Monday, May 12, 2008

Gebyok untuk Penutup Dinding

Gebyok adalah bagian dari rumah adat khas Kudus. Wujudnya berupa dinding knock down plus sepasang daun pintu. Sejatinya, dinding ini dibuat knock down untuk memudahkan pemilik rumah saat mengadakan hajatan. Jaman dahulu, ketika penggunaan gedung pertemuan belum begitu umum, masyarakat lazim mengadakan hajatan di rumah, sehingga mereka butuh ruangan yang lega untuk menampung tamu-tamu yang datang. Dinding yang bisa dibongkar pasang akan memudahkan pemilik rumah untuk menyediakan ruangan yang luas.

Pada taman ini, gebyok digunakan sebagai penutup dinding taman belakang. Hasilnya, taman terkesan lebih luas karena pemakaian gebyok menciptakan ilusi adanya ruangan di balik pintu. Warna-warni cat pada gebyok juga menambah semarak taman yang didominasi oleh hijaunya tanaman hias daun.

Ukiran yang menghiasi gebyok ini termasuk ke dalam langgam ukir Jawa Timuran. Detil ukirannya tidak serumit ukiran dari Solo atau Jepara. Pemilihan cat duco sebagai bahan pewarnaan memudahkan perawatan, karena relatif lebih tahan cuaca dan terik matahari dibandingkan lapisan melamik atau pelitur.