Wednesday, February 13, 2008

Bata untuk Hajar Lumut Kamar Mandi

Lumut di kamar mandi dapat membuat Anda terpeleset, karena lantai menjadi licin. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan bata merah. Caranya, gosokkan bata pada lantai sampai merata, lalu bilas dengan air. Lantai pun bebas lumut dan aman digunakan. Sebagai informasi, sebenarnya yang disebut lumut pada kamar mandi bukanlah lumut, tetapi alga, tetapi kita semua sudah salah kaprah dengan menyebutnya sebagai lumut.

Membuat Lantai Marmer Kembali Kinclong

Agar selalu tampil cemerlang, lantai marmer mesti dipoles secara teratur. Menggunakan mesin poles memang solusi yang terbaik, namun biayanya terlalu mahal.

Sebenarnya ada cara yang lebih murah dan mudah untuk mengkilapkan kembali lantai marmer Anda. Pertama-tama, pel lantai dengan cairan pembersih lantai. Setelah kering, oleskan krim yang biasa digunakan untuk memoles badan mobil Anda ke seluruh permukaan lantai marmer. Tunggu beberapa saat agar krim poles itu meresap.

Setelah dirasa cukup meresap, gosok lantai dengan sabut cuci piring (spons yang berwarna hijau) sampai krim benar-benar hilang. Bersihkan bekas krim dengan sapu, lalu pel lantai seperti biasa. Jika Anda rajin mengulangi langkah ini setiap 2—3 bulan sekali, lantai marmer Anda akan selalu kinclong seperti baru.

Menghilangkan Bau Tengik pada Stoples

Stoples yang jarang dipakai dan disimpan dalam jangka waktu lama, seringkali berbau tengik. Mencucinya dengan sabun tidak bisa menghilangkan bau tengik itu.

Ada tip mudah untuk mengatasinya. Ambil kertas koran secukupnya, kemudian bakar koran itu. Segera masukkan kertas koran yang sudah dibakar ke dalam stoples. Tutup stoples dan diamkan selama 5 menit. Setelah itu, buang kertas koran dan cuci stoples dengan air sabun. Niscaya bau tengiknya akan hilang.

Tuesday, February 12, 2008

Membuat Daun Tampil Mengilap

Daun tanaman, terutama yang ukurannya lebar, mudah sekali kusam dan berdebu sekalipun ditaruh di dalam ruangan. Untuk mengatasinya, campurkan air dengan baby oil secukupnya. Masukkan ke dalam botol penyemprot, kemudian semprotlah daun setiap hari. Hasilnya, daun akan tampak lebih mengilap

Hijau Tanpa Lahan, Kenapa Tidak?

"Bertanam pohon? Ya, enggak mungkinlah," seru seorang kawan penghuni rumah susun ketika berbincang tentang tanam-menanam di rumah. Selintas bisa jadi benar, tinggal di ketinggian di rumah susun dan apartemen tanpa halaman berarti steril dari kehijauan tanaman. Namun, pikiran itu ketinggalan zaman.

Santi (46), misalnya, aneka jenis tanaman hias dalam berbagai wadah menghiasi sudut unit apartemennya di bilangan Kuningan, Jakarta Pusat. Di balkon berukuran 1,5 meter x 3 meter, puluhan pot kecil berisi tanaman hias mungil dijejer rapi, berbagi ruang dengan rak jemuran.

Tanaman dari famili kaktus, sukulen, dan bromelia berjejal rapi. Selain kaktus, beberapa yang mulai dikenal publik antara lain lidah mertua (sanseviera) dan bintang bumi (cryptantus). Semuanya dipilih dari jenis yang berukuran mungil.

Sejak beberapa tahun lalu, ibu tiga anak tersebut menekuni budidaya terarium. Budidaya semacam itu menempatkan satu atau berbagai jenis tanaman hias mungil tertentu di dalam wadah dari kaca. Mirip akuarium, tetapi berisi tanaman.

Santi adalah salah seorang anggota Ikatan Alumni Pelatihan Pertamanan (IAPP) di bawah koordinasi Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta. Budidaya terarium merupakan salah satu jenis budidaya yang dikenalkan pada kursus gratis itu.

Menurut pionir budidaya terarium di Indonesia, Anie Kristiani, budidaya terarium relatif belum terlalu dikenal di Indonesia. Anie sendiri mengembangkannya sejak 13 tahun lalu.

Seperti merancang sebuah taman, terarium pun butuh persiapan menyangkut media tanam, jenis tanaman, dan peralatan pemeliharaan. Hanya saja, terarium mensyaratkan ukuran mini, termasuk berbagai jenis tanamannya.

Air diserap
Tanaman untuk terarium harus yang pertumbuhannya lambat. Perbedaan menonjol dengan bertanam secara konvensional adalah ketiadaan lubang pembuangan (drainase).

Sebagai gantinya, seperti yang dikembangkan Anie, bagian dasar wadah diisi material-material penyerap air. Di antaranya, arang kayu yang sudah dihaluskan, tanaman pakis yang dikeringkan (moos), kompos, dan pasir zeolit.

Pasir zeolit perlu penanganan khusus sebelum digunakan dalam terarium. Tujuannya, agar mampu mengurangi kadar air. Jadi, sebelum dipasang, pasir itu harus disangrai dahulu selama 15 menit.

Selain menyerap air dan penanda waktu menyiram karenasifatnya, pasir zeolit yang berwarna juga berfungsi sebagai elemen dekoratif. Penambah unsur dekoratif lainnya adalah jenis batu-batuan kecil yang sudah dibersihkan. Bisa juga dengan ranting yang diolesi antijamur.

Menurut Anie, terarium bukan hanya indah dan terkesan mewah, namun sedikit banyak turut menyerap polusi udara di dalam rumah. Mempertimbangkan jenis tanaman dan model menanam yang tanpa drainase, terarium mensyaratkan hemat air. Penyemprotan air tidak dilakukan setiap hari. Pun, soal sinar matahari yang dibatasi sepekan dalam sebulan.

Perasaan halus
Terarium bukan soal model taman dalam ruangan yang serba mungil pada lahan yang inkonvensional, namun juga menyangkut perasaan halus pemiliknya.Untuk menanam di wadah yang sempit, seperti gelas, vas, mangkuk, atau akuarium bulat, kehalusan perasaan menjadi mutlak. Sebagai penunjang, diperlukan alat-alat khusus seperti penyemprot, penjepit, sendok, gunting, hingga pembersih kaca.

Menurut Evelina (62), alumnus kursus tahun 2007, terarium memungkinkan siapa saja memiliki taman hijau, tanpa lahan sekalipun. Modalnya, semangat dan rasa sayang terhadap tanaman. Dari rasa sayang itulah berbagai kendala dan kesan rumit terkait perawatan tanaman menjadi sirna.

"Ada unsur seninya juga lho," katanya. Ia mengakui semangat bertanamnya kian tumbuh sejak mengikuti kursus selama sepekan. Tidak hanya asal menanam, ia pun paham cara memotong, mengokulasi, dan memperlakukan tanaman dengan gejala-gejala penyakit tertentu.

Model taman terarium akan ditampilkan dalam Green Festival yang berlangsung tanggal 18-20 April 2008 di Parkir Timur Senayan, Jakarta. Berbagai informasi seputar taman juga ada di sana. Pengajar kursus dari Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta, Miki Hermanto, mengatakan, kursus yang dimulai sejak pertengahan tahun 1970 telah menghasilkan ribuan orang. Hanya saja, penggalangan aksi para alumnus intensif dilakukan pada beberapa tahun terakhir. Materi kursus terarium diajarkan dalam tiga tahun terakhir dengan jumlah alumnus 400-an orang.

"Tujuan besar kursus adalah peduli lingkungan mulai dari rumah," kata Miki. Selama kursus, peserta diajarkan membuat desain taman sederhana dan pemeliharaannya. Dalam berbagai kelompok, mereka memelihara taman
yang eksis di wilayah Jakarta.

Ruang terbuka hijau
Antusiasme anggota IAPP dan tren permukiman masa kini sejalan dengan kebutuhan akan taman dan ruang terbuka hijau di tengah publik. Tak lagi alternatif.

Di Jakarta, pemerintah provinsi sudah bertekad menambah ruang terbuka hijau dari 9,9 persen menjadi 13,9 persen dari total luas Jakarta, 650 kilometer persegi, sekalipun risikonya menggusur 27 stasiun pengisian bahan bakar umum.

Idealnya, ruang terbuka hijau di setiap kawasan minimal 30 persen total luas wilayah. Angka yang hampir mustahil dilakukan di Jakarta tanpa dukungan politik nyata.

Keinginan kuat memaksimalkan ruang terbuka hijau juga muncul di Kota Surabaya. Upaya penanaman dan pemeliharaannya kian menguat dengan dukungan pemerintah kota.

Seiring dunia yang semakin panas dan semakin tingginya polusi, keberadaan taman dan ruang terbuka hijau yang semakin luas merupakan sebuah tujuan yang harus diperjuangkan. Tak lagi alternatif pilihan yang bisa ditawar.

Untuk itu, dibutuhkan kekuatan gerakan arus bawah. Gerakan-gerakan masyarakat untuk berdekatan dengan alam sebenarnya sudah bermunculan, termasuk dari sudut-sudut kecil apartemen. Sudahkah Anda memulainya...?

Mengelola Aset Properti

Bila investor ingin membeli properti sudah termasuk tanah di mana bangunan tersebut berdiri dan nilainya sangat bervariasi. Ada harga tanah sama dengan harga bangunan, atau harga tanah lebih tinggi dari harga bangunan, atau harga tanah lebih rendah dari nilai bangunan. Jenis properti yang dapat dibuat menjadi bisnis, antara lain rumah, rumah toko (ruko), gudang, mal, hotel, gedung perkantoran, resor, dan apartemen.

Bila investor berinvestasi pada properti wajib melakukan diversifikasi agar risikonya kecil dan memperoleh keuntungan. Diversifikasi pada properti menggunakan konsep lokasi dan jenis, misalnya berupa perkantoran, perumahan, dan pergudangan.

Bila ingin berinvestasi pada resor, biasanya dibangun di daerah pegunungan dan pantai untuk wisatawan berlibur atau istirahat pada akhir minggu. Demikian juga pergudangan, bila di tengah kota tidak menguntungkan sehingga sebaiknya di dekat daerah bandara atau pelabuhan laut. Beberapa investor berpengalaman dalam properti membuat pergudangan di pinggiran dekat jalan tol sehingga barang yang disimpan bisa dikirim ke tempat tujuan melalui jalan tol.

Hotel sebagai investasi didirikan pada daerah perkotaan atau tempat liburan, jarang di pinggiran kota yang kemungkinan tidak ada konsumen yang datang. Hotel mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai tempat istirahat dan menginap serta tempat berdiskusi berbagai hal.

Tempat tinggal dapat didirikan di tengah kota berupa apartemen atau kondominium atau di pinggiran kota. Lokasi sebaiknya dekat dengan sarana transportasi agar beban pengeluaran peminat/investor tidak harus bertambah.

Pegang dan jual
Mengelola properti sebagai bisnis atau menjadi investasi berarti ada periode saat properti "dipegang" dan dijual. Sebagai bisnis, investor menyewakan propertinya kepada pihak lain. Umumnya penyewa selalu menginginkan properti di lokasi yang strategis.

Lokasi properti juga menentukan besarnya uang sewa. Lokasi yang strategis akan menghasilkan sewa lebih mahal, bahkan sewa yang diperoleh hampir sama dengan bunga dari dana yang diinvestasikan pada properti tersebut yang berarti investor memperoleh keuntungan sangat besar. Bila investor memilih lokasi yang strategis dan bila harga pembelian sangat murah, maka tingkat pengembalian yang diterima sangat tinggi.

Bila nilai sewa yang diperoleh tidak sama dengan tingkat bungaberlaku, maka nilai sewa tersebut harus minimal separuh tingkat bunga berlaku. Misalnya, bila nilai properti sekitar Rp 1 miliar, maka nilai sewa yang diperoleh sekitar Rp 50 juta setiap tahunnya. Tetapi, karena letak properti tidak strategis, nilai sewa yang diperoleh 3%-5%
dari nilai investasi properti tersebut setiap tahun.

Selanjutnya, bila investor ingin berinvestasi dan memungut keuntungan di kemudian hari, maka properti tersebut harus strategis dan telah dihitung kenaikan harganya selama dipegang. Pada saat dipegang, properti tersebut harus disewakan dan besarnya sewa sebaiknya sesuai uraian sebelumnya.

Bila properti tidak disewakan dan ditunggu sampai terjual, maka tingkat pengembalian rendah karena bangunan akan rusak atau semakin kecil harganya. Properti tersebut akan sangat terawat bila ada yang menempati sehingga harga properti akan lebih tinggi dibandingkan dengan kosong selamanya. Dalam kasus ini, investor harus mempunyai perhitungan besarnya kenaikan harga properti selama dipegang.

Rumusan yang dapat digunakan, yaitu minimum tingkat bunga pada deposito ditambah risiko yang ditolerir investor atas investasi pada properti. Bila tingkat bunga secara rata-rata selama periode dipegang sebesar 8%, maka investor harus mempunyai tingkat pengembalian rata-rata lebih tinggi dari 8% dan premiumnya minimum 4%-6%.

Siklus
Untuk mendapat hasil penjualan properti maksimal dan dapat memberi hasil sesuai harapan, maka investor harus memahami siklus properti bersangkutan. Biasanya, harga properti sangat rendah bila tingkat bunga sangat tinggi, situasi ekonomi tidak baik. Harga properti akan tinggi bila tingkat bunga rendah dan ada kelebihan dana yang tinggi di perbankan. Situasi ekonomi harus dipahami dengan bertanya kepada ahli ekonomi dan siklus properti didiskusikan kepada ahli properti yang memahami ekonomi.

Investor juga harus memahami liku-liku penjualan properti untuk mendapat keuntungan maksimal dan perpajakan properti agar dapat menentukan harga dan keuntungan yang diinginkan. Peraturan pajak menyebutkan, setiap properti yang dibeli atau dijual dikenai pajak PPHTB sebesar 5%. Karena itu, investor harus mempunyai nilai properti 10% ditambah tingkat pengembalian yang diinginkan. Berdasarkan penelitian berbagai properti, sebaiknya properti harus dipegang minimum tiga tahun agar terjadi tingkat pengembalian yang diinginkan.

Properti dapat dipergunakan investor untuk investasi dalam rangka persiapan dana sekolah anak-anak di kemudian hari atau bahkan untuk warisan. Bila strategi ini yang dipergunakan, maka investor harus juga memperhitungkan kenaikan harga properti dan harga awal sudah bisa memenuhi kebutuhan sekolah tersebut. Informasi ini didapat melalui hasil penelitian dari ahli properti atau bank data properti.

Dengan demikian, dalam mengelola properti investor harusmemiliki informasi lokasi yang strategis. Informasi dapat juga diperoleh melalui media massa dan investor juga harus tidak lupa mengecek kebijakan pertanahan dan properti di daerah bersangkutan.

Hitung-hitung Biaya Hidup di Apartemen

Saat membeli apartemen, selain harga yang tercantum di brosur, biasanya ada beberapa biaya tambahan yang harus dikeluarkan. Apa sajakah itu?

1. PPNBM (Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah)
Yang terkena PPNBM adalah apartemen dengan luas lebih dari 150 meter persegi atau yang harganya lebih dari Rp 4 juta per meter persegi. Besarnya 20 persen dari harga apartemen.

2. PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
Besarnya 10 persen dari harga apartemen. Pajak ini tidak ada batasannya. Berapa pun harga apartemen akan dikenai PPN.

3. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dan Bea Balik Nama
Biasanya, dua komponen pajak ini dijadikan satu, dengan jumlah 5 persen dari nilai apartemen.

Jika membeli dengan cara tunai keras, biasanya pengembang memberikan diskon sebesar 15 persen-20 persen. Sebaliknya, jika membeli dengan KPA (Kredit Pemilikian Apartemen) akan dikenai biaya asuransi yang besarnya tergantung pengembang dan bank yang memberikan KPA.

Selain itu, setiap bulan para penghuni akan dikenai biaya maintanance atau service charge. Biaya ini digunakan untuk menutupi biaya pada public area, misalnya biaya lift, listrik, dan AC di lobi. Besaran biaya servis ini tergantung luas unit apartemen yang kita miliki.

Contoh: Biaya maintanance = Rp 10.000 per meter persegi
Luas unit apartemen = 70 meter persegi
Biaya per unit apartemen = 70 x Rp 10.000 = Rp 700.000 per bulan