Wednesday, July 9, 2008

Membagi Ruang dengan Sekat Kayu

Masalah terbesar rumah mungil adalah bagaimana menyediakan ruang yang lengkap, dan di mana menempatkan ruang-ruang itu, agar rumah tidak terkesan sesak. Kemudian masalah selanjutnya adalah, bagaimana membuat rumah itu terlihat indah.

Ruang Utama
Sekalipun luasnya cuma 60 m2, rumah bergaya Jawa ini sanggup menyediakan ruang-ruang utama, yaitu ruang makan, 1 ruang tidur, ruang keluarga/ruang tamu, dapur, dan 1 kamar mandi (di dalam ruang tidur).

Ruang tidur dan kamar mandi berada dalam satu ruang tertutup. Sementara ruang makan, ruang keluarga, dan dapur berada dalam satu ruang yang “menerus”. Untuk mendapatkan privasi, semua ruang ini tersembunyi di balik sekat/dinding kayu yang ada di dekat pintu utama (lihat Denah).

Sekat Kayu
Yang unik di rumah ini adalah: pembatas ruangnya banyak menggunakan sekat kayu, bukan dinding bata. Bata hanya digunakan pada dinding yang berbatasan dengan ruang luar dan kamar mandi.

Kayu ini lebih tipis dibandingkan bata (dinding bata tebalnya 15 cm, sedangkan panel kayu sekitar 5 cm). Dengan demikian sekat ini tidak “memakan” ruang terlalu banyak, dan sekaligus membuat ruang terlihat lebih indah dengan ukir-ukirannya.

Tembus Pandang
Siasat lain yang dilakukan dalam penataan rumah ini adalah membuat lubang di semua sekat. Lubang ini sebetulnya adalah jendela, yang dibeli sekalian dengan teralisnya yang menyerupai jeruji penjara.

Dengan jendela berteralis ini, berdiri di manapun kita bisa melihat ke ruang lain. Dari foyer bisa melihat sampai ke ruang tidur, dari dapur bisa melihat sampai ke foyer. Rumah pun jadi tidak terlihat sesak.