Monday, June 30, 2008

Berburu Properti Cirebon

Seorang pekerja tampak sibuk menyelesaikan pembangunan sebuah rumah tipe 72 di kawasan Tuparev, perbatasan Kota dan Kabupaten Cirebon. Pembangunan rumah tersebut sudah 70 persen dengan menyisakan pengerjaan bagian langit-langit, pengecatan, dan penyambungan aliran listrik.

Pembangunan perumahan di Kota dan Kabupaten Cirebon makin menggeliat. Hal itu terlihat mulai dari pusat kota yang memanfaatkan lahan sempit dengan sistem pembangunan kluster dan embel-embel regency atau residence hingga kawasan bukit dan persawahan yang menjanjikan panorama alam nan asri dan sejuk.

Tipenya pun beragam, mulai dari rumah mewah dua lantai berdesain mediterania dalam satu kompleks kecil berisi 10-20 unit sampai rumah tipe 21 dan 36 bergaya minimalis yang berderet di pinggiran kota. Harga yang ditawarkan bervariasi, yakni Rp 50 juta-Rp 80 juta untuk rumah sederhana serta Rp 200 juta-Rp 400 juta untuk rumah dengan luas tanah di atas 150 meter persegi.

"Mau dibuat apa saja modelnya bisa, terserah pembeli. Harga bangun rumahnya Rp 2 juta per meter persegi, sedangkan harga tanahnya Rp 600.000 per meter persegi," ujar Arief, salah seorang pengembang yang sedang membangun rumah di daerah Tuparev, Kamis (17/4).

Sudah menjadi rahasia umum, lokasi rumah adalah penentu segalanya. Menurut Kepala Ray White Kota Cirebon Didi B Suhardi, harga rumah di lokasi strategis atau dekat pusat kota lebih mahal. Contohnya adalah daerah di Jalan dr Cipto serta perbatasan kota dan kabupaten ke arah Bandung, seperti Tuparev dan Plered. Lokasi di Ciperna, perbatasan Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan, pun termasuk diincar konsumen.

Ratih Puspita Dewi, Marketing Pengembang Ciremai Estate dari PT Grage Abadi, menuturkan, harga adalah hal pertama yang dilihat pembeli. Makin murah harga, peminatnya akan mengantre. Namun, rumah seharga di atas Rp 100 juta tetap diminati. Pembeli umumnya ingin berinvestasi atau memiliki rumah untuk menikmati liburan.

Oleh karena itu, rumah yang dibangun harus memberikan fasilitas dan kenyamanan lebih bagi penghuninya. Ciremai Estate, misalnya, menawarkan lanskap Gunung Ciremai, kesejukan udara yang jauh dari polusi udara dan kebisingan kota, serta keamanan dengan sistem jalan keluar satu pintu. Lebih-lebih, lokasinya dekat dengan sejumlah obyek wisata di Kuningan.

"Yang kami tawarkan adalah tempat tinggal yang berkonsep resor sehingga 90 persen rumah dibeli untuk investasi dan liburan. Hanya 10 persen untuk tempat tinggal," kata Ratih.

Daya beli
Menurut Surya Wijaya, Direktur Utama PT Indojaya Pan Pratama, kendala penjualan properti di Cirebon adalah daya beli masyarakat setempat yang cenderung lemah. Apalagi, harga rumah selalu naik 10-30 persen per tahun. Sebaliknya, kenaikan upah pekerja hanya sekitar 10 persen per tahun. Belum lagi, harga tanah dan bahan bangunan seperti besi baja, kayu, dan semen selalu meningkat. "Daya beli masyarakat Cirebon ini masih lemah karena faktor penghasilan yang kecil," kata Surya.

Dedi Osilajaya dari Bagian General Affair PT Griya Permata Indah juga mengeluhkan hal serupa. Pengembang dari Taman Kalijaga Permai ini mengakui, harga bahan bangunan menjadi faktor utama dalam membangun rumah murah. "Harga semen Rp 40.000 per zak dan tulangan besi berkisar Rp 30.000-Rp 40.000 untuk ukuran 8 milimeter membuat kami harus benar-benar berhitung dalam membangun rumah dengan harga terjangkau," ujar Dedi.

Meskipun demikian, Dedi menyatakan harga pasaran perumahannya tergolong murah karena masih mendapatkan subsidi dari pemerintah. Dengan harga Rp 62,5 juta dan Rp 70,25 juta per unit, konsumen masih bisa memperoleh rumah tipe 30 dan luas tanah 70 meter persegi atau 84 meter persegi di tengah perumahan yang sudah jadi di Kota Cirebon.

Kemudahan lain ialah pinjaman uang muka dari PT Jamsostek bagi karyawan swasta atau Bapertarum bagi pegawai negeri sipil. Namun, sebagai kota niaga terbesar di Jawa Barat, Cirebon tetap menjanjikan bagi bisnis properti. Banyak perusahaan membuka kantor cabang di wilayah ini sehingga membutuhkan kantor untuk kegiatan operasional dan rumah bagi pegawainya.

Pertumbuhan pendatang yang masuk dan bekerja di Cirebon merupakan peluang pasar properti. "Porsinya, 40 persen konsumen properti di Cirebon adalah orang-orang luar Cirebon. Sisanya adalah konsumen lokal yang membutuhkan rumah baru," papar Dedi.

Biaya tinggi
Sejumlah konsumen mengatakan, untuk membeli rumah di Cirebon tersedia banyak pilihan yang disesuaikan dengan dana. Akan tetapi, ada biaya tidak terduga dengan jumlah begitu besar yang memberatkan pembeli. Jatmiko, karyawan perusahaan asing, mengeluhkan tingginya biaya notaris dan KPR yang dibebankan kepada konsumen.

Untuk membeli rumah pertamanya bertipe 60 dengan luas tanah 135 meter persegi, ia harus menambah Rp 24 juta. Padahal, dirinya masih harus membayar uang muka. "Kami ingin membeli rumah dengan mencicil karena tak ada biaya, tetapi justru dibebani biaya tinggi yang harus dibayar lunas saat akad kredit," katanya. Ginawati, pengajar di perguruan tinggi negeri di Cirebon, juga kaget dengan beban biaya pembelian rumah yang begitu besar. Dia berharap ada solusi sehingga bisnis properti tetap menggeliat.

Sunday, June 29, 2008

Meninggikan Atap Agar Tak Bocor Lagi

Hal ini dialami oleh pasangan Bambang Cahyanto dan Diana Sri Utari. Rumah yang berdiri di atas lahan seluas 128 m2 ini mempunyai ruang jemur di lantai 2, yang letaknya ada di bagian belakang rumah. Dak lantai itu berhimpitan dengan atap rumah sehingga aliran air hujan dari atap pasti akan tertampung dulu di dak lantai, baru kemudian masuk ke dalam saluran pembuangan.

Agaknya tidak semua air hujan masuk ke saluran pembuangan, tetapi ada yang merembes ke dalam pori dak lantai. Alhasil, air hujan masuk ke dalam rumah dan meninggalkan bekas noda pada dinding.

Karena tidak tahan dengan kondisi seperti ini, Bambang yang rumahnya pernah diliput oleh Tabloid RUMAH di edisi 15-I kemudian berencana merenovasi rumahnya. Ia tidak ingin memperbaiki kondisi dinding dan dak lantainya saja tetapi juga ingin merombak sebagian rumahnya agar terbebas dari bocor dan rumah menjadi lega.

Ruang Jemur Jadi Kamar
Bentuk renovasi yang dilakukan oleh Bambang adalah dengan membongkar atap rumahnya, kecuali atap di atas kamar tidur. Atap yang baru kemudian dibuat lebih tinggi dari atap semula dengan ketinggian 5 m dari plafon lama. Atap dibuat sedemikian rupa sehingga atap yang baru bisa menaungi ruang jemur di belakang rumah. Dengan demikian ruang jemur yang menjadi penyebab utama kebocoran tertutup oleh atap rumah.

Karena tertutup oleh atap, dak lantai tersebut diubah fungsinya oleh Bambang menjadi kamar tidur. Sedangkan ruang jemur dipindah ke dekat ruang tangga. Yang menarik, salah satu jendela kamar tidur ini dibuat dengan membuat lubang berukuran 1 m x 0,2 m sebanyak empat buah. Bila melongok ke arah luar jendela, terlihat ruang yang ada di bawah seperti ruang keluarga, ruang tamu, dan dapur.

Sedangkan jendela lain di kamar tidur ini menghadap ke ruang tangga, hanya saja jendela ini bisa dibuka-tutup. Karena jarak antara jendela dan ruang tangga sempit maka Bambang membuat jendela dengan engsel di bagian bawah.

Alasan lain kenapa atap yang baru dibuat lebih tinggi, tidak lain agar ruangan tidak terasa panas. “Dengan kondisi daerah Bekasi yang panas, sebisa mungkin kita harus mengakali supaya rumah tidak terasa panas. Atap dan plafon yang tinggi akan memudahkan sirkulasi udara keluar masuk,” ujar Bambang yang gemar memburu furnitur bekas ini.

Sempat Terkena Banjir
Umumnya, pemilik rumah yang melakukan renovasi—terutama renovasi atap—akan meninggalkan rumahnya dan menyewa rumah sementara agar pelaksanaan renovasi tidak terganggu. Namun tidak demikian dengan Bambang. Selama pelaksanaan renovasi, ia bersama istri dan kedua anaknya tetap tinggal di rumah itu.

Menurut Bambang perlu metode pembongkaran atap yang tepat agar ia dan keluarganya tidak terganggu. Metode yang dilakukan Bambang adalah dengan membuat atap yang baru terlebih dulu sebelum atap yang lama dibongkar. Selain itu ia menyiapkan terpal plastik untuk mengantisipasi hujan yang datang di saat musim kemarau.

“Meski sudah menyiapkan terpal plastik dan waktu pelaksanaan renovasi dilakukan pada saat musim kemarau, tetap saja kami pernah merasakan banjir di dalam rumah lantaran hujan lebat mengguyur kota Bekasi,” terang Bambang yang melakukan renovasi dari bulan Februari 2006 hingga April 2006.

Kini setelah empat bulan menghuni rumah barunya ini, Bambang dan keluarga merasa nyaman karena rumah terasa lega dan bocor dari dak lantai tidak terjadi lagi.

Saturday, June 28, 2008

Harga Tanah Tinggi, Pengembang Memilih Daerah Pinggiran

Tingginya akumulasi kekurangan rumah di Jawa Barat yang mencapai 1,36 juta merupakan celah bisnis properti menjanjikan para pengembang. Namun, tingginya harga tanah di daerah perkotaan mendorong sejumlah pengembang untuk membangun rumah sederhana sehat (RSH) di luar Kota Bandung.

Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Seluruh Indonesia (Appersi) Jawa Barat Ferry Sandiyana mengatakan, penentuan harga perumahan ditentukan pada dua hal, yaitu harga tanah dan bangunan.

Harga tanah di perkotaan tinggi, padahal harga maksimal tiap RSH telah dipatok maksimal Rp 55 juta. Jika tetap di daerah kota, maka masyarakat ekonomi menengah ke bawah tidak akan mampu meraihnya, kata Ferry, Selasa (15/4) di Bandung. Menurut Ferry, harga tanah di kota Bandung saat ini mencapai sekitar Rp 75.000 atau naik sekitar Rp 25.000 dari harga tanah tahun lalu.

Sejak bulan Januari, Appersi telah membangun sekitar 8.700 unit RSH di Kabupaten Bandung. Dengan target pembangunan RSH tahun 2008 sebesar 12.000 unit, Appersi juga akan membangun RSH di Purwakarta, Kuningan, Cirebon, Sumedang, dan Bogor.

Gubernur Jawa Barat Danny Setyawan beberapa waktu lalu mengakui, pembangunan RSH di perkotaan selalu terbentur pada minimnya lahan. Karena itu, pembangunan rumah susun sederhana milik yang diharapkan menghemat lahan belum dapat terealisasi.

Subsidi pemerintah

Selain tingginya harga tanah, pengembang juga dibebani dengan naiknya harga bahan bangun an seperti besi, semen, dan batu bata juga naik. Mahalnya harga tanah memaksa pengembang untuk membangun RSH di daerah pinggiran.

Ferry menjelaskan, harga besi ukuran delapan inchi naik dari Rp 33.000 menjadi Rp 53.000 per batang, harga semen naik dari Rp 40.500 menjadi Rp 44.000 tiap zak, serta harga batu bata naik dari Rp 200 hingga Rp 330 per biji.

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah memberikan kebijakan dengan menaikkan harga RSH dari Rp 49 juta menjadi Rp 55 juta. "Kenaikan harga ini mengurangi beban para pengembang, karena kami harus menghadapi naiknya harga pada semua segi, " ujar Ferry.

Ferry menambahkan, selain menaikkan harga perumahan, pemerintah juga memberikan subsidi bagi para pengembang maupun pembeli. Subsidi yang diberikan pada pengembang b erupa pembangunan prasarana umum, sedangkan subsidi kepada masyarakat atau pembeli diwujudkan dengan bantuan pinjaman uang muka dan penurunan suku bunga kredit.

Ferry menjelaskan, pemberian bantuan subsidi pemerintah dilaksanakan oleh dua institusi, yaitu Departemen Pekerjaan Umum dan Kementrian Negara Perumahan Rakyat.

Bantuan dari Departemen Pekerjaan Umum diberikan dalam bentuk pembangunan sarana fisik akses jalan ke lokasi perumahan dan bantuan dari Kementrian Negara Perumahan Rakyat berupa pembangunan jalan di dalam komplek perumahan serta drainase, kata Ferry. Dengan bantuan prasarana umum dari pemerintah, menurut Ferry, harga tiap unit RSH dapat ditekan sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.

Ketua Asosiasi Marketers Developer Bandung Yuyun Yudhiana mengatakan, subsidi berupa pinjaman uang muka kepada masyarakat disalurkan tiga institusi, yaitu Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (BAPERTARUM-PNS), Asabri, dan Jamsostek

Pinjaman uang muka berkisar antara Rp 7 juta sampai Rp 10 juta. Bahkan BAPERTARUM-PNS berencana akan menaikkan besara pinjaman uang muka menjadi lebih dari Rp 10 juta, tambah Yuyun.

Kebutuhan perumahan masyarakat ekonomi menengah ke bawah sangat dirasakan pula di kalangan para buruh. Menurut Ferry, pembangunan RSH khusus buruh seringkali terhambat oleh sulitnya perijinan dari pemerintah daerah. Karena itu, pemerintah perlu memberikan kemudahan perijinan di sejumlah kantong-kantong buruh, seperti di Rancaekek, Leuwigajah, dan Padalarang.

Friday, June 27, 2008

Mengakali Ruang Sempit

Di rumah ini, ruang tamu—yang ukurannya kecil—digabungkan dengan ruang makan dan dapur. Tujuannya agar ruangan tampak lebih luas karena pandangan terbuka ke semua ruang-ruang ini.

Tapi kemudian timbul masalah. Dinding yang berbatasan dengan tetangga menjadi dinding yang panjang dan membosankan. Ruangannya pun hanya kotak datar saja, tanpa adanya permainan tinggi rendah lantai. Untuk mengatasinya, dinding panjang itu diberi warna kuning kunyit, yang jauh lebih tua daripada warna dinding lainnya. Hasilnya, dinding rumah yang tadinya kosong jadi lebih segar dan berisi.

Sofa Berseberangan Warna
Di ruang tamu ini juga dapat dilihat permainan warna pada sofa. Dua buah sofa yang berbeda warna (merah dan putih) diletakkan di sana. Untuk menyatukan keduanya, di atas sofa putih diletakkan bantal berwarna merah.

Selain itu, furnitur yang ada di rumah ini terasa menyatu dengan dinding. Contohnya di ruang tidur; rak TV—yang terletak di seberang tempat tidur—dibuat menyatu dengan meja rias. Di samping tempat tidur juga bisa ditemui nakas kantilever yang dibuat bertingkat. Untuk “menyatukan” nakas dengan tempat tidur, digunakan semacam kayu lapis.

Rak-rak pajang diberi latar belakang sehingga tampak beda. Hal seperti ini diterapkan di seluruh rak pajang yang berada di rumah, mulai dari ruang tamu, kamar tidur utama sampai ke kamar tidur anak.

Kamar Anak Luas
Kamar anak dirancang dengan sangat baik. Karena ingin si anak dapat melakukan segala aktivitas di dalamnya, kamar dibuat cukup luas. Untuk mendapatkan tempat tidur yang luas di lahan yang terbatas, mau tak mau rumah harus dibuat bertingkat. Dan di lantai bawah hanya dibuat satu kamar.

Furniturnya juga dibuat tak biasa; mulai dari lemari, rak pajang, dan tempat tidur. Bahkan, di dinding samping tempat tidur diberi bantalan sehingga anak bisa bersandar di sana ketika membaca atau bermain. Anak pun akan betah di rumah.

Thursday, June 26, 2008

Penjualan RSH di Sumsel Menurun

Penjualan Rumah Sederhana Sehat (RSH) di Sumsel diperkirakan akan menurun sekitar 10 persen akibat kenaikan harga RSH dari Rp 49 juta menjadi Rp 55 juta per unit. Kenaikan harga RSH mulai diberlakukan sejak 1 April.

Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Sumsel Wirawan Jatmiko, Senin (7/4) mengatakan penurunan penjualan RSH akan terjadi selama 2-3 bulan. Namun, Wirawan Jatmiko opitimistis penjualan RSH akan normal kembali karena kebutuhan perumahan tinggi.

"Tahun 2008 kami ditargetkan membangun 15.000 unit RSH. Sejak Januari sampai April sudah terbangun 5.000 unit RSH, jadi penurunan penjualan 10 persen itu sekitar 500 unit saja," kata Wirawan.

Menurut Wirawan, harga RSH yang mencapai Rp 55 juta hanya terjadi di Palembang, sedangkan di luar Palembang kenaikan harga RSH tidak sebesar di Palembang.

Wednesday, June 25, 2008

Rumah Nyaman untuk Penghuni Usia Lanjut

Ibarat bagian akhir lagu yang semakin pelan, irama hidup seseorang juga semakin melambat. Tak heran bila orang-orang lanjut usia lebih menyukai kesederhanaan dan rasa nyaman. Ekspresi ini biasanya tercermin dalam cara mereka menata rumahnya.

Mustafa Alatas (56) dan Lulu Mustafa (55), sudah lama tinggal di rumahnya di daerah Pondok Labu, Jakarta Selatan ini. Setelah ketiga anaknya menikah, sebagian tanahnya dijual dan tahun 2004 mereka membangun rumah sendiri tapi masih di pekarangan yang sama.

Rumah yang ditempati pasangan yang sudah usia lanjut ini cukup unik bila dilihat dari segi posisinya. Letaknya tersembunyi, yaitu berada di belakang bangunan lama (bangunan lamanya sekarang ditempati oleh salah satu anaknya).

Kamar Tidur Luas
Hal pertama yang langsung terlontar dari Lulu ketika ditanya apa yang diutamakan ketika membangun rumah ini adalah kamar tidurnya harus luas. “Dulu, living room yang harus luas. Sekarang sudah tua, senangnya di kamar, jadi kamar tidurnya yang harus luas,” jelas Lulu yang tampaknya senang menata interior rumah.

Kamar tidur di rumah ini memang cukup luas. Di dalamnya tertampung tempat tidur, lemari sepanjang dinding, kulkas, meja kerja berisi mesin fax dan perangkat audio, lalu ada TV, dan ada juga lemari berisi perlengkapan kosmetik. Di luar barang-barang tersebut, masih tersisa ruang luas yang dihampari karpet, yang disediakan untuk menonton TV. Karpet ini dipenuhi bantal-bantal kursi yang terlihat sangat hangat dan nyaman. Cucu-cucu pun sering berkumpul di ruang ini.

Simpel Tapi Menarik
Bentuk rumah ini sangat simpel, terdiri dari 1 ruang yang luas (memuat ruang keluarga, ruang makan, dapur), lalu ada 1 kamar tidur dan 1 ruang kerja. Ruang kerja yang sering digunakan oleh Mustafa ini berisi perangkat komputer, koleksi buku, koleksi CD, dan satu sofa tunggal untuk tempat membaca.

Sekalipun sangat simpel, ada beberapa hal menarik di rumah ini. Misalnya saja, kursi makannya berupa bangku tanpa senderan (seperti bangku warung tapi lebih pendek) yang terbuat dari kayu bergaya rastik (berpermukaan kasar). Bangku yang dibeli di daerah Kemang ini menurut Lulu, mirip bangku di kantor Mustafa dulu (Mustafa dulunya bekerja di bidang advertising).

Selain itu, di rumah ini ada banyak sekali pernak-pernik yang ditata dengan sangat apik. Di dekat pintu masuk, misalnya, terlihat botol warna-warni macam-macam bentuk yang diletakkan di atas meja konsol dan bangku kayu. Lalu di ruang keluarga juga ada satu lemari/rak antik berisi macam-macam pernak-pernik yang sebagian besar dibeli Mustafa dan Lulu di London.

Tempat Gantung Kain
Ada hal lain lagi yang menarik di sini. Kamar mandi di rumah ini posisinya berada di ruang keluarga, dengan pintu menghadap sofa. Karena kurang enak bila dari sofa mendapat “pemandangan” kamar mandi, di depan pintu kamar mandi ini diletakkan semacam sekat. Sekat ini dulunya adalah tempat menggantung kain untuk display di toko kain yang dimiliki Lulu. Karena toko kainnya sudah tidak ada, rak display ini hijrah ke rumah. Bila disampirkan kain, rak ini bisa menjalankan fungsi sebagai devider antara ruang keluarga dengan kamar mandi. Devider yang tidak terlalu menyita ruangan ini jadi terlihat unik dan “lain”.

Ruang Setengah Lingkaran
Tepat di sebelah rumah Mustafa, dibangun sebuah rumah dua lantai. Lantai 2 bangunan ini menerus ke lantai 2 rumah Mustafa, tapi tidak punya akses ke rumah Mustafa (lantai 1).

Rumah yang sedikit “aneh” karena berbentuk setengah lingkaran ini, sedianya ditempati salah seorang anak Mustafa dan Lulu. Tapi karena si anak berada di luar negeri, jadilah bangunan tersebut digunakan oleh pasangan lanjut usia ini. Lantai 1 digunakan untuk ruang terima tamu (walaupun pasangan ini jarang menerima tamu) dan lantai 2 digunakan untuk usaha Lulu yaitu berjualan pakaian batik khas Pekalongan.

Di rumah berukuran mungil inilah Mustafa dan Lulu banyak menghabiskan waktunya. Pada siang hari—seperti ketika pemotretan berlangsung—cucu-cucunya bermain-main bersama Lulu di ruang keluarga, sambil sesekali “mengganggu” Mustafa yang sedang asik berkomputer di ruang kerja. Inilah gambaran rumah para orangtua yang lebih menyukai kesederhanaan dan kenyamanan.

Tuesday, June 24, 2008

Rumah Bandar, Tinggal Nyaman di Tengah Kota

Sadarkah bahwa sebagian besar waktu Anda dalam sehari habis di jalan? Seandainya waktu tempuh dari rumah ke kantor bisa dipersingkat, akan ada waktu dan tenaga lebih untuk beraktivitas di rumah.

Menjadi pekerja eight to five (bekerja di kantor dari pukul 8 hingga pukul 5) memang tak mudah. Masalah yang timbul biasanya berkenaan dengan pengaturan waktu yang ujung-ujungnya berpengaruh pada kualitas hidup. Setelah bekerja seharian, pekerja eight to five umumnya masih harus menempuh perjalanan panjang untuk mencapai rumah yang terletak di pinggir kota. Rutinitas ini jelas melelahkan dan hanya menyisakan sedikit waktu dan tenaga untuk beraktivitas di rumah, misalnya seperti bermain dengan anak, berberes rumah, menyiapkan makan malam, atau menyalurkan hobi. Padahal, aktivitas-aktivitas di rumah ini sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Sempitnya waktu dan sedikitnya sisa tenaga untuk menyiapkan makan malam, bisa memicu pola makan tak sehat karena mengandalkan makanan sepat saji yang biasanya tinggi lemak dan rendah asupan serat. Minimnya waktu untuk bercengkrama dengan anak juga mempengaruhi pola asuh yang bisa menyebabkan buruknya hubungan orangtua dan anak. Selain itu, kesempatan untuk berolahraga atau menyalurkan hobi juga tak ada, di mana hal ini bisa memicu timbulnya stress dan penyakit degeneratif. Dilihat dari sisi manapun kondisi ini jelas tidak ideal.

Pokok dari permasalahan ini adalah waktu yang habis di perjalanan. Seandainya waktu tempuh dari rumah ke kantor bisa dipersingkat, akan ada waktu dan tenaga lebih untuk beraktivitas di rumah. Solusinya adalah mencari hunian yang lebih dekat/berada di tengah kota. Namun solusi ini tidak mudah dilakukan. Penyebabnya adalah mahalnya harga rumah yang terletak strategis di dalam kota. Atau jika rumah berharga murah, lingkungan sekitarnya kurang begitu nyaman.

Para pengembang bukannya tidak menyadari kondisi ini. Mereka bahkan mengerti, bahwa ini adalah celah untuk menciptakan pasar properti. Karenanya mulai banyak apartemen, rumah susun, atau rumah bandar alias town house di tengah kota yang ditawarkan kepada masyarakat.Opsi yang terakhir disebut, saat ini sedang naik daun dan sangat digemari oleh konsumen properti. Terbukti dengan makin banyaknya rumah bandar yang ditawarkan oleh pengembang di Jakarta plus respon yang baik dari masyarakat. Kompas bulan Mei 2006 menyebutkan, bahwa angka penjualan dan penyewaan rumah bandar rata-rata di atas 80%.

Solusi dan Investasi
Maraknya pembelian rumah bandar ternyata dilatarbelakangi oleh dua hal. Yang pertama adalah keinginan untuk “kembali berumah di dalam kota”. Alasannya jelas kepraktisan dan penghematan waktu. Selain itu, rumah bandar bisa memenuhi keinginan konsumen untuk hidup di lingkungan yang aman, tenang, eksklusif, dengan tingkat privasi yang tinggi. Lebih lagi, rumah bandar yang umumnya hanya memiliki maksimal 30 unit menawarkan fasilitas bersama yang lengkap, seperti kolam renang, pusat kebugaran, jalur untuk berlari/berjalan kaki, dan taman bermain.

Latar belakang yang kedua adalah tujuan berinvestasi. Rumah bandar yang dibeli tidak dihuni oleh pemiliknya melainkan disewakan kepada orang lain, yang umumnya adalah ekspatriat. Beberapa pengembang menuturkan, para ekspatriat menyukai rumah bandar karena relatif jauh dari hiruk-pikuk lalu lintas, keamanan terjamin, dan akses ke pusat kota cukup mudah. Alasan lain, rumah bandar selalu berada dalam lingkup yang kecil sehingga memberikan lingkungan yang eksklusif.

Menjamur di Jakarta Selatan
Menjamurnya rumah bandar terutama terjadi di daerah Jakarta Selatan. Jika berkendara ke daerah Pondok Labu, Cirendeu, atau Lebak Bulus, maka di sepanjang jalan akan terlihat banyak papan iklan yang memasarkan town house.

Menurut Tulus Santoso (Ketua Real Estat Indonesia/REI Cabang DKI), ini adalah mekanisme logis demand dan supply. Sejak jaman Belanda, Jakarta Selatan dikenal sebagai kawasan ideal untuk pemukiman. Karenanya sampai sekarang permintaan akan hunian di wilayah ini masih tinggi. Namun hal ini tidak diimbangi ketersediaan lahan. Akibatnya harga jual tanah (diikuti harga jual rumah) meningkat tajam. Banyak pengembang hanya mampu membebaskan tanah di daerah Jakarta Selatan dengan luasan kecil. Untuk memasarkan tanah dengan luasan terbatas ini dalam bentuk perumahan, diusunglah istilah “town house” sebagai label. Dari sinilah model rumah bandar mulai berkembang.

Hal senada juga diungkapkan Heru Wicaksono (Arsitek). Banyak pengembang memilih model rumah bandar untuk memasarkan tanah dengan luasan terbatas yang dimilikinya. Dengan membangun 6—10 unit rumah plus menyediakan fasilitas dan keamanan yang cukup, maka kompleks tersebut sudah bisa disebut town house. Lagipula karena kesan eksklusif yang dibawanya, perumahan dengan label town house bisa dibandrol dengan harga jual tinggi.

Pangsa Pasar Terbatas
Harga jual rumah bandar yang tinggi ini memiliki dua sisi yang bisa dicermati. Sebagian konsumen properti suka membeli rumah mahal karena ada asumsi bahwa rumah mahal pasti berkualitas bagus. Selain itu, makin mahal sebuah rumah, makin elit rumah tersebut, makin tinggi prestise yang digenggam pemiliknya.

Di sisi lain, tingginya harga jual membuat pangsa pasar rumah bandar menjadi terbatas, hanya menyasar kelompok ekonomi atas. Sementara kebutuhan akan hunian paling besar berasal dari kalangan menengah. Ini menjadi kritik bagi pihak pengembang, karena saat dicermati lebih lanjut, tidak semua rumah bandar di Jakarta terletak di kawasan yang lalu lintasnya lancar atau berada di kawasan elit.

Monday, June 23, 2008

Rotan Sebagai Elemen Interior

Sampai saat ini, tak ada yang mampu menggoyahkan kualitas kayu jati sebagai furnitur yang kokoh, dan berkelas. Ada rupa ada harga. Hal itulah yang terjadi pada furnitur berbahan dasar kayu jati. Namun, harganya yang mahal sering kali membuat kita harus berpikir ulang untuk menjadikannya sebagai elemen interior di rumah.

Untungnya, kini ada banyak jenis kayu lain yang bisa dijadikan alternatif. Masih ada kamper, jati Belanda (kayu bekas peti kemas), atau bahkan MDF (medium density fiberboard), plywood dan particle board.

Bagi Anda yang tinggal di daerah banjir, keingininan menjadikan jenis kayu macam MDF, plywood atau particle board sebagai ornamen di rumah sebaiknya dilupakan saja karena jenis seperti itu tidak tahan akan hantaman air banjir. Lazimnya jenis kayu ini bila terkena hantaman banjir akan mengembang dan kemudian rusak tak berbentuk.

Namun jangan kecewa karena Anda masih bisa memanfaatkan rotan sebagai elemen furnitur yang cantik dan menarik. Desainnya pun tak kalah bersaing dengan furnitur dari kayu jati. Bahkan ada beberapa hotel dan restoran ternama yang menggunakan rotan sebagai elemen interior.

Sekitar 20-30 tahun yang lalu, produksi rotan terlihat dominan pada pembuatan kursi malas. Alasannya lebih karena rotan cenderung lentur, sehingga rotan terasa sangat cocok digunakan sebagai kursi malas.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, produksi rotan mulai berkembang ke jenis-jernis yang lainnya, antara lain kursi tamu, kursi dan meja makan, kursi teras, bahkan kini sudah banyak partisi cantik yang terbuat dari rotan dengan warna-warna yang cantik. Tidak sedikit pula yang mengkombinasikan rotan dengan enceng gondok, sehingga tampilan furnitur rotan tidak monoton.

Supaya lebih empuk dan nyaman, banyak juga yang menambahkan bantalan pada kursi tamu atau kursi makan dari busa yang terbungkus bahan blacu berwarna broken white atau kain sutera ATBM yang berwarna-warni. Hasilnya tentu lebih unik dan etnik.

Properti di Cirebon Terkendala Daya Beli

Pertumbuhan rumah tinggal di wilayah Cirebon dan sekitarnya sangat rendah, hanya berkisar 1.000 unit rumah per tahun. Selain tidak sebanding dengan ibu kota Jakarta, daya beli masyarakatnya juga terbilang rendah. Direktur Utama PT Indojaya Pan Pratama Surya Wijaya mengatakan, Rabu (12/3), daya beli masyarakat Cirebon sangat lemah jika dibandingkan dengan masyarakat di Bandung dan Bekasi. Itu terlihat dari pertumbuhan pembangunan rumah (rumah sederhana sehat) hanya sekitar 900-1.000 unit rumah per tahunnya.

"Rendahnya upah atau gaji yang diperoleh sebagian besar masyarakat Cirebon, tidak sebanding dengan kenaikan harga rumah dan tanah yang mencapai 30 persen. Meski ada subsidi (dari pemerintah), masih belum menutupi kekurangannya," ujar Surya.

Saat ini, upah minimum kota/kabupaten Cirebon masih di bawah Rp 700.000 per bulan, dengan upah pegawai (pemula) tertinggi hanya Rp 1,5 juta. Kenaikan upah rata-rata hanya 10 persen per tahun, sedangkan kenaikan harga rumah tinggal berkisar 10-20 persen per tahun. Rendahnya daya beli juga disebabkan banyaknya masyarakat yang lulus perguruan tinggi melanjutkan kerja di kota-kota besar, seperti Bandung dan Jakarta. Akibatnya, pasar properti untuk rumah tinggal banyak berkurang. Ditambah lagi, kata Surya, kenaikan harga bahan baku bangunan dan permasalahan klasik properti menyebabkan pasarnya tidak semeriah di Bandung dan Bekasi.

Akan tetapi, kata Kepala RayWhite Kota Cirebon Didi B Suhardi, minat properti rumah tinggal dan rumah toko untuk disewakan masih menjanjikan. Sebab, sebagai salah satu kota niaga di Jawa Barat, relatif banyak perusahaan dari Jakarta dan kota lainnya membuka cabang di Cirebon, sehingga butuh kantor operasional. Belum lagi, pertumbuhan penduduk dan masuknya pendatang ke Cirebon yang memerlukan tempat tinggal, merupakan peluang bagi pasar properti. "Porsinya, 40 persen konsumen properti di Cirebon adalah orang-orang luar Cirebon. Sisanya adalah konsumen lokal yang membutuhkan rumah baru," kata Didi.

Sunday, June 22, 2008

Townhouse: Lain di Manca, Lain di Sini

Apa definisi town house atau “Rumah Bandar”? Masyarakat umumnya memahami rumah bandar sebagai komplek perumahan kecil yang eksklusif dan berharga mahal. Benarkah demikian? Dari survey Tabloid RUMAH, kebanyakan rumah bandar yang ditawarkan di Jakarta dan sekitarnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

- Lokasinya di dalam kota.
- Dalam satu komplek jumlah total unitnya hanya 10—30, dengan luas area umumnya di bawah 5000 m2.
- Bentuk rumah bertingkat (biasanya 2 atau 3 lantai).
- Struktur rumah biasanya berdiri sendiri, bukan kopel.
- Tersedia fasilitas sosial dan fasilitas umum untuk digunakan bersama.
- Sebagian besar dipasarkan dengan sistem penjualan, bukan sewa.

Ciri-ciri inilah yang membangun definisi rumah bandar di Indonesia. Definisi ini sedikit berbeda dengan pengertian town house di luar negeri. Di Eropa dan Amerika, town house didefinisikan sebagai rumah tinggal yang dibangun berderet di mana dindingnya saling menempel antar unit rumahnya (kopel). Lokasi town house umumnya di tengah kota dan si pemilik juga memiliki tanah di mana unit town house-nya berdiri. Jika status hunian dari bangunan seperti ini adalah sewa, maka namanya bukan lagi town house melainkan kondominium. Masih di luar negeri, town house adalah alternatif rumah tinggal yang murah di tengah kota, jauh dari citra ekslusif, kecuali di beberapa tempat seperti New York dan Boston yang harga tanah di perkotaannya memang sangat tinggi. Jadi bisa disimpulkan bahwa istilah town house yang dipakai di Indonesia sudah mengalami pergeseran dari makna aslinya.

Sejarah rumah bandar atau town house di Indonesia dimulai sejak era 80-an. Menurut Wijoyo Hendromartono (Arsitek), town house pertama dibangun di daerah Prapanca, Jakarta Selatan. Rumah bandar ini ditujukan bagi kalangan ekspatriat yang kebetulan memang banyak bermukim di wilayah Jakarta Selatan. Sementara menurut Tulus Santoso (Ketua REI DKI) istilah town house mulai diperkenalkan kepada masyarakat Jakarta sekitar tahun 80-an, lewat tipe rumah yang ditawarkan oleh sejumlah pengembang real estat saat itu.

Saturday, June 21, 2008

Cara Mudah Membersihkan Alat Makan Plastik

Bagi Anda yang memiliki anak kecil, menggunakan alat makan dari plastik sepertinya menjadi satu keharusan. Namun, dibalik keunggulannya yang anti pecah, alat makan plastik memiliki kekurangan yaitu sulit untuk dibersihkan. Tapi jangan khawatir, untuk membersihkannya Anda cukup gunakan baking soda yang biasa dipakai untuk membuat kue. Caranya, campurkan sedikit baking soda dengan air, lalu rendam alat plastik tersebut di dalam larutan tadi. Setelah 10 menit, bilas dan cuci lagi dengan sabun seperti biasa.

Friday, June 20, 2008

Membuat Cermin Berkilau Lagi

Cermin adalah salah satu elemen yang sering ditemui dalam penataan interior rumah. Cermin memang mampu membuat ruang tampil lebih elegan, selain membuat ruang terlihat lebih luas. Lalu, bagaimana jika kilau cermin Anda memudar? Ada cara yang murah sekaligus mudah. Olesi permukaan kaca dengan pasta gigi hingga merata dan diamkan 15 menit. Setelah itu bersihkan kaca cermin tersebut dengan kain flanel setengah basah, atau jenis kain lain yang lembut dan tidak berserabut. Lap sampai bersih, dan bersihkan sisa-sisa pasta gigi yang masih menempel dengan kain flanel kering. Cermin Anda akan berkilau lagi, hanya dalam waktu sekejap.

Thursday, June 19, 2008

Benarkah Jam Dinding Datangkan Rejeki?

Sebagian orang percaya untuk memasang jam dinding di balik pintu utama, dengan asumsi bahwa putaran atau detak jam bisa menarik Qi atau hawa rezeki untuk mengalir ke rumah. Kepercayaan seperti ini memang sulit dijelaskan. Asal mula konsep ini berasal dari penjabaran Feng Shui Simbolis, yang menggunakan detak jam sebagai lambang adanya suatu kehidupan yang berkesinambungan di dalam rumah tersebut.

Rumah yang sering kosong atau penghuninya sering pergi, dikhawatirkan menjadi sunyi dan mati, dan akan meningkatkan kualitas Yin/energi negatif. Sebab itu, rumah harus diisi oleh suatu bentuk kehidupan, dan jam dinding merupakan salah satu lambang yang sering digunakan dalam Feng Shui. Jenis jam dinding yang sering digunakan adalah yang bingkainya lingkaran atau segi delapan (sebagai perwujudan Ba Gua).

Wednesday, June 18, 2008

Rahasia Memperbanyak Bunga

Tanaman yang berbunga pasti indah dilihat mata. Tapi, adakalanya tanaman enggan berbunga. Jika hal itu terjadi, Anda dapat mencoba tip ini. Ambil cangkang/kulit telur ayam, tumbuk sampai halus. Taburkan butiran cangkang tadi di sekitar tanaman bunga Anda. Selamat mencoba!

Tuesday, June 17, 2008

Empat Cara Mudah Hijaukan Interior

Interior hijau adalah salah satu ide penataan ruang untuk mendapatkan suasana yang tenang. Caranya adalah dengan memasukkan suasana taman—seperti pohon, daun, bunga-bunga, kolam, air terjun, dan air mancur—ke dalam rumah. Tabloid RUMAH akan memberikan 4 cara yang bisa Anda terapkan di rumah.

Memasukkan Tanaman ke Dalam Rumah
Angkatlah pot tanaman dari luar ke dalam rumah. Karena akan diletakkan di dalam rumah, sebaiknya pilih tanaman yang tidak membutuhkan cahaya terlalu banyak. Perhatikan juga potnya; jika kotor bersihkan terlebih dahulu. Jika potnya kurang menarik, letakkan pot di dalam pot lain yang lebih bagus/bersih. Selain tanaman dalam pot, Anda juga bisa menyegarkan ruang dengan memasang rangkaian bunga potong. Kedua cara ini adalah langkah yang paling sederhana dan cepat untuk menciptakan suasana segar pada interior rumah.

Memasang Bukaan yang Lebar
Bukaan berupa jendela kaca yang lebar bisa membantu menciptakan kesegaran di dalam rumah. Melalui jendela kaca, suasana hijaunya taman di luar bisa terlihat dari dalam. Cara kedua ini hanya bisa dinikmati secara visual karena secara fisik terbatasi oleh kaca. Kelebihannya terletak pada kemudahan perawatan karena objeknya hanya satu, yakni taman. Namun, dari satu taman ini Anda bisa mendapatkan 2 tampilan berbeda, yaitu taman yang bisa dinikmati dari luar dan dalam rumah.

Membuat Taman Interior
Pada ukuran rumah yang terbatas, biasanya sudah tidak ada sisa lahan yang terbuka selain di depan teras rumah. Rumah seperti ini memiliki kendala dalam pengudaraan, yakni suhu di dalam menjadi panas. Untuk mengatasi ini, banyak arsitek yang membuat void di bagian tengah/belakang rumah agar udara bisa mengalir. Nah, ruang terbuka inilah yang biasa dimanfaatkan untuk taman interior. Agar tak sulit perawatannya, taman interior umumnya berupa taman kering—didominasi oleh batu-batu dan tanaman yang tidak membutuhkan banyak air.

Membuat Air Terjun
Air yang mengalir disertai suara gemercik air di dalam rumah tidak kalah nikmatnya dengan tanaman hijau atau bunga yang berwarna-warni. Aliran air yang jatuh ke kolam punya karakter bunyi yang khas sehingga menimbulkan suasana yang berbeda dan berpotensi untuk menenangkan pikiran.

Desain kolamnya bisa bermacam-macam tergantung gaya rumah dan selera Anda. Yang perlu diperhatikan adalah instalasi saluran air, listrik, dan pompa. Pemasangannya harus benar sehingga tidak terjadi rembes atau timbul masalah lain. Tambahkan tanaman hias dan lampu-lampu untuk mempercantik tampilannya.

Cara Mudah Hilangkan Noda Bak Mandi Plastik

Demi alasan kepraktisan, kini banyak orang yang menggunakan bak mandi yang terbuat dari plastik atau PVC. Bak mandi jenis ini jika tidak rutin dibersihkan, maka akan timbul noda berwarna kekuningan yang sulit dihilangkan.

Belimbing wuluh, yang biasa digunakan untuk sayur, ternyata bisa membersihkan bak mandi plastik. Caranya adalah ambil belimbing wuluh secukupnya, iris menjadi dua. Gosokkan belimbing ke area yang bernoda. Diamkan beberapa menit, lalu bilas dengan air bersih. Jika masih ada noda, gosokkan kembali belimbing wuluh tersebut. Setelah noda benar-benar hilang, cuci bak dengan sabun dan bilas dengan air bersih.

Monday, June 16, 2008

Bermain Gaya Jadul di Rumah Mungil

Punya perabotan warisan nenek tercinta? Jangan buru-buru antipati dan menyingkirkannya dengan alasan: “Sudah jadul, nggak modern, ah!”, karena gaya vintage pun bisa tampil modern.

Meja dan kursi rotan, sarung bantal sofa motif bunga-bunga, dan lemari ala rumah pecinan tempo doeloe, adalah ikon-ikon dari interior jadul (jaman dulu). Benda-benda tersebut kini banyak digunakan kembali dan dilabel dengan julukan interior vintage. Perabot-perabot ini memang tidak memberi kesan praktis, apalagi simpel dan bersih. Terutama untuk lemari ala rumah pecinan tempo doeleoe yang berat (karena biasanya berukuran besar dan terbuat dari kayu solid) dan berwarna gelap. Perabot rotan pun sering dianggap kurang praktis mengingat proses pembersihannya yang cukup ribet. Sama sekali tidak menampilkan gaya hidup modern yang praktis dan simpel.

Jika dipikir-pikir sepertinya interior vintage ini sangat bertentangan dengan rumah masa kini yang cenderung terbatas luasannya dan gaya hidup modern yang menuntut kepraktisan. Benarkah demikian? Ternyata tidak juga. Buktinya adalah rumah yang satu ini. Penataan rumah ini banyak memanfaatkan barang-barang gaya kuno, namun secara keseluruhan, rumah masih memancarkan kesan lega dan modern.

Apa triknya? Triknya adalah memadukan perabot jadul dengan furnitur lain yang bergaya modern atau menerapkan warna-warna cerah untuk mendampingi perabot jadul tadi. Dengan paduan semacam ini kesan kuno dan berat bisa dihalau. Detailnya silakan lihat pada foto.

Cara Gampang Hemat Air

Di Kamar Mandi
- Matikan keran saat sedang menggosok gigi. Membiarkan keran terbuka 1 menit sama saja dengan membiarkan 9 liter air terbuang percuma.
- Jika mungkin, mandilah dengan menggunakan shower. Mandi dengan gayung menghabiskan 3 kali air lebih banyak daripada mandi dengan shower.
- Segera perbaiki keran yang bocor. Keran bocor bisa membuang air bersih hingga 13 liter air per hari.

Di Dalam Rumah
- Gunakan kloset yang mengunakan dua sistem pembilasan air. Setiap sistem pembilasan bekerja sesuai dengan volume air yang dikeluarkan. Bila kloset hanya digunakan untuk buang air kecil, gunakan pembilasan dengan volume kecil.
- Pilihlah mesin cuci yang hanya membutuhkan sedikit air.

Di Taman dan Luar Rumah
- Gunakan air bekas cucian sayuran dan buah untuk menyiram tanaman. Selain menghemat, air bekas cucian sayur, buah dan daging ternyata bisa menyuburkan tanaman.
- Jika mungkin, hindari penggunaan selang. Gunakan kaleng penyiram tanaman atau ember untuk mencuci mobil.
Siramlah tanaman di sore atau pagi hari agar air mudah meresap ke dalam akar. Penyiraman pada siang hari hanya membuat air menguap percuma.

Kompor Jangan Terlihat dari Pintu Masuk

Memang benar, ada aturan di dalam Feng Shui bahwa kompor jangan sampai terlihat dari pintu masuk. Penjelasan yang lebih rinci lagi yaitu, kompor—baik yang ada di dapur maupun yang diletakkan di ruang makan—sebaiknya jangan terlihat dari ruang tamu. Jadi yang dijadikan perhitungan adalah bukan kompor yang letaknya sebaris dengan pintu masuk, tetapi pandangan yang dihasilkan dari ruang tamu, khususnya pada bagian pintu masuk.

Komposisi ini memang memiliki nilai yang buruk dalam Feng Shui, sebab dapat menimbulkan beberapa dampak berikut ini.
- Kemerosotan rezeki.
- Rasa iri yang besar dari pihak luar.
- Amarah yang mengakibatkan hubungan suami istri tidak harmonis.
- Berbagai godaan atau penyelewengan.

Pembawa Api
Kompor merupakan elemen Api yang diartikan sebagai bentuk semangat dari kehidupan penghuni. Sementara ruang dapur identik dengan bagian perut dari tubuh manusia, yang letaknya harus tersembunyi agar tidak menimbulkan problem, baik dari dalam maupun luar rumah.

Demikian pula dengan perapian yang diletakkan di ruang tamu, yang biasanya ada di rumah-rumah daerah Barat yang mengalami empat musim. Menurut Feng Shui tidak baik kalau perapian diletakkan di ruang tamu dan langsung terlihat dari pintu masuk. Ini karena perapian identik dengan kompor yang menyalakan api.

Rumah tropis sebaiknya tidak membuat perapian di ruang tamu, karena akan menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan, biarpun perapian yang dimaksud hanya sebagai dekorasi saja. Sebab, bentuk ini sudah mewakili “kompor yang terlihat dari pintu masuk”.

Jadi, kalau mendesain interior dapur, pantry (dapur kering), maupun perapian di ruang keluarga, sebaiknya tidak terlihat dari pintu masuk. Dengan demikian pengaruh buruk bisa dihindarkan.

Cara Pembetulan
- Kalau sudah terlanjur memiliki desain rumah dengan komposisi dapur yang terlihat dari ruang tamu, ada dua cara pembetulannya.
- Apabila kompor ada di ruang dalam rumah, sebaiknya dibuatkan penyekat yang letaknya di ruang tamu atau koridor ruang dalam rumah, agar kompor tidak terlihat. Penyekat ini bisa berupa partisi atau lemari yang masif, - atau bisa juga dari tirai/gorden.
- Bila di ruang tamu ada perapian, sebaiknya perapian dipindahkan dan ditiadakan, karena pengaruh buruk akan berlaku.

Lalu bagaimana dengan vila yang ada di daerah pegunungan? Selama bangunan tersebut hanya berfungsi sebagai tempat peristirahatan dan tidak dijadikan rumah tinggal tetap, perapian atau kompor yang terlihat dari ruang tamu masih bisa ditoleransi. Tetapi alangkah baiknya kalau bisa diatur dengan menggunakan konsep yang lebih benar.

Sunday, June 15, 2008

Cara Gampang Atasi Toilet Mampet

Jika saluran toilet di rumah Anda mampet, tak perlu bingung. Ambil saja kira-kira 1 kg garam dapur. Larutkan ke dalam satu ember air, lalu aduk hingga garam benar-benar tercampur air. Tuangkan larutan garam tersebut ke dalam toilet. Jangan gunakan toilet selama lebih kurang 5 jam. Setelah itu, siramkan air yang banyak dengan hentakan kuat. Niscaya, saluran toilet akan kembali lancar.

Teliti Membeli Tabung Pemadam Kebakaran

Saat membeli tabung pemadam kebakaran, perhatikan label pada tabung. Di bagian bawahnya biasanya tertulis jenis kelas, yaitu kelas A, B, atau C.

Kelas A - efektif jika digunakan untuk memadamkan api pada benda-benda sejenis kayu, kertas, dan kain.

Kelas B – lebih efektif jika digunakan untuk memadamkan api pada minyak dan cairan lain yang mudah terbakar.

Kelas C - efektif jika digunakan untuk memadamkan api yang melibatkan alat-alat elektrikal.

Jika di tabung tertulis B—C, maka berarti tabung itu efektif jika digunakan untuk memadamkan kebakaran pada cairan yang mudah terbakar dan juga pada alat-alat elektrikal. Sebenarnya ada satu kategori kelas lagi yaitu kelas D, untuk memadamkan api karena bahan metal. Tapi kelas ini jarang digunakan.

Perlu diingat, setiap jenis alat pemadam api ringan memiliki kemampuan jangkauan yang berbeda-beda. Lihat di kemasan, dan sesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Sebaiknya, tabung pemadam (bukan kapsul) diperiksa isi dan fungsi katupnya setiap 5 tahun sekali. Jangan sampai saat harus dipergunakan, tabung tidak berfungsi.

Perhatikan juga arah angin sebelum kita mulai menyemprotkan isi tabung pemadam api ringan. Sebaiknya kita berdiri di posisi membelakangi arah angin. Gunanya, selain untuk menghindari tiupan hawa panas, juga menghindarkan media yg kita semprotkan kembali ke arah kita.

Saturday, June 14, 2008

Menjaga Kayu Tetap Awet di Luar Rumah

Secara alami, kayu memang akan mengalami pemudaran warna dan pelapukan. Kondisi ini akan menjadi lebih “parah” jika barang-barang yang terbuat dari kayu ini diletakkan di luar rumah sehingga menerima terik sinar matahari dan curah hujan lebih banyak. Untuk mensiasatinya ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.

1. Pilih bahan kayu yang bagus kualitasnya dan sudah diproses dengan baik (contoh: pengovenan dan pemberian zat anti rayap).
2. Gunakan cat pelapis yang tahan sinar matahari (mengandung anti UV).
3. Untuk perawatan, setiap satu tahun lakukan pengamplasan ringan dan pengecatan ulang selapis tipis.

Strategi Melindungi Rumah dari Kebakaran

Secara teori, api terbentuk jika ada ada unsur, yaitu bahan bakar, panas, dan oksigen. Oleh para ahli, ketiga unsur pembentuk api itu dinamai segitiga api. Untuk menimbulkan api, ketiga unsur itu harus ada dan berhubungan. Oleh sebab itu, apabila ingin memadamkan api, maka paling sedikit satu di antara ketiga unsur itu harus dihilangkan atau dipisahkan. Atau dengan kata lain, hubungan di antara ketiga unsur itu harus diputuskan.

Tak Semua Pakai Air
Yang paling umum digunakan untuk memadamkan api adalah air. Air yang mengguyur api akan menurunkan suhu panas. Selain itu, sebagian air yang dipergunakan untuk mengguyur akan menguap menjadi uap air. Nah, uap air inilah yang akan memisahkan api dari oksigen. Karena dua hal dari segitiga api—yaitu panas dan oksigen—tidak ada, api pun jadi padam.

Tapi, tidak semua api bisa dipadamkan dengan air. Air bisa memadamkan api yang bahan bakarnya dari kayu, kain, plastik, atau kertas. Api yang berasal dari percikan listrik tidak bisa dipadamkan dengan air. Air malah bisa menghantarkan aliran listrik sehingga api menjadi besar. Bisa jadi, si pemadam malah terkena sengatan aliran listrik. Jika terjadi kebakaran akibat aliran listrik, hal pertama yang harus dilakukan adalah memutuskan aliran listrik, setelah itu baru bisa diguyur dengan air.

Lalu, bagaimana dengan minyak tanah atau bensin? Api yang bahan bakarnya berasal dari kedua unsur itu mesti dipadamkan dengan zat kimia. Wujudnya bisa berupa busa atau karbondioksida. Menggunakan air tak akan memadamkan api karena berat jenis minyak lebih kecil dari air. Ketika diguyur air, minyak akan berada di atas air, dan tetap berhubungan dengan oksigen. Alhasil, api akan tetap menyala malah bisa makin menyebar karena air akan mengalirkan minyak ke segala arah.

Ibu-ibu kita pasti pernah mengajarkan untuk menutup api dengan karung goni basah. Ini bisa dilakukan jika api masih dalam skala kecil. Karung goni yang dibasahi akan menutup jalur masuknya oksigen sehingga api padam.

Alat Pemadam Api Ringan
Sebagai pertolongan pertama terhadap kebakaran, dinas kebakaran menganjurkan setiap rumah memiliki alat pemadam api ringan (APAR). Ada dua jenis APAR yang kini beredar di pasaran, yaitu APAR berbentuk tabung dan yang terbaru berbentuk kapsul.

Tabung pemadam (sering disebut fire extinguisher) adalah APAR yang paling terkenal. Yang paling umum dipakai adalah tabung yang berisi karbondioksida (CO2). Begitu CO2 disemprotkan, akan memenuhi udara. Karena berat jenisnya lebih besar dari oksigen, ia akan berada di bawah dan menutupi hubungan api dengan oksigen. Api pun padam.

Selain berisi CO2, ada tabung pemadam yang berisi gas halon atau dry chemical (berisi sodium bikarbonat atau potasium bikarbonat). Dry chemical dinilai lebih cepat memadamkan api karena langsung melapisi api dengan bubuk. Namun, ia akan meninggalkan residu yang bisa merusak barang-barang elektronik.

Bentuk Kapsul
Sekarang ini ada teknologi terbaru untuk APAR. Alat yang diberi nama Bonpet Inno ini berbentuk kapsul kaca berisi cairan kimia, yang dapat memadamkan api pada media kayu, kertas, tekstil, plastik, linen, karet, dan seluloid.

Cara kerja kapsul pemadam kebakaran ini adalah menurunkan suhu dan menutup jalan masuk oksigen. Ketika terjadi kebakaran, kapsul dapat dilemparkan ke titik api atau dicampurkan ke dalam air, dan akan bekerja pada jangkauan lebih kurang 7-10 meter. Saat temperatur sekitar 85-90 derajat Celcius, kapsul akan pecah secara otomatis.

Friday, June 13, 2008

Rombak Rumah agar Anak Bebas Bermain

Rumah mungil akan terasa cukup nyaman bila Anda hanya seorang diri atau berdua menempati rumah tersebut. Namun rumah mungil akan mulai terasa sumpek saat anak-anak Anda mulai tumbuh dan memerlukan tempat yang cukup luas untuknya beraktivitas.

Inilah yang dirasakan pasangan Jhony Heryanto dan Maria Fransisca. Mereka merasa harus memperluas rumahnya karena anak pertamanya sudah mulai bisa berjalan dan memerlukan tempat bermain yang lebih luas dari biasanya. Rumah yang luas asalnya 36 m2 ini akhirnya dikembangkan sehingga menjadi 150 m2 demi sang anak. Selain karena anaknya sudah mulai tumbuh, Maria juga senang membeli barang dari berbagai tempat, dan perlu dibuatkan ruangan yang lebih luas dari yang sudah ada.

Renovasi untuk Anak
“Tujuan utama kami merenovasi adalah untuk anak, karena saat dia bermain mentok ke sana-sini. Kami kasihan melihatnya, makanya kami putuskan untuk merenovasi rumah kami,” kata Maria ketika ditanya tujuan utama perombakan rumah mereka itu. Ya, memang anak adalah segalanya, sehingga apapun itu, bila menyangkut kebutuhan sang anak sebisa mungkin dipenuhi.

Rumah mereka yang terletak di Perumahan Jatijajar Estate, Simpang Depok ini, memang berukuran mungil. Namun mereka beruntung mendapatkan tanah dengan luas yang jauh lebih besar dibandingkan luas rumahnya, yaitu 180 m2. Karena itu, mereka pun cukup leluasa saat mendesain rumahnya. Tanah yang memanjang ke belakang oleh mereka ditambahkan beberapa ruangan yang dirasa perlu, seperti ruang keluarga, kamar tidur tambahan, ruang makan, dan dapur. Di belakang rumah tetap disisakan sebagian kecil tanah, untuk dibuat menjadi taman. Di bagian samping rumah pun dibuat sebuah taman kecil yang diisi kolam. Taman ini juga berfungsi untuk memasukkan sinar matahari dan udara ke dalam rumah.

Renovasi yang dimulai bulan Januari 2006 lalu, selesai cukup cepat, yaitu bulan Maret 2006. Selama rumah mereka direnovasi, keluarga muda ini terpaksa mengungsi ke rumah orang tua di daerah Taman Mini. Dengan perluasan ruang yang cukup banyak tersebut, otomatis sang anak bisa mendapat sebuah kamar tidur sendiri yang terletak di sebelah ruang tamu, juga ruang bermain sang anak bisa lebih banyak lagi.

Tak Puas dengan Pilihan Kontraktor
Awalnya, pasangan ini ingin menggunakan jasa kontraktor yang ditawarkan pada mereka lewat temannya. Namun mereka tak puas dengan kotraktor tersebut. Pasalnya, harga yang ditawarkan jauh melebihi dana renovasi mereka. Selain itu, material bangunan yang dipilih oleh sang kontraktor pun tidak sesuai dengan keinginan mereka. Mereka pun hanya menggunakan jasa sang kontraktor untuk membuat sebuah gambar kerja dari gambaran kasar yang dibuat oleh Jhony. Untuk pembangunan, mereka menyerahkannya pada tukang.

Maria dan Jhony berburu sendiri ke toko-toko bangunan untuk membeli material yang sesuai dengan keinginan mereka, baik dari segi kualitas maupun model dan warna. Alhasil, biaya renovasi dapat ditekan hingga menjadi kurang lebih Rp 100 juta. Dengan biaya sejumlah itu, pasangan ini sudah mendapatkan material yang berkualitas bagus dan juga jasa tukang, yang berjumlah 8 orang.

Ganti Tahun, Ganti Warna
Dinding depan rumah mereka yang sebelumnya berwarna hijau tua, diubah menjadi warna terakota. Perubahan warna ini berdasarkan keinginan sang ibu rumah tangga, yang merasa bosan dengan warna rumah mereka. “Sekalian renovasi, maka saya sekaligus mengubah warna tampak depan bangunan. Lagi pula, kan ganti tahun, ganti warna juga, dong,” ujar Maria. “Namun sebenarnya saya ingin yang lebih ke warna bata, tapi hasil dari cat yang saya beli jadinya lebih ke warna coklat,” tambah Maria dengan nada agak kecewa.

Untuk interior rumah, Maria memutuskan untuk menggunakan warna kuning, sesuai dengan sofa yang sudah dimiliki olehnya. Selain itu, warna ini dipilih juga agar sesuai dengan pernak-pernik bunga matahari yang merupakan kegemarannya.

Ingin Memiliki Tanah Negara?

Ternyata tak hanya tanah kita yang bisa disita negara, tanah negara bisa juga kita miliki. Anda pernah terpikir untuk memiliki tanah negara? Coba simak penjelasan Cynthia P Dewantoro SH.

TANYA
Kami sangat menginginkan sebidang tanah di daerah Bogor seluas 3.000 meter persegi untuk dibangun sebuah tempat peristirahatan. Sejak pertama kami melihatnya, tanah tersebut dalam keadaan kosong. Kemudian setelah kami mencari informasi siapa pemiliknya, baru kami ketahui bila tanah tersebut merupakan tanah negara.
Dengan status tanah tersebut, apakah benar ada kemungkinan kami bisa memiliki tanah itu dengan Hak Milik? Apabila bisa dimiliki, bagaimana persyaratan yang harus kami penuhi? Apakah biaya yang dibutuhkan sangat mahal? Kami mohon saran hukum dari Ibu. Terima kasih.

Gatot,
Jakarta

JAWAB
Bapak Gatot, terima kasih atas pertanyaannya. Perlu diketahui, tanah negara (vrij landsdomein) adalah tanah yang dimiliki dan dikuasai penuh oleh negara yang meliputi semua tanah yang sama sekali bebas dari hak-hak seseorang.

Pada prinsipnya, bila Bapak adalah seorang WNI dan belum memiliki lebih dari lima bidang tanah, maka Bapak dapat saja mengajukan permohonan untuk diberikan Hak Milik atas sebidang tanah negara. Walaupun tidak semua permohonan tersebut di atas dapat dikabulkan oleh negara karena adanya kondisi/alasan tertentu atas masing-masing tanah yang dimohonkan, tidak ada salahnya jika Bapak mencoba terlebih dahulu.

Berikut garis besar prosedur permohonan hak yang dapat Bapak lakukan.

1.Membuat Surat Permohonan Hak Milik atas Tanah Negara yang dimaksud kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui Kantor Pertanahan setempat. Dilengkapi dengan dokumen-dokumen, seperti bukti identitas (KTP) dan surat pernyataan yang isinya menyatakan Bapak belum memiliki lebih dari 5 bidang tanah.

2.Selanjutnya bila permohonan Bapak tersebut ternyata ditolak, maka Bapak akan menerima Surat Penolakan. Namun bila permohonan tersebut disetujui, Bapak akan menerima surat pemberitahuan dari Kantor Pertanahan setempat, dan Bapak diharapkan membayar sejumlah biaya tertentu.

3.Setelah Bapak melunasi biaya tersebut dan melengkapi dokumen-dokumen lain yang mungkin dibutuhkan maka Bapak akan menerima Surat Keputusan Pemberian Hak atas tanah. Surat Keputusan tersebut harus ditindaklanjuti dengan proses pendaftaran tanah atau proses penerbitan sertipikat atas nama Bapak di Kantor Pertanahan setempat.

Mengenai biaya permohonan hak atas tanah Negara tersebut, di Kantor Pertanahan nanti telah ditentukan prosentase biayanya adalah 6% x luas tanah (3.000 m2) x harga NJOP/harga pasar. Biaya tersebut masih ditambah biaya penerbitan sertipikat dan tentunya harus diperhitungkan juga biaya untuk pengukuran dan pengecekan lokasi setempat. Demikian penjelasan dari kami. Semoga bermanfaat.

Thursday, June 12, 2008

Bila Pria Lajang Menyukai Taman

Jamaknya, orang lebih memilih ruangan daripada halaman. Maksudnya, kalau membangun rumah, diupayakan rumah dibangun sebesar mungkin, sehingga didapat ruangan sebanyak mungkin, dan halaman disisakan sesedikit mungkin. Ini biasanya berlaku bagi orang yang memiliki rumah kecil. Bahkan mungkin, kalau tidak ada peraturan GSB (garis sempadan bangunan), rumah akan dibangun sepenuhan lahan yang ada.

Tapi tidak begitu dengan Yudiana (32). Laki-laki yang yang masih melajang ini justru rela “mengecilkan” bangunan demi mendapatkan halaman yang luas. Halaman depan dan halaman belakang dibiarkan tetap luas. Lalu diapakan halaman ini?

Taman Depan
Halaman ini oleh Yudi dijadikan media untuk mencurahkan hobinya akan tanaman. Sekalipun tidak terlalu luas, penataan yang rapi membuat taman ini tampak molek dan asri. Ini memberikan nilai tambah bagi rumah mungil ini, sehingga ia terlihat berbeda dari rumah-rumah sebelahnya.

Di halaman depan, tanahnya dilapisi rumput peking dan ada lebih dari 10 macam tanaman, kebanyakan tanaman hias daun berukuran kecil-kecil. Ada lidah mertua, jengger ayam, ekor tupai, dan beberapa jenis bayem-bayeman. Sebagai “monumen”-nya digunakan palm botol dan cemara udang. Tanaman yang tinggi diletakkan di tengah, sementara tanaman yang lebih rendah dibuat mengelilingi bagian tepi taman. Sebuah lampu sorot diletakkan di tengah taman, menembak ke arah bangunan rumah. Cuma sayang, karena kami memotret pada siang hari, efek lampu sorot ini tidak terlihat.

Berbeda dengan taman depan, taman belakang tidak dilapisi rumput, melainkan diberi perkerasan batu kecil-kecil.

Menyiasati Ruang
Karena taman di bagian depan dan belakang cukup luas, bangunan terpaksa mengalah. Kemudian pertanyaannya, bagaimana menyiasati pembagian ruang di rumah mungil ini, agar tetap nyaman. Inilah ruang-ruang yang tersedia.

Pertama, terasnya dibuat kecil saja, tanpa ada benda apapun yang diletakkan di sana. Sekalipun kecil, teras ini dimanfaatkan oleh Yudi untuk menempatkan aksen rumah. Kolom teras ini dilapisi batu kali yang dipasang dengan cara nat-dalam (nat tidak terlihat dari luar), dan diberi coating yang memberi warna lebih gelap. Kolom batu ini memberi sentuhan natural pada rumah ini.

Kedua, ruang tamu diletakkan menerus dengan ruang keluarga. Tapi sekalipun dua ruang ini menerus, peletakan perangkat sofa dan rak TV membuat batas ruang keluarga terlihat jelas, tanpa perlu adanya penyekat.

Ketiga, dapur diletakkan di sebelah ruang tamu, tapi dengan penyekat berupa dinding setinggi kira-kira 80 cm—90 cm. Pemisah ini berguna untuk menyembunyikan benda-benda dapur yang kadang-kadang tidak indah dipandang. Tapi karena tingginya tidak sampai 1 meter, pandangan dari ruang tamu ke dapur tidak terhalang.

Keempat, kamar tidur utama diletakkan di depan, bersebelahan dengan ruang tamu. Kamar tidur ini, menurut Yudi, dibuat dengan ukuran yang disesuaikan kebutuhan. Jadi sebelum membuat denah, Yudi sudah menghitung barang apa saja yang nantinya akan diletakkan di kamar ini, dan berapa ukuran barang-barang tersebut. Perencanaan yang sangat cerdas!

Kelima, ruang makan ditiadakan. Mengingat ukuran rumah ini cukup mungil, dan hanya ditinggali oleh satu orang, Yudi memilih untuk “membuang” ruang makan. Makan sehari-hari bisa dilakukan di sofa di depan TV. Dengan demikian rumah ini jadi tidak terlalu sempit. Nantinya, bila dibutuhkan, ruang makan bisa diletakkan di halaman belakang. Mungkin sebuah pintu kaca lipat bisa membuat ruang makan ini seolah-olah menyatu dengan bagian dalam rumah.

Banyak WNI Miliki Apartemen di Singapura

Sebagian pembeli apartemen di Singapura berasal dari Indonesia. Mereka umumnya mengambil lokasi di Orchard Road. Investasi itu dianggap prospektif karena nilai properti di Singapura terus meningkat setiap tahun.
Deputy General Manager Property Sales Far East Organization Eindrata Tanukusuma, Kamis (5/6) di Bandung, mengatakan, mereka telah menjual 2.800 unit properti selama 2007. Sekitar 90 persen di antaranya berupa
apartemen.

Warga Indonesia membeli 500 unit, disusul Malaysia dengan 475 unit. Selain di Orchard Road, lokasi lain yang diminati adalah Marina Bay New Downtown dan Bukit Timah. Nilai properti di lokasi tersebut tergolong mahal.
Mereka yang dianggap berpotensi menjadi pembeli apartemen di Singapura adalah pekerja dengan pendapatan di atas Rp 40 juta per bulan.

"Konsumen Indonesia punya kebiasaan memilih tempat terbaik," kata Eindrata. Sales and Marketing Manager Indonesia Representative Office Far East Organization Susanna Susanto mengatakan, pasar utama apartemen di
Singapura adalah masyarakat Jakarta, disusul Surabaya, dan Medan. Kota lain yang potensial adalah Bandung.
Beberapa faktor menjadi pertimbangan memiliki apartemen di Singapura, antara lain suku bunga kredit pemilikan rumah hanya 2,5 persen per tahun, penerapan regulasi relatif stabil, dan jarak yang cukup dekat dari Tanah Air.

Saat ini banyak warga Bandung menyekolahkan anaknya di Singapura. Mereka beranggapan mencicil lebih menguntungkan daripada menyewa apartemen. "Bandung potensial sebagai pasar. Banyak permintaan informasi
tentang properti di Singapura," katanya.

Pintu Ukir untuk Gerbang

Luas lahan yang besar memberikan keleluasaan dalam pengorganisasian ruang. Contohnya adalah dua rumah berikut ini. Karena luas lahan cukup memadai, maka di antara bangunan utama dan halaman dibuatlah sebuah semacam foyer/area transisi. Wujudnya berupa halaman kecil sebelum memasuki bangunan utama.

Untuk memisahkan area transisi dengan bagian luar rumah, dibuatlah semacam gerbang. Gerbang ini juga berfungsi menegaskan batas privasi antara bagian luar rumah dan bagian dalam rumah. Pintu kayu dengan ukiran etnik bisa digunakan sebagai daun pintu dari gerbang ini.

Pada foto pertama, pintu kayu yang digunakan memiliki ornamen ukiran ala Bali. Finishing-nya menggunakan cat duco warna merah dengan aksen cat emas pada ukirannya. Sementara pada rumah kedua, daun pintunya dibiarkan polos. Sebagai paduan yang serasi dipilihlah bata ekspos sebagai bahan baku dindingnya.

Ruang Tamu Bergaya Country

Gaya penataan ruang tamu mengadaptasi gaya rumah-rumah pedesaan Amerika dan Australia. Banyak terdapat pajangan berupa bingkai, digantung di dinding. Selain itu, banyak pula pernak-pernik bermotif bunga (floral).

Ruang tamu berada di ruangan berukuran kira-kira 3mx3m. Warna hijau diaplikasikan untuk memberikan kesan alami dan sejuk. Selain dari warna ruangan, nuansa alami juga diperkuat dengan adanya beberapa tanaman pot.

Di ruang tamu terdapat dua buah sofa, masing-masing satu dan tiga dudukan. Dilengkapi dengan satu coffee table, dan satu buah lemari pajangan. Semua furnitur bernuansa hijau. Agar senada dengan warna ruangan.

Lemari pajangan diletakkan menyerong di salah satu sudut ruangan. Di dalamnya berisi banyak piring keramik bermotif bunga. Karena berpintu kaca, pajangan di dalamnya bisa terlihat jelas. Lemari berbahan kayu dan berkesan antik. Dicat ulang dengan cat kayu berwarna hijau.

Coffee table bergaya etnik dan antik. Terbuat dari kayu dan di sekelilingnya berhiaskan ukiran. Di salah satu sisi dinding, terdapat susunan bingkai bergambar nuansa alam dan bunga. Pajangan-pajangan bergambar bunga atau alam, merupakan salah satu ciri gaya country.

Di sisi lain dinding, juga masih terdapat susunan bingkai yang berisi foto keluarga. Setiap foto dibingkai terpisah. Pemasangan foto seperti ini, memberi kesan bahwa setiap momen kebersamaan keluarga adalah momen penting.

Wednesday, June 11, 2008

Kamar untuk ABG Pencinta Olahraga

Anak usia 9—12 tahun lazimnya sedang gandrung pada hal yang berbau olahraga. Mereka kerap mengidolakan bintang olahraga, mengoleksi poster, stiker, dan segala macam yang menyangkut olahraga favoritnya.

Nah, kecintaannya pada olahraga dapat diwadahi dengan menciptakan kamar yang sporty. Menempel poster atau menghadirkan pernak-pernik olahraga di kamar adalah salah satu contohnya. Atau bisa juga dengan cara membuat mural di dinding dengan gambar cabang olahraga yang diminatinya. Berbeda dengan kamar sebelumnya, mural pada kamar ini memenuhi salah satu dinding kamar.

Yang perlu diingat, mural seperti ini bisa membuat kamar terlihat ramai dan padat. Karenanya, jangan gunakan warna yang gelap untuk dinding lainnya. Kalaupun ingin menggunakan warna gelap, gunakan hanya sebagai aksen.

Kamar Cewek Nggak Harus Pink

Kamar yang dirancang untuk anak perempuan ini didominasi hijau pupus. Warna ini diterapkan di berbagai elemen, seperti dinding dan seprai. Agar lebih menarik, salah satu dinding diberi wallpaper bermotif garis. Gorden pun diberi motif kotak-kotak.

Walaupun tidak mendominasi, penggunaan motif di sebuah ruangan bisa menimbulkan kesan tertentu. Motif garis vertikal membuat ruang terasa lebih tinggi. Namun jika garis-garisnya terlalu banyak dan rapat, akan membuat ruang terasa lebih sempit. Sebaliknya, motif garis horizontal akan menimbulkan kesan rileks, ruang terasa lebih luas tapi sekaligus juga membuat ruang terasa rendah. Sedangkan motif garis lengkung terlihat dinamis dan bergerak.

Jangan memadukan terlalu banyak motif karena akan membuat anak bingung dan sulit untuk beristirahat. Namun jangan juga menggunakan motif yang sama di seluruh elemen ruangan, karena hanya akan menimbulkan kesan monoton. Yang paling baik untuk kamar tidur adalah motif-motif sederhana seperti garis lurus atau bunga-bunga.

Sesuaikan juga motif dengan luas ruangan. Ruang yang sempit sebaiknya jangan menggunakan motif-motif yang berukuran besar karena akan memenuhi ruang. Sebaliknya, motif kecil di ruangan yang besar akan terlihat “hilang”.

Kamar Biru? Siapa Takut

Warna biru kadang dibilang warna sendu. Tetapi, kalau ditanya warna apa yang jadi favorit, kebanyakan ABG mungkin menjawab “biru”. Memang biru seringkali jadi warna kebangsaan mereka, terutama anak laki-laki yang tak ingin dibilang feminin.

Dari segi efek, warna biru muda bisa membuat si penghuni sejuk dan rileks. Warna biru tua seperti biru laut bisa membangkitkan imajinasi, menimbulkan perasaan tenang serta meningkatkan sensitivitas. Sedangkan warna biru muda (biru pucat) memberikan kesan ringan, tenang, dan tenteram. Karena sifat-sifatnya itu, warna biru dianggap cocok untuk diterapkan di kamar tidur anak.

Lalu, apakah semua unsur di kamar harus berwarna biru? Jika warna yang digunakan di seluruh elemen cuma satu tone warna biru (misalnya hanya biru primer atau hanya biru laut), anak akan merasa cepat bosan. Kombinasikanlah berbagai warna biru untuk mendapatkan hasil yang lebih menarik.

Contoh satu lagi hanya mengaplikasikan biru di salah satu sisi kamar. Dinding yang dipilih adalah dinding yang jadi point of interest, biasanya dinding yang ada di belakang kepala tempat tidur. Elemen-elemen lainnya seperti tempat tidur, seprai dan gorden, walaupun sedikit tetap masih memiliki unsur biru.

Formal Tetapi Nyaman

“Ruang keluarga adalah ruang tamu informal yang biasanya diletakkan di dekat dapur. Berbagai aktivitas keluarga dapat ditampung di sana, antara lain menonton TV, bercakap-cakap, makan, dan bersantai. Seringkali, ruang keluarga memiliki hubungan dengan ruang luar seperti taman atau teras.” Inilah definisi yang tertera di Wikipedia.

Kalimat pertama pada definisi tadi menegaskan bahwa ruang keluarga adalah ruang yang mesti tampil informal, tidak kaku, dan terkesan santai. Namun bagi B. J. Susilo, seorang desainer interior, ruang keluarga bisa dibuat lebih formal tapi tetap bisa mengakomodir kegiatan anggota keluarga.

Kesan formal pada ruang keluarga, bisa diciptakan dari pilihan furniturnya, seperti contoh kasus di sini. Rangka, lengan, dan sandaran sofa dibuat dari kayu dengan garis-garis tegas. Dominasi kayu pada sofa memang bisa menjadikannya terlihat kaku. Karenanya, untuk menimbulkan kesan santai, para desainer memilih sofa yang seluruhnya dilapisi upholstery dari bahan lembut.

Di balik kesan kaku, ada keuntungan memakai furnitur dari kayu. Kayu tampak alami namun mudah dibentuk tipis, sehingga furnitur jadi tampak ramping, ringan, dan tidak membuat ruang terasa penuh.

Lengkap dan Nyaman
Ruang keluarga ini biasanya digunakan untuk mengobrol, membaca, dan menikmati teh di sore hari. Kegiatan menonton TV juga bisa dilakukan jika ruangan TV di atas tidak digunakan.

Sang desainer berusaha untuk mengakomodir semua kegiatan itu, tentunya dengan tetap mengutamakan kenyamanan. “Sedikit formal bukan berarti tidak nyaman,” tukas Susilo. Untuk kegiatan mengobrol misalnya, sofa-sofa diletakkan dengan jarak yang tidak terlalu jauh sehingga suara yang dikeluarkan bisa didengar lawan bicara. Si pengguna bisa tetap duduk dengan tenang, dan tak mesti memajukan badan saat mengobrol. Jarak yang tidak terlalu jauh ini juga bisa menimbulkan interaksi yang lebih kuat di antara anggota keluarga.

Contoh lainnya adalah pada ketinggian dan lebar sofa. Dudukan sofa dibuat lebih lebar, dan kaki dibuat lebih pendek daripada sofa biasa. Menurutnya, dengan cara ini orang bisa duduk lebih santai dan nyaman. Kaki pun bisa dijulurkan ke depan atau nangkring di atas meja.

Menangkap View
Alexander Christoper (dalam buku The Timeless Way of Building) menulis, di dalam ruang keluarga atau ruang duduk, ada 2 hal yang membuat orang tetap pada tempatnya. Pertama adalah cahaya. Pada dasarnya, manusia punya keinginan dan kecenderungan untuk bergerak ke arah cahaya (photoprenic). Ini terbukti saat di dalam kegelapan manusia akan berusaha membuat lingkungannya terang.

Kedua adalah ia duduk di tempat yang nyaman. Nah, jika kedua hal ini terwujud, dijamin ia akan sangat nyaman berada di ruang keluarga dan enggan beranjak dari sana.

Hal tadi dipraktikkan oleh Susilo. Selain membuat sofa yang nyaman, ia membuat jendela untuk menangkap cahaya sebanyak-banyaknya dari luar. Jendela yang merangkap sebagai pintu ini juga bisa meloloskan pemandangan dari halaman belakang. Alhasil, ruangan terasa lebih luas, lebih terbuka, dan lebih nyaman.

Enaknya Ruang Tamu Terbuka

Bila akan membangun sebuah rumah, alangkah baiknya bila ditentukan terlebih dulu kebutuhan dasar ruangannya. Setelah itu baru ditentukan peletakan ruangnya.

Inilah yang dilakukan Abud Budiman, yang membutuhkan satu ruang yang berfungsi untuk menampung teman-temannya yang datang berkunjung ke rumahnya. Berangkat dari ide seperti ini kemudian Abud membangun rumah di atas tanah kavling yang dibelinya sekitar tahun 2004. Abud merancang rumahnya sendiri dengan mengutamakan ruang tamu yang terbuka dan seolah-olah menyatu dengan ruang luar.

Ruang tamu ini dibuat tanpa ada bukaan berupa pintu dan minimnya penyekat antara ruang tamu dengan bagian luar rumah. Penyekat antara ruang tamu dengan ruangan luar rumah hanya terbuat dari dinding setinggi lebih kurang 3 m. Bagian atas dinding tidak menyatu dengan plafon rumah, sehingga seolah-olah dinding ini merupakan partisi ruangan.

Ide dasar mengapa ruangan tamu dibuat seperti ini adalah Abud hanya menginginkan ruang tamu ini tampak lega saja. Dengan lahan yang terbatas, Abud berusaha membuat ruang tamu tidak sempit. Tidak adanya pintu, menurut Abud, lantaran dia tidak mau repot harus membuka pintu terlebih dulu ketika ada tamu yang datang.

Perbedaan Level
Untuk menambah kesan rumah ini tidak sempit, Abud juga meninggikan level permukaan tanah sehingga ada perbedaan dengan level permukaan jalan. Hal ini mengingat lebar tanah bagian depan hanya 6 m2.

Perbedaan level ini juga membuat Abud mudah menata taman yang ada di depan rumahnya. Tanaman yang ada ditata untuk membuat teduh bagian depan rumah sehingga tanaman ini bisa menjadi penangkis sinar matahari ketika sore hari.

Memulai Hemat Energi dari Dapur

Penghematan energi memang sudah menjadi hal yang patut diperhatikan. Apalagi pemerintah sudah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 Tahun 2005 tentang Penghematan Energi. Melalui inpres itu, Anda harus mulai menghemat energi dalam bentuk apa pun, termasuk penggunaan di dalam rumah. Bagaimana caranya?

Anda bisa memulainya dari dapur. Sebagaimana kita ketahui, dapur merupakan ruang pengolahan bahan makanan yang digunakan setiap hari. Pengolahan bahan makanan tersebut memerlukan air, api, listrik, gas, dan bahan bakar lain. Karena itu, kebutuhan energi terbanyak di dalam rumah ada di dapur. Penggunaan peralatan, sumber daya, dan bahan bakar yang efisien pada akhirnya dapat menghemat penggunaan energi dan biaya secara menyeluruh.

Sebenarnya, hanya diperlukan langkah-langkah sederhana untuk menghemat penggunaan energi di dapur, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Pastikan area dapur memiliki bukaan ventilasi berupa jendela minimal 20 persen dari luas lantai. Pemanfaatan cahaya matahari yang optimal dapat menghemat energi karena meminimalisasi penggunaan lampu.

2. Dapur juga sebaiknya memiliki pencahayaan buatan yang cukup terang untuk malam hari. Penerangan buatan harus memadai (tidak redup dan tidak silau) untuk melakukan setiap pekerjaan dan melihat perubahan warna makanan. Penerangan yang terlalu redup atau terlalu terang dapat menyebabkan mata tegang dan lelah. Sebaiknya gunakan lampu neon atau fluorescent agar hemat energi.

3.Pada saat memasak, tutuplah panci atau penggorengan untuk mencegah hilangnya panas yang dihasilkan oleh api. Bila panas terbuang, maka bahan bakar yang dipakai juga akan semakin boros dan makanan lebih lama matangnya.

4.Pastikan permukaan bagian bawah wajan atau panci menutupi seluruh coil kompor (nyala api kompor). Jika Anda melihat nyala api muncul dari permukaan sisi bawah atau samping wajan atau panci, ini berarti telah terjadi pemborosan energi. Hal ini dikarenakan pendistribusian panas menjadi tidak efisien. Untuk itu gunakan wajan atau panci yang diameternya lebih besar daripada diameter coil kompor.

5. Saat ini di pasaran banyak dijual peralatan memasak yang multifungsi. Gunakan peralatan tersebut untuk memasak beberapa masakan sekaligus. Misalnya, menanak nasi sekaligus mengukus sayuran atau menghangatkan lauk. Dengan demikian energi yang dipakai terfokus pada satu alat masak.

6. Gunakan peralatan masak yang berbahan dasar tebal dan keras, contohnya teflon. Hal ini bertujuan supaya pendistribusian panas lebih efisien dan masakan lebih cepat matang.

7.Matikan oven atau kompor sebelum masakan benar-benar matang. Biarkan sisa panas yang masih “menempel” pada wajan atau panci yang melanjutkan proses pematangan masakan Anda.

8. Jika akan memanaskan makanan, jangan gunakan microwave melainkan gunakan kompor saja. Pemanasan dengan kompor membutuhkan energi lebih sedikit daripada pemanasan dengan microwave.

9. Gunakan panci tekanan tinggi (jika Anda memilikinya), karena panci jenis ini benar-benar menghemat bahan bakar dan waktu memasak. Sebagai perbandingan, jika menggunakan panci biasa diperlukan waktu lebih kurang 30 menit untuk merebus daging merah, sedangkan dengan panci tekanan tinggi hanya memerlukan waktu 15 menit.

10.Jika Anda memiliki mesin pencuci piring (dishwasher) sebaiknya tunggu hingga dishwasher terisi penuh. Bila mencuci hanya sedikit, selain boros energi listrik, juga boros pemakaian air.

11.Hindari peletakan lemari pendingin berdekatan dengan kompor dan oven. Perbedaan temperatur yang ekstrem dapat mengurangi efesiensi kerja setiap alat sehingga daya yang dibutuhkan akan lebih besar. Hindarkan juga lemari pendingin dari cahaya matahari langsung.

12.Pastikan lemari pendingin tidak penuh sesak oleh makanan. Lemari pendingin yang terlalu penuh menyebabkannya bekerja lebih keras sehingga daya listriknya juga akan boros. Selain itu, biasakan untuk tidak terlalu sering membuka-tutup pintu lemari pendingin. Meskipun tampak sepele, hal ini berpengaruh pada pemakaian energi listrik. Lemari pendingin yang sering dibuka-tutup mengharuskan ia bekerja lebih keras untuk mendinginkan kembali temperatur di dalam lemari es.

Nah, tidak sulit bukan, menghemat energi di dapur?

Ketika Privasi Harus Dikorbankan

Membuka tempat usaha di rumah, sekarang ini banyak dilakukan penghuni rumah, baik perumahan kelas maupun perumahan kelas bawah. Banyak dari mereka beralasan membuka usaha di rumah lantaran tidak terlalu banyak mengeluarkan modal untuk tempat dan bisa mengawasi langsung jalannya usaha.

Terlepas dari sudah ada izin usaha atau belum, ketika Anda berkeinginan membuka usaha di rumah, yang patut Anda perhatikan adalah penataan ruang usaha tersebut. Menurut Heru Wicaksono, seorang konsultan arsitektur, ketika Anda membuka usaha di rumah maka ruang usaha tersebut akan menggeser ruang yang sudah ada sebelumnya. Pergeseran ruang lama dan penempatan ruang baru inilah yang harus disesuaikan dengan kondisi lay out denah rumah agar sirkulasi pengunjung yang datang tidak mengganggu privasi pemilik rumah.

Jenis Usaha Menentukan Kebutuhan Ruang
“Untuk pengaturan dan penempatan ruang untuk usaha, Anda harus melihat dulu jenis usaha yang akan dibuat dan karakteristik pengunjung yang akan datang, termasuk frekuensi dan lamanya waktu mereka berada di tempat usaha,” ujar Prima Haris (desainer interior).

Frekuensi kedatangan pengunjung akan berpengaruh pada letak ruang yang akan digunakan. Katakan seorang pemilik rumah memiliki usaha toko kelontong, fotokopi, warung internet, atau wartel, yang pengunjungnya silih berganti datang dengan cepat. Sedapat mungkin, ruang usahanya dibuat terpisah dari area pribadi pemilik rumah dan aksesnya juga berbeda dengan akses pemilik rumah.

Pemisahan akses ini kadang-kadang dilupakan orang. Kebanyakan yang terjadi, akses pintu masuk ke dalam rumah sama dengan akses menuju ke tempat usaha.

Ruang tamu yang dijadikan tempat usaha, contohnya. Usahakan agar di dalam ruang tersebut dibuatkan lagi akses berupa pintu masuk menuju ke dalam rumah. Pembedaan akses ini bertujuan untuk menjaga privasi Anda supaya tidak terganggu.

Lamanya pelanggan yang datang ke tempat usaha juga harus diperhatikan untuk menentukan kebutuhan ruangnya. Hal ini juga terkait dengan jenis usahanya. Ada jenis usaha yang memerlukan ruang tunggu karena orang yang datang harus mengantri dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Sebagai contoh usaha tempat praktik dokter yang membutuhkan dua ruang. Satu untuk ruang praktik dan satu lagi untuk ruang tunggu.

Hal ini berbeda dengan usaha yang tidak memerlukan ruang tunggu, terutama usaha yang skalanya kecil. Umumnya, kebutuhan ruangnya hanya satu yang di dalamnya menampung semua aktivitas yang mendukung kegiatan usaha. Tempat usaha jahit, misalnya. Kebutuhan ruangnya hanya satu, tetapi di dalamnya dipisah menjadi beberapa fungsi ruang seperti ruang jahit dan ruang pamer untuk menyimpan hasil jahitan.

Kelengkapan Lain
Yang patut diperhatikan selain penataan letak ruang adalah penyediaan area pelayanan. Sebagai contoh, usaha praktik dokter harus menyediakan kamar mandi untuk pasien yang datang. Kamar mandi tidak perlu dibuat luas (ukuran 1,75 m x 1,5 m sudah mencukupi), yang penting di dalamnya ada kloset dan wastafel. Letaknya hendaknya tidak di dalam ruang privasi pemilik rumah.

Selain kamar mandi, yang perlu diperhatikan adalah area cuci. Ini khusus untuk jenis usaha tempat makan. Peralatan masak dan piring kotor harus dicuci di tempat terpisah dari ruang usaha.

Dengan mempertimbangkan beberapa hal di atas, tempat usaha Anda setidaknya bisa memberikan kenyaman bagi Anda sendiri ketika menghuni rumah dan juga pembeli yang datang.

Membuat Rumah Usaha Terasa Lega

Pada umumnya, tempat usaha yang ada di rumah mempunyai ukuran ruang yang tidak terlalu luas. Dengan demikian, Anda harus menata interiornya agar ruangan itu tidak tampak sempit. Hal ini bertujuan agar orang yang datang merasa nyaman. Heru Wicaksono, desainer interior, menyarankan, agar ruangan usaha terkesan lega dan tidak kaku maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

1. Bermain dengan warna
Warna dinding yang menarik akan memberikan kesan nyaman bagi pelanggan yang datang. Selain itu, bermain dengan warna dinding yang tepat akan membuat ruangan menjadi lega. Sebagai contoh, ruang praktik dokter. Usahakan agar salah satu dindingnya bewarna cerah sehingga pasien yang datang merasa gembira meski sedang sakit.

2. Pilih perabot “ringan”
Furnitur—seperti kursi untuk tempat duduk pelanggan—sebaiknya dipilih yang bentuknya tidak terlalu “berat” sehingga ruangan tidak tampak sempit.

3. Pasang cermin di dinding
Cermin lazim dipakai untuk mendapatkan kesan luas pada ruang. Dinding di ruangan yang sempit, bila dipantulkan ke cermin akan membuat kesan dinding tersebut tidak ada batasnya.

4. Pengaturan cahaya
Lampu bisa memberikan kesan ruangan tidak sempit asal arah pencahayaannya ditata dengan tepat. Pemakaian beberapa jenis lampu juga bisa memberikan mood yang baik bagi pelanggan yang datang. Usahakan menempatkan tidak hanya lampu untuk penerangan utama (general lighting) tetapi juga lampu yang fungsinya sebagai penerangan tambahan (decorative lighting atau task lighting).

Tuesday, June 10, 2008

Melepaskan Stiker pada Kaca? Mudah Kok

Anak-anak sering menempelkan stiker favorit mereka pada kaca jendela atau kaca meja. Cukup sulit melepasnya. Kalaupun dilepas, kadang-kadang ada sisa stiker yang masih menempel di permukaan kaca dan sulit dibersihkan.

Untuk mengatasinya, gunakan pengering rambut (hair dryer) ketika melepas stiker. Jika masih ada lem menempel, gunakan minyak kayu putih dan gosoklah dengan material pipih yang tidak tajam seperti penggaris plastik.

Tuesday, June 3, 2008

Lemak di Taplak? Mari Kita Sepak

Seringkali saat makan, tiba-tiba taplak meja kesayangan Anda terkena noda berlemak. Jangan panik! Walaupun agak sulit menghilangkan lemak itu, Anda bisa mencoba trik berikut ini. Saat taplak Anda terkena lemak/minyak, segera taburi dengan bedak (terutama bedak bayi). Bedak akan menyerap lemak seketika. Ulangi beberapa kali agar lemak benar-benar terserap. Setelah itu baju bisa dicuci/dibilas dengan air sabun seperti biasa.