pembetulan
- Kalau sudah terlanjur memiliki desain rumah dengan komposisi dapur yang terlihat dari ruang tamu, ada dua cara pembetulannya.
- Apabila kompor ada di ruang dalam rumah, sebaiknya dibuatkan penyekat yang letaknya di ruang tamu atau koridor ruang dalam rumah, agar kompor tidak terlihat. Penyekat ini bisa berupa partisi atau lemari yang masif, - atau bisa juga dari tirai/gorden.
- Bila di ruang tamu ada perapian, sebaiknya perapian dipindahkan dan ditiadakan, karena pengaruh buruk akan berlaku.

Lalu bagaimana dengan vila yang ada di daerah pegunungan? Selama bangunan tersebut hanya berfungsi sebagai tempat peristirahatan dan tidak dijadikan rumah tinggal tetap, perapian atau kompor yang terlihat dari ruang tamu masih bisa ditoleransi. Tetapi alangkah baiknya kalau bisa diatur dengan menggunakan konsep yang lebih benar.

Sunday, June 15, 2008

Cara Gampang Atasi Toilet Mampet

Jika saluran toilet di rumah Anda mampet, tak perlu bingung. Ambil saja kira-kira 1 kg garam dapur. Larutkan ke dalam satu ember air, lalu aduk hingga garam benar-benar tercampur air. Tuangkan larutan garam tersebut ke dalam toilet. Jangan gunakan toilet selama lebih kurang 5 jam. Setelah itu, siramkan air yang banyak dengan hentakan kuat. Niscaya, saluran toilet akan kembali lancar.

Teliti Membeli Tabung Pemadam Kebakaran

Saat membeli tabung pemadam kebakaran, perhatikan label pada tabung. Di bagian bawahnya biasanya tertulis jenis kelas, yaitu kelas A, B, atau C.

Kelas A - efektif jika digunakan untuk memadamkan api pada benda-benda sejenis kayu, kertas, dan kain.

Kelas B – lebih efektif jika digunakan untuk memadamkan api pada minyak dan cairan lain yang mudah terbakar.

Kelas C - efektif jika digunakan untuk memadamkan api yang melibatkan alat-alat elektrikal.

Jika di tabung tertulis B—C, maka berarti tabung itu efektif jika digunakan untuk memadamkan kebakaran pada cairan yang mudah terbakar dan juga pada alat-alat elektrikal. Sebenarnya ada satu kategori kelas lagi yaitu kelas D, untuk memadamkan api karena bahan metal. Tapi kelas ini jarang digunakan.

Perlu diingat, setiap jenis alat pemadam api ringan memiliki kemampuan jangkauan yang berbeda-beda. Lihat di kemasan, dan sesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Sebaiknya, tabung pemadam (bukan kapsul) diperiksa isi dan fungsi katupnya setiap 5 tahun sekali. Jangan sampai saat harus dipergunakan, tabung tidak berfungsi.

Perhatikan juga arah angin sebelum kita mulai menyemprotkan isi tabung pemadam api ringan. Sebaiknya kita berdiri di posisi membelakangi arah angin. Gunanya, selain untuk menghindari tiupan hawa panas, juga menghindarkan media yg kita semprotkan kembali ke arah kita.

Saturday, June 14, 2008

Menjaga Kayu Tetap Awet di Luar Rumah

Secara alami, kayu memang akan mengalami pemudaran warna dan pelapukan. Kondisi ini akan menjadi lebih “parah” jika barang-barang yang terbuat dari kayu ini diletakkan di luar rumah sehingga menerima terik sinar matahari dan curah hujan lebih banyak. Untuk mensiasatinya ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.

1. Pilih bahan kayu yang bagus kualitasnya dan sudah diproses dengan baik (contoh: pengovenan dan pemberian zat anti rayap).
2. Gunakan cat pelapis yang tahan sinar matahari (mengandung anti UV).
3. Untuk perawatan, setiap satu tahun lakukan pengamplasan ringan dan pengecatan ulang selapis tipis.

Strategi Melindungi Rumah dari Kebakaran

Secara teori, api terbentuk jika ada ada unsur, yaitu bahan bakar, panas, dan oksigen. Oleh para ahli, ketiga unsur pembentuk api itu dinamai segitiga api. Untuk menimbulkan api, ketiga unsur itu harus ada dan berhubungan. Oleh sebab itu, apabila ingin memadamkan api, maka paling sedikit satu di antara ketiga unsur itu harus dihilangkan atau dipisahkan. Atau dengan kata lain, hubungan di antara ketiga unsur itu harus diputuskan.

Tak Semua Pakai Air
Yang paling umum digunakan untuk memadamkan api adalah air. Air yang mengguyur api akan menurunkan suhu panas. Selain itu, sebagian air yang dipergunakan untuk mengguyur akan menguap menjadi uap air. Nah, uap air inilah yang akan memisahkan api dari oksigen. Karena dua hal dari segitiga api—yaitu panas dan oksigen—tidak ada, api pun jadi padam.

Tapi, tidak semua api bisa dipadamkan dengan air. Air bisa memadamkan api yang bahan bakarnya dari kayu, kain, plastik, atau kertas. Api yang berasal dari percikan listrik tidak bisa dipadamkan dengan air. Air malah bisa menghantarkan aliran listrik sehingga api menjadi besar. Bisa jadi, si pemadam malah terkena sengatan aliran listrik. Jika terjadi kebakaran akibat aliran listrik, hal pertama yang harus dilakukan adalah memutuskan aliran listrik, setelah itu baru bisa diguyur dengan air.

Lalu, bagaimana dengan minyak tanah atau bensin? Api yang bahan bakarnya berasal dari kedua unsur itu mesti dipadamkan dengan zat kimia. Wujudnya bisa berupa busa atau karbondioksida. Menggunakan air tak akan memadamkan api karena berat jenis minyak lebih kecil dari air. Ketika diguyur air, minyak akan berada di atas air, dan tetap berhubungan dengan oksigen. Alhasil, api akan tetap menyala malah bisa makin menyebar karena air akan mengalirkan minyak ke segala arah.

Ibu-ibu kita pasti pernah mengajarkan untuk menutup api dengan karung goni basah. Ini bisa dilakukan jika api masih dalam skala kecil. Karung goni yang dibasahi akan menutup jalur masuknya oksigen sehingga api padam.

Alat Pemadam Api Ringan
Sebagai pertolongan pertama terhadap kebakaran, dinas kebakaran menganjurkan setiap rumah memiliki alat pemadam api ringan (APAR). Ada dua jenis APAR yang kini beredar di pasaran, yaitu APAR berbentuk tabung dan yang terbaru berbentuk kapsul.

Tabung pemadam (sering disebut fire extinguisher) adalah APAR yang paling terkenal. Yang paling umum dipakai adalah tabung yang berisi karbondioksida (CO2). Begitu CO2 disemprotkan, akan memenuhi udara. Karena berat jenisnya lebih besar dari oksigen, ia akan berada di bawah dan menutupi hubungan api dengan oksigen. Api pun padam.

Selain berisi CO2, ada tabung pemadam yang berisi gas halon atau dry chemical (berisi sodium bikarbonat atau potasium bikarbonat). Dry chemical dinilai lebih cepat memadamkan api karena langsung melapisi api dengan bubuk. Namun, ia akan meninggalkan residu yang bisa merusak barang-barang elektronik.

Bentuk Kapsul
Sekarang ini ada teknologi terbaru untuk APAR. Alat yang diberi nama Bonpet Inno ini berbentuk kapsul kaca berisi cairan kimia, yang dapat memadamkan api pada media kayu, kertas, tekstil, plastik, linen, karet, dan seluloid.

Cara kerja kapsul pemadam kebakaran ini adalah menurunkan suhu dan menutup jalan masuk oksigen. Ketika terjadi kebakaran, kapsul dapat dilemparkan ke titik api atau dicampurkan ke dalam air, dan akan bekerja pada jangkauan lebih kurang 7-10 meter. Saat temperatur sekitar 85-90 derajat Celcius, kapsul akan pecah secara otomatis.

Friday, June 13, 2008

Rombak Rumah agar Anak Bebas Bermain

Rumah mungil akan terasa cukup nyaman bila Anda hanya seorang diri atau berdua menempati rumah tersebut. Namun rumah mungil akan mulai terasa sumpek saat anak-anak Anda mulai tumbuh dan memerlukan tempat yang cukup luas untuknya beraktivitas.

Inilah yang dirasakan pasangan Jhony Heryanto dan Maria Fransisca. Mereka merasa harus memperluas rumahnya karena anak pertamanya sudah mulai bisa berjalan dan memerlukan tempat bermain yang lebih luas dari biasanya. Rumah yang luas asalnya 36 m2 ini akhirnya dikembangkan sehingga menjadi 150 m2 demi sang anak. Selain karena anaknya sudah mulai tumbuh, Maria juga senang membeli barang dari berbagai tempat, dan perlu dibuatkan ruangan yang lebih luas dari yang sudah ada.

Renovasi untuk Anak
“Tujuan utama kami merenovasi adalah untuk anak, karena saat dia bermain mentok ke sana-sini. Kami kasihan melihatnya, makanya kami putuskan untuk merenovasi rumah kami,” kata Maria ketika ditanya tujuan utama perombakan rumah mereka itu. Ya, memang anak adalah segalanya, sehingga apapun itu, bila menyangkut kebutuhan sang anak sebisa mungkin dipenuhi.

Rumah mereka yang terletak di Perumahan Jatijajar Estate, Simpang Depok ini, memang berukuran mungil. Namun mereka beruntung mendapatkan tanah dengan luas yang jauh lebih besar dibandingkan luas rumahnya, yaitu 180 m2. Karena itu, mereka pun cukup leluasa saat mendesain rumahnya. Tanah yang memanjang ke belakang oleh mereka ditambahkan beberapa ruangan yang dirasa perlu, seperti ruang keluarga, kamar tidur tambahan, ruang makan, dan dapur. Di belakang rumah tetap disisakan sebagian kecil tanah, untuk dibuat menjadi taman. Di bagian samping rumah pun dibuat sebuah taman kecil yang diisi kolam. Taman ini juga berfungsi untuk memasukkan sinar matahari dan udara ke dalam rumah.

Renovasi yang dimulai bulan Januari 2006 lalu, selesai cukup cepat, yaitu bulan Maret 2006. Selama rumah mereka direnovasi, keluarga muda ini terpaksa mengungsi ke rumah orang tua di daerah Taman Mini. Dengan perluasan ruang yang cukup banyak tersebut, otomatis sang anak bisa mendapat sebuah kamar tidur sendiri yang terletak di sebelah ruang tamu, juga ruang bermain sang anak bisa lebih banyak lagi.

Tak Puas dengan Pilihan Kontraktor
Awalnya, pasangan ini ingin menggunakan jasa kontraktor yang ditawarkan pada mereka lewat temannya. Namun mereka tak puas dengan kotraktor tersebut. Pasalnya, harga yang ditawarkan jauh melebihi dana renovasi mereka. Selain itu, material bangunan yang dipilih oleh sang kontraktor pun tidak sesuai dengan keinginan mereka. Mereka pun hanya menggunakan jasa sang kontraktor untuk membuat sebuah gambar kerja dari gambaran kasar yang dibuat oleh Jhony. Untuk pembangunan, mereka menyerahkannya pada tukang.

Maria dan Jhony berburu sendiri ke toko-toko bangunan untuk membeli material yang sesuai dengan keinginan mereka, baik dari segi kualitas maupun model dan warna. Alhasil, biaya renovasi dapat ditekan hingga menjadi kurang lebih Rp 100 juta. Dengan biaya sejumlah itu, pasangan ini sudah mendapatkan material yang berkualitas bagus dan juga jasa tukang, yang berjumlah 8 orang.

Ganti Tahun, Ganti Warna
Dinding depan rumah mereka yang sebelumnya berwarna hijau tua, diubah menjadi warna terakota. Perubahan warna ini berdasarkan keinginan sang ibu rumah tangga, yang merasa bosan dengan warna rumah mereka. “Sekalian renovasi, maka saya sekaligus mengubah warna tampak depan bangunan. Lagi pula, kan ganti tahun, ganti warna juga, dong,” ujar Maria. “Namun sebenarnya saya ingin yang lebih ke warna bata, tapi hasil dari cat yang saya beli jadinya lebih ke warna coklat,” tambah Maria dengan nada agak kecewa.

Untuk interior rumah, Maria memutuskan untuk menggunakan warna kuning, sesuai dengan sofa yang sudah dimiliki olehnya. Selain itu, warna ini dipilih juga agar sesuai dengan pernak-pernik bunga matahari yang merupakan kegemarannya.

Ingin Memiliki Tanah Negara?

Ternyata tak hanya tanah kita yang bisa disita negara, tanah negara bisa juga kita miliki. Anda pernah terpikir untuk memiliki tanah negara? Coba simak penjelasan Cynthia P Dewantoro SH.

TANYA
Kami sangat menginginkan sebidang tanah di daerah Bogor seluas 3.000 meter persegi untuk dibangun sebuah tempat peristirahatan. Sejak pertama kami melihatnya, tanah tersebut dalam keadaan kosong. Kemudian setelah kami mencari informasi siapa pemiliknya, baru kami ketahui bila tanah tersebut merupakan tanah negara.
Dengan status tanah tersebut, apakah benar ada kemungkinan kami bisa memiliki tanah itu dengan Hak Milik? Apabila bisa dimiliki, bagaimana persyaratan yang harus kami penuhi? Apakah biaya yang dibutuhkan sangat mahal? Kami mohon saran hukum dari Ibu. Terima kasih.

Gatot,
Jakarta

JAWAB
Bapak Gatot, terima kasih atas pertanyaannya. Perlu diketahui, tanah negara (vrij landsdomein) adalah tanah yang dimiliki dan dikuasai penuh oleh negara yang meliputi semua tanah yang sama sekali bebas dari hak-hak seseorang.

Pada prinsipnya, bila Bapak adalah seorang WNI dan belum memiliki lebih dari lima bidang tanah, maka Bapak dapat saja mengajukan permohonan untuk diberikan Hak Milik atas sebidang tanah negara. Walaupun tidak semua permohonan tersebut di atas dapat dikabulkan oleh negara karena adanya kondisi/alasan tertentu atas masing-masing tanah yang dimohonkan, tidak ada salahnya jika Bapak mencoba terlebih dahulu.

Berikut garis besar prosedur permohonan hak yang dapat Bapak lakukan.

1.Membuat Surat Permohonan Hak Milik atas Tanah Negara yang dimaksud kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui Kantor Pertanahan setempat. Dilengkapi dengan dokumen-dokumen, seperti bukti identitas (KTP) dan surat pernyataan yang isinya menyatakan Bapak belum memiliki lebih dari 5 bidang tanah.

2.Selanjutnya bila permohonan Bapak tersebut ternyata ditolak, maka Bapak akan menerima Surat Penolakan. Namun bila permohonan tersebut disetujui, Bapak akan menerima surat pemberitahuan dari Kantor Pertanahan setempat, dan Bapak diharapkan membayar sejumlah biaya tertentu.

3.Setelah Bapak melunasi biaya tersebut dan melengkapi dokumen-dokumen lain yang mungkin dibutuhkan maka Bapak akan menerima Surat Keputusan Pemberian Hak atas tanah. Surat Keputusan tersebut harus ditindaklanjuti dengan proses pendaftaran tanah atau proses penerbitan sertipikat atas nama Bapak di Kantor Pertanahan setempat.

Mengenai biaya permohonan hak atas tanah Negara tersebut, di Kantor Pertanahan nanti telah ditentukan prosentase biayanya adalah 6% x luas tanah (3.000 m2) x harga NJOP/harga pasar. Biaya tersebut masih ditambah biaya penerbitan sertipikat dan tentunya harus diperhitungkan juga biaya untuk pengukuran dan pengecekan lokasi setempat. Demikian penjelasan dari kami. Semoga bermanfaat.

Thursday, June 12, 2008

Bila Pria Lajang Menyukai Taman

Jamaknya, orang lebih memilih ruangan daripada halaman. Maksudnya, kalau membangun rumah, diupayakan rumah dibangun sebesar mungkin, sehingga didapat ruangan sebanyak mungkin, dan halaman disisakan sesedikit mungkin. Ini biasanya berlaku bagi orang yang memiliki rumah kecil. Bahkan mungkin, kalau tidak ada peraturan GSB (garis sempadan bangunan), rumah akan dibangun sepenuhan lahan yang ada.

Tapi tidak begitu dengan Yudiana (32). Laki-laki yang yang masih melajang ini justru rela “mengecilkan” bangunan demi mendapatkan halaman yang luas. Halaman depan dan halaman belakang dibiarkan tetap luas. Lalu diapakan halaman ini?

Taman Depan
Halaman ini oleh Yudi dijadikan media untuk mencurahkan hobinya akan tanaman. Sekalipun tidak terlalu luas, penataan yang rapi membuat taman ini tampak molek dan asri. Ini memberikan nilai tambah bagi rumah mungil ini, sehingga ia terlihat berbeda dari rumah-rumah sebelahnya.

Di halaman depan, tanahnya dilapisi rumput peking dan ada lebih dari 10 macam tanaman, kebanyakan tanaman hias daun berukuran kecil-kecil. Ada lidah mertua, jengger ayam, ekor tupai, dan beberapa jenis bayem-bayeman. Sebagai “monumen”-nya digunakan palm botol dan cemara udang. Tanaman yang tinggi diletakkan di tengah, sementara tanaman yang lebih rendah dibuat mengelilingi bagian tepi taman. Sebuah lampu sorot diletakkan di tengah taman, menembak ke arah bangunan rumah. Cuma sayang, karena kami memotret pada siang hari, efek lampu sorot ini tidak terlihat.

Berbeda dengan taman depan, taman belakang tidak dilapisi rumput, melainkan diberi perkerasan batu kecil-kecil.

Menyiasati Ruang
Karena taman di bagian depan dan belakang cukup luas, bangunan terpaksa mengalah. Kemudian pertanyaannya, bagaimana menyiasati pembagian ruang di rumah mungil ini, agar tetap nyaman. Inilah ruang-ruang yang tersedia.

Pertama, terasnya dibuat kecil saja, tanpa ada benda apapun yang diletakkan di sana. Sekalipun kecil, teras ini dimanfaatkan oleh Yudi untuk menempatkan aksen rumah. Kolom teras ini dilapisi batu kali yang dipasang dengan cara nat-dalam (nat tidak terlihat dari luar), dan diberi coating yang memberi warna lebih gelap. Kolom batu ini memberi sentuhan natural pada rumah ini.

Kedua, ruang tamu diletakkan menerus dengan ruang keluarga. Tapi sekalipun dua ruang ini menerus, peletakan perangkat sofa dan rak TV membuat batas ruang keluarga terlihat jelas, tanpa perlu adanya penyekat.

Ketiga, dapur diletakkan di sebelah ruang tamu, tapi dengan penyekat berupa dinding setinggi kira-kira 80 cm—90 cm. Pemisah ini berguna untuk menyembunyikan benda-benda dapur yang kadang-kadang tidak indah dipandang. Tapi karena tingginya tidak sampai 1 meter, pandangan dari ruang tamu ke dapur tidak terhalang.

Keempat, kamar tidur utama diletakkan di depan, bersebelahan dengan ruang tamu. Kamar tidur ini, menurut Yudi, dibuat dengan ukuran yang disesuaikan kebutuhan. Jadi sebelum membuat denah, Yudi sudah menghitung barang apa saja yang nantinya akan diletakkan di kamar ini, dan berapa ukuran barang-barang tersebut. Perencanaan yang sangat cerdas!

Kelima, ruang makan ditiadakan. Mengingat ukuran rumah ini cukup mungil, dan hanya ditinggali oleh satu orang, Yudi memilih untuk “membuang” ruang makan. Makan sehari-hari bisa dilakukan di sofa di depan TV. Dengan demikian rumah ini jadi tidak terlalu sempit. Nantinya, bila dibutuhkan, ruang makan bisa diletakkan di halaman belakang. Mungkin sebuah pintu kaca lipat bisa membuat ruang makan ini seolah-olah menyatu dengan bagian dalam rumah.

Banyak WNI Miliki Apartemen di Singapura

Sebagian pembeli apartemen di Singapura berasal dari Indonesia. Mereka umumnya mengambil lokasi di Orchard Road. Investasi itu dianggap prospektif karena nilai properti di Singapura terus meningkat setiap tahun.
Deputy General Manager Property Sales Far East Organization Eindrata Tanukusuma, Kamis (5/6) di Bandung, mengatakan, mereka telah menjual 2.800 unit properti selama 2007. Sekitar 90 persen di antaranya berupa
apartemen.

Warga Indonesia membeli 500 unit, disusul Malaysia dengan 475 unit. Selain di Orchard Road, lokasi lain yang diminati adalah Marina Bay New Downtown dan Bukit Timah. Nilai properti di lokasi tersebut tergolong mahal.
Mereka yang dianggap berpotensi menjadi pembeli apartemen di Singapura adalah pekerja dengan pendapatan di atas Rp 40 juta per bulan.

"Konsumen Indonesia punya kebiasaan memilih tempat terbaik," kata Eindrata. Sales and Marketing Manager Indonesia Representative Office Far East Organization Susanna Susanto mengatakan, pasar utama apartemen di
Singapura adalah masyarakat Jakarta, disusul Surabaya, dan Medan. Kota lain yang potensial adalah Bandung.
Beberapa faktor menjadi pertimbangan memiliki apartemen di Singapura, antara lain suku bunga kredit pemilikan rumah hanya 2,5 persen per tahun, penerapan regulasi relatif stabil, dan jarak yang cukup dekat dari Tanah Air.

Saat ini banyak warga Bandung menyekolahkan anaknya di Singapura. Mereka beranggapan mencicil lebih menguntungkan daripada menyewa apartemen. "Bandung potensial sebagai pasar. Banyak permintaan informasi
tentang properti di Singapura," katanya.

Pintu Ukir untuk Gerbang

Luas lahan yang besar memberikan keleluasaan dalam pengorganisasian ruang. Contohnya adalah dua rumah berikut ini. Karena luas lahan cukup memadai, maka di antara bangunan utama dan halaman dibuatlah sebuah semacam foyer/area transisi. Wujudnya berupa halaman kecil sebelum memasuki bangunan utama.

Untuk memisahkan area transisi dengan bagian luar rumah, dibuatlah semacam gerbang. Gerbang ini juga berfungsi menegaskan batas privasi antara bagian luar rumah dan bagian dalam rumah. Pintu kayu dengan ukiran etnik bisa digunakan sebagai daun pintu dari gerbang ini.

Pada foto pertama, pintu kayu yang digunakan memiliki ornamen ukiran ala Bali. Finishing-nya menggunakan cat duco warna merah dengan aksen cat emas pada ukirannya. Sementara pada rumah kedua, daun pintunya dibiarkan polos. Sebagai paduan yang serasi dipilihlah bata ekspos sebagai bahan baku dindingnya.

Ruang Tamu Bergaya Country

Gaya penataan ruang tamu mengadaptasi gaya rumah-rumah pedesaan Amerika dan Australia. Banyak terdapat pajangan berupa bingkai, digantung di dinding. Selain itu, banyak pula pernak-pernik bermotif bunga (floral).

Ruang tamu berada di ruangan berukuran kira-kira 3mx3m. Warna hijau diaplikasikan untuk memberikan kesan alami dan sejuk. Selain dari warna ruangan, nuansa alami juga diperkuat dengan adanya beberapa tanaman pot.

Di ruang tamu terdapat dua buah sofa, masing-masing satu dan tiga dudukan. Dilengkapi dengan satu coffee table, dan satu buah lemari pajangan. Semua furnitur bernuansa hijau. Agar senada dengan warna ruangan.

Lemari pajangan diletakkan menyerong di salah satu sudut ruangan. Di dalamnya berisi banyak piring keramik bermotif bunga. Karena berpintu kaca, pajangan di dalamnya bisa terlihat jelas. Lemari berbahan kayu dan berkesan antik. Dicat ulang dengan cat kayu berwarna hijau.

Coffee table bergaya etnik dan antik. Terbuat dari kayu dan di sekelilingnya berhiaskan ukiran. Di salah satu sisi dinding, terdapat susunan bingkai bergambar nuansa alam dan bunga. Pajangan-pajangan bergambar bunga atau alam, merupakan salah satu ciri gaya country.

Di sisi lain dinding, juga masih terdapat susunan bingkai yang berisi foto keluarga. Setiap foto dibingkai terpisah. Pemasangan foto seperti ini, memberi kesan bahwa setiap momen kebersamaan keluarga adalah momen penting.